9 Fakta Unik Telur Paskah yang Selalu Dihias dengan Cat Warna-warni
TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Paskah yang dirayakan umat Kristen dan Katolik selalu identik dengan telur.
Uniknya, telur tak cuma disediakan untuk disantap.
Tetapi juga sebagai tradisi yaitu mewarnai telur dengan cat warna-warni.
Telur warna-warni itulah yang disebut dengan telur Paskah.
Dirangkum TribunTravel, berikut 9 fakta unik telur Paskah.
1. Asal mula telur Paskah
Telur Paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa yang menjadikan telur sebagai simbol musim semi.
Pada masa silam di Persia, orang biasanya saling menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi.
Telur juga sebagai penanda dimulainya tahun yang baru.
Pada abad-abad pertama Kekristenan, tradisi ini sulit dihapus karena Paskah kebetulan jatuh setiap awal musim semi.
Tradisi telur Paskah inipun berkembang di antara bangsa-bangsa Eropa Utara dan Asia.
Kendati demikian, di Eropa Selatan dan Amerika Selatan, tradisi telur Paskah tidak begitu populer.
Baca juga: Bikin Stres Penumpang, Semua Penerbangan dari Bandara Inggris Dibatalkan Jelang Liburan Paskah
2. Umat Kristen bukan yang pertama
Jauh sebelum umat Kristen menyertakan telur dalam perayaan Paskah, masyarakat Sumeria dan Mesir kuno yang hidup 5.000 tahun silam sudah terlebih dahulu menggunakan telur burung unta.
Biasanya, mereka menghias telur burung unta atau replika burung unta dari emas dan perak untuk diletakkan di makam.
Telur hias untuk merayakan Paskah baru digunakan oleh umat Kristen di daerah Mesopotamia ribuan tahun kemudian.
Baru setelah itu, gereja Kristen mengadopsi budaya tersebut.
3. Makna telur Paskah
Masyarakat zaman dulu menganggap telur sebagai simbol kelahiran kembali, dilaporkan Kompas.com.
Mereka memakan telur Paskah untuk merayakan kedatangan musim semi yang dipercaya bahwa dewa matahari telah kembali setelah musim dingin.
Sementara bagi umat Kristen zaman dahulu, telur ayam yang dicat tidak hanya sekadar hiasan, tetapi juga penuh simbolisme.
Pewarna merah misalnya, melambangkan darah Kristus dan cangkang telur melambangkan makamnya.
Sehingga, memecahkan cangkang membuat umat Kristiani mengingat tentang kebangkitan Kristus dari kematian.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Mengenal Pulau Paskah, Pulau Baru yang Muncul Setelah Badai Seroja di Rote Ndao NTT
4. Tradisi menggulung telur Paskah
Selain mewarnai telur, anak-anak biasanya akan melakukan tradisi menggulung telur Paskah.
Tradisi tersebut melambangkan penggulingan batu di luar kuburan Kristus di Yerusalem.
Di Amerika Serikat, tradisi itu disebut The Easter Egg Roll.
Diselenggarakan di halaman rumput Gedung Putih, The Easter Egg Roll dilakukan setiap hari Senin pertama setelah Paskah.
5. Cara mewarnai telur Paskah pada masa lampau
Telur Paskah biasanya akan diwarnai menggunakan cat ataupun spidol.
Namun pada masa lalu, mewarnai telur Paskah membutuhkan usaha lebih.
Umat Kristen dan Katolik akan mewarnai telur Paskah menggunakan pewarna alami.
Misal untuk warna cokelat, mereka akan merebus telur bersama kulit bawang merah.
Warna emas didapat dengan merebus telur bersama kulit pohon oak, kulit kacang kenari, atau bunga calendula.
Sementara untuk warna ungu dan merah muda, masing-masing menggunakan mahkota bunga malva dan bit merah.
6. Dilarang dimakan sebelum Paskah
Telur yang telah disiapkan untuk Paskah dilarang dimakan pada saat Pra-Paskah (Lent season) atau 40 hari sebelum Paskah.
Tepat pada Hari Paskah, telur baru bisa disantap bersama-sama sebagai simbol akhir dari penebusan dosa dan pengorbanan.
Baca juga: Renyahnya Telur Dadar Crispy di Warung Pojok Mbak Yuni Jogja, Rasanya Bikin Nagih
7. Telur Paskah jadi suguhan istimewa
Pada saat Lent season, umat Kristen dan Katolik dilarang menyantap makanan ataupun minuman yang berasal dari hewani.
Oleh sebab itu, para orang tua menyajikan telur sebagai hidangan istimewa untuk anak-anak.
8. Permainan unik dengan telur Paskah
Selain mewarnai telur Paskah, anak-anak juga akan melakukan permainan menggunakan telur Paskah.
Ada sejumlah permainan unik yang menggunakan telur Paskah.
Misalnya perburuan telur Paskah yang mengharuskan anak-anak untuk mencari telur-telur rebus yang sudah dihias di antara rerumputan.
Mereka yang paling banyak mengumpulkan telur yang jadi pemenangnya.
Di Inggris bagian utara, ada permainan tradisional lempar telur paskah.
setiap peserta diharuskan melempar telur peserta lain dengan telurnya sendiri.
Pemenangnya adalah mereka yang telurnya paling utuh di akhir perlombaan.
Ada juga permainan dansa telur, di mana para peserta diminta meletakkan telur-telur di lantai dan berdansa di antaranya.
Setiap orang harus berdansa tanpa menginjak satu butir telur pun.
9. Telur hias di kepercayaan lain
Telur hias tak hanya dipakai untuk merayakan Paskah.
Orang-orang Iran juga menggunakan telur hias untuk merayakan Nowruz atau tahun baru, menandai datangnya hari pertama musim semi berdasarkan kalender Persia.
Kehadiran telur pada perayaan ini adalah sebagai simbol kesuburan.