Mengenal Lebih Dekat Pujut, Kecamatan di Lombok Surganya Pariwisata Mandalika

TRIBUNTRAVEL.COM - Ajang MotoGP 2022 akan digelar pada 18-20 Maret 2022.

Seluruh masyarakat Indonesia pun tak sabar menanti ajang bergengsi MotoGP Mandalika 2022.

Hal ini karena gelaran MotoGP 2022 akan menjadi magnet bagi pariwisata dan kebangkitan ekonomi di Indonesia.

Sirkuit Mandalika yang akan digunakan sebagai arena balap dibangun di Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Bukan rahasia lagi, Pujut merupakan wilayah kecamatan di Lombok tengah yang cukup populer di kalangan wisatawan.

Kawasan seluas 233,55 kilometer persegi ini juga merupakan surga wisata di Lombok Tengah.

Tempat Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak di Desa Mertak, Pujut, Lombok Tengah, hadirkan nuansa alam yang asri.
Tempat Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak di Desa Mertak, Pujut, Lombok Tengah, hadirkan nuansa alam yang asri. (Tribun Bali/Putu Dewi Adi Damayanthi)

Pujut berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga memiliki banyak pantai yang indah.

Secara Geografis, Kecamatan Pujut terletak di bagain tengah hingga selatan Pulau Lombok.

Kawasannya terkenal sangat indah karena didominasi oleh pantai, dataran rendah dan perbukitan bergelombang.

Tak heran jika Kecamatan Pujut terkenal dengan beragam wisata alam yang memanjakan mata.

Baca juga: Mau Nonton MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika? Mampir Dulu ke 7 Tempat Wisata Murah di Lombok

TONTON JUGA:

Tempat wisata di Pujut di antaranya Pantai Kuta Mandalika, Pantai Seger, Pantai Tanjung Aan, Pantai Mawun, Pantai Dondon dan masih banyak lagi.

Sedangkan untuk perbukitan di Kecamatan Pujut ada Bukit Seger, Bukit Merese, dan lain-lain.

Kemudian ada juga Taman Wisata Alam Gunung Tunak yang menawarkan paket wisata alam lengkap mulai dari panti hingga perbukitan.

Baca juga: Itinerary 3 hari 2 Malam di Mandalika, Jelajah Keindahan Pantai Tanjung Aan yang Eksotis

Baca juga: 5 Tempat Wisata Gratis Dekat Sirkuit Mandalika, Bisa Liburan Seru Meski Bujet Terbatas

Pantai Tunak, Lombok.
Pantai Tunak, Lombok. (Instagram/@twagunungtunak)

Selain pantai dan perbukitan, pariwisata kawasan Kecamatan Pujut juga diperkaya dengan berbagai destinasi budaya.

Mulai dari rumah adat hingga peninggalan-peninggalan sejarah bisa kamu temui dengan mudah di Kecamatan Pujut.

Wisata-wisata budaya ini juga masih sangat ketal dengan adat dan tradisi yang masih dijaga keasliannya hingga sekarang.

Seperti di antaranya ada wisata Desa Sade dan Desa Ende yang merupakan kampung adat yang dihuni oleh warga asli Lombok dari Suku Sasak.

Kampung adatnya juga terbilang sangat khas karena dan dapat dilihat dari bagunannya yang masih tradisional.

Dikatakan demikian karena bangunan-bangunan itu dibuat dari rakitan bambu dan atap dari rumput alang-alang.

Baca juga: 5 Wisata Pantai Dekat Sirkuit Mandalika, Ada Pantai Tanjung Aan dengan Pemandangan Eksotis

Baca juga: 6 Tempat Makan Malam Dekat Sirkuit Mandalika, Bisa Dikunjungi Saat Nonton MotoGP 2022

Desa Sade
Desa Sade (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

Selain Desa Adat, di Kecamtan Pujut juga ada Masjid Kuno Rembitan.

Seperti yang sudah diketahui, Masjid Kuno Rembitan merupakan perkembangan ajaran Islam Wektu Telu di Pulau Lombok.

Pembangunan masjid ini dihubungkan dengan nama tokoh agama islam di Rambitan, yaitu Wali Nyoto, yang makamnya terletak 2km di timur Desa Rambitan.

Baca juga: Mau Kulineran Sambil Nonton MotoGP di Sirkuit Mandalika? 10 Makanan Khas Lombok ini Wajib Dicoba

Nyale, cacing laut yang digunakan untuk membuat Bokosawu Nyale
Nyale, cacing laut yang digunakan untuk membuat Bokosawu Nyale (KOMPAS.com/Fitri)

Tak hanya wisata, Kecamatan Pujut juga populer dengan gelaran festival besar Bau Nyale.

Bau Nyale sendiri merupakan tradisi menangkap Nyale yang dipusatkan di Pantai Kuta dan Seger.

Nyale sendiri adalah cacing laut warna-warni yang dipercaya merupakan jelmaan dari Putri Mandalika.

Biasanya Festival ini diadakan setiap tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan tradisional Sasak (pranata mangsa) atau tepat 5 hari setelah bulan purnama.

Namun umumnya, glaran Festival Bau Nyale diadakan antara bulan Februari dan Maret setiap tahunnya.

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal Mandalika di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin