Pilot Akui Terbang saat Malam Hari Lebih Susah, Apalagi ketika Mendaratkan Pesawat

TRIBUNTRAVEL.COM - Melakukan penerbangan di pagi hari maupun malam hari mungkin tidak ada bedanya bagi penumpang.

Tapi tahukah traveler, jika pilot memiliki pemikiran yang berbeda?

Seperti halnya moda transportasi lainnya, melakukan perjalanan di malam hari membutuhkan tingkat kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi.

Baca juga: Lubang di Jendela dan 7 Fitur Tersembunyi di Pesawat, Jarang Diketahui Penumpang

Ini berlaku untuk menerbangankan maupun saat mendaratkan pesawat.

Menurut pilot Mark Vanhoenacker, yang merupakan penulis How to Land a Plane, kadang-kadang sulit untuk melakukan pendaratan di malam hari, dilansir dari Daily Star, Kamis (10/3/2022).

Ilustrasi pilot duduk di ruang kokpit, Rabu (19/8/2020).
Ilustrasi pilot duduk di ruang kokpit, Rabu (19/8/2020). (Pixabay/StockSnap)

Dia menulis, "Sebagian besar dari kita memikirkan bandara sebagai tempat yang cukup terang, dan memang benar bahwa area pendaratan di sekitar gedung terminal sering diterangi dengan terang."

"Tapi taxiways dan landasan pacu tidak begitu terang, dan kondisi lapangan terbang di malam hari cenderung gelap di kawasan perkotaan yang memiliki banyak penerangan," imbuhnya,

"Saat mendekat, untuknya lampu landasan pacu cukup terang," sambungnya.

Baca juga: Akibat Hujan Angin, Pesawat yang Hendak Lepas Landas Tergelincir dari Landasan Pacu

Baca juga: Pramugari Dipenjara Lima Minggu Usai Lakukan Hal Tak Senonoh ke Pramugari Lain di Pesawat

Meski demikian, pilot harus bergantung pada instrumen penerbangan, sensor navigasi dan sensor cuaca, bukan penglihatan normal saat terbang di malam hari atau melewati awan.

Selama penerbangan di malam hari, pesawat memiliki beberapa lampu di bagian luarnya untuk membantu pilot mendarat saat gelap.

Ilustrasi roda pesawat.
Ilustrasi roda pesawat. (anncapictures /Pixabay)

Lampu juga ada untuk membantu orang lain melihat pesawat.

Lampu pendaratan dapat ditemukan di posisi yang berbeda tergantung pada pesawat.

Lampu lain di pesawat termasuk LED merah dan hijau di setiap sayap yang mengidentifikasi arah mana yang dihadapi pesawat saat terbang di malam hari.

Sedangkan untuk lampu anti tabrakan, ini dapat ditemukan di bagian atas dan bawah badan pesawat yang berwarna oranye.

Kenapa Lampu Kabin Diredupkan Saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat?

Ilustrasi penumpang pesawat duduk di kabin, Jumat (25/9/2020).
Ilustrasi penumpang pesawat duduk di kabin, Jumat (25/9/2020). (Pixabay/RyanMcGuire)

Bagi traveler yang suka melakukan perjalanan udara, tentu tidak asing jika lampu kabin pesawat diredupkan saat lepas landas dan mendarat ketika malam hari.

Tapi tahukah traveler, mengapa lampu tersebut harus diredupkan?

Dilansir dari laman Simple Flying, berikut alasan mengapa lampu kabin pesawat diredupkan saat pesawat lepas landas dan mendarat.

Alasan Keamanan

Dalam semua aspek penerbangan komersial, keselamatan penumpang dan staf adalah yang terpenting.

Karena itu, mungkin tidak mengherankan bahwa keselamatan adalah alasan utama lampu kabin diredupkan sesaat sebelum prosedur lepas landas dan pendaratan.

Lampu diredupkan untuk alasan yang sama saat pramugari meminta penumpang menaikkan tirai jendela yakni untuk keamanan jika terjadi keadaan darurat.

Dalam keadaan darurat, jarak pandang yang baik dapat membuat perbedaan penting bagi keselamatan seseorang.

Menjaga tirai jendela tetap terbuka juga dapat membantu penumpang tetap berorientasi dalam situasi kritis karena memungkinkan mereka untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar.

Mata manusia memerlukan waktu 10 hingga 30 menit untuk sepenuhnya menyesuaikan dengan kondisi gelap.

Dengan meredupkan lampu kabin, penumpang dan pramugari diberi waktu ekstra untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cahaya redup.

Ini bisa menjadi aspek kritis jika pesawat harus dievakuasi pada malam hari.

Memang, periode waktu yang diperlukan mata manusia untuk mengkalibrasi ke kondisi cahaya redup secara teoritis dapat membuat perbedaan penting pada peluang seseorang dalam keadaan darurat.

Persiapan Ekstra

Alasan lain untuk meredupkan lampu kabin adalah semakin gelap kabin, maka pencahayaan darurat dan jalur lintasan akan semakin terlihat.

Dengan demikian semua orang yang berada di dalam pesawat akan lebih siap melakukan evakuasi jika pesawat dalam keadaan darurat.

Menaikkan tirai jendela juga meningkatkan kesadaran penumpang terhadap lingkungan sekitar.

Sementara itu, pramugari juga mendapat keuntungan dari pemandangan di luar pesawat, karena ini memungkinkan mereka untuk mendeteksi ketidaknormalan peralatan atau bahaya di sekitar pesawat.

Pemandangan di luar jendela juga dapat bermanfaat bagi penumpang yang lebih gugup karena tidak yakin tentang proses terbang.

Tonton juga:

Baca juga: Pesawat Terbesar di Dunia Antonov AN-225 Hancur saat Invasi Rusia ke Ukraina

Baca juga: Aturan Baru Naik Pesawat di Bandara Hang Nadim Batam, Penumpang Tak Perlu PCR dan Antigen

(TribunTravel.com/ Ratna)

Baca juga selengkapnya seputar fakta unik pesawat, di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin