Pisang Kapik, Kudapan Tradisional yang Jadi Takjil Buka Puasa Favorit di Bukittinggi
TRIBUNTRAVEL.COM - Berkunjung ke Sumatera Barat tentu tak boleh melewatkan Bukittinggi.
Kota yang satu ini terkenal dengan wisata alamnya yang memukau.
Selain itu, kulinernya pun wajib dicoba bagi traveler yang liburan ke Bukittinggi.
Salah satu yang wajib dicoba adalah pisang kapik.
Dalam bahasa Minang, kapik berati jepit.
Seperti namanya, pisang kapik merupakan kudapan tradisional dari pisang kepok yang dibuat dengan cara dijepit menggunakan alat khusus.
Saat bulan Ramadhan 2022, pisang kapik menjadi salah satu takjil favorit.
Terbuat dari pisang mengkal yang dipanggang lalu digeprek (kapik), jajanan ini memiliki cita rasa tersendiri yang khas, dilaporkan TribunPadang.com.
Uniknya, proses pembakaran pisang menggunakan bara api dari tempurung kelapa.
Pisang yang telah dipanggang kemudian disajikandengan enten-enten yang terbuat dari kelapa parut dan gula aren cair.
Baca juga: Nikmatnya Lemang, Hidangan Buka Puasa Khas Sumatera Barat yang Jadi Favorit
Baca juga: Nikmatnya Nasi Padang di Rumah Makan Sahabat Minang, Kuliner Enak di Gang Sempit Jakarta Pusat
Perpaduan pisang yang sedikit asam dan enten-enten yang manis membuat pisang kapik memiliki cita rasa unik.
Selain itu, akan tercium bau arang terbakar yang membuat rasanya semakin unik.
Penjual pisang kapik di Bukittinggi
Di Bukittinggi, sebenarnya tak terlalu banyak pedagang yang menjual pisang kapik.
Namun jika ingin mencicipi pisang kapik, traveler bisa menemuinya di kawasan Pasa Ateh atau Pasar Atas.
Di sana terdapat beberapa pedagang yang menjajakan pisang kapik di beberapa titik lokasi.
Salah satunya di belakang gedung Pasa Ateh.
Anik, salah satu penjual pisang kapik mengaku telah menjajakan kudapan tradisional ini selama lebih dari 50 tahun.
Pisang kapik yang dijual Anik dibanderol dengan harga Rp 8.000 untuk ukuran besar.
Sementara pisang kapik dengan ukuran kecil dijual dengan harga Rp 5.000.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Ngarai Sianok dan 3 Tempat Wisata Populer di Sumatera Barat
"Pisang kapik yang saya jual masih tradisional, tidak pakai keju dan cokelat," katanya ditemui TribunPadang.com, Minggu (17/4/2022).
Selain Anik, ada sejumlah pedagang pisang kapik yang terhitung masih kerabat dekat.
Selama bulan Ramadhan, mereka berjualan pisang kapik dari siang hingga menjelang berbuka puasa.
Baca juga: 7 Olahan Ikan Khas Minang untuk Menu Buka Puasa, dari Ikan Balado sampai Palai Bada
Baca juga: 5 Sajian Gulai Khas Minang untuk Menu Buka Puasa Ramadhan 2022
Baca juga: Kisah Eks Driver Pariwisata di Sumatera Barat, Terdampak Pandemi ; Buka Usaha Kuliner Khas Minang