
Pilot Bagikan Tips untuk Penumpang yang Ingin Cepat Turun dari Pesawat
TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah pesawat mendarat di bandara, beberapa penumpang pasti tak sabar ingin segera turun dari pesawat.
Hal tersebut mungkin bisa menimbulkan macet dan berdesakan di kabin.
Namun belum lama ini, seorang pilot membagikan tips cerdasnya agar penumpang bisa cepat turun dari pesawat.
Jika traveler sedang buru-buru, mungkin tips dari pilot ini bisa membantu.
Jonny Knowlson, pilot yang sudah beberapa tahun menerbangkan pesawat mengungkapkan beberapa tips terbaiknya.
Jonny memberikan saran untuk penumpang yang ingin cepat turun dari pesawat tanpa terlalu lama menunggu.
Baca juga: Momen Haru Pilot Senior Pamit Pensiun Usai 42 Tahun Terbang, Videonya Viral

Ia mengatakan, "Kiri depan dan kiri belakang di sebagian besar penerbangan jarak pendek berfungsi dengan baik karena kami biasanya turun dari sisi pesawat, depan dan belakang."
"Dan memilih pintu keluar di sisi kiri pesawat yang lebih besar itu sangat penting untuk anda yang ingin menghindari antrean lama."
Jika traveler yang melakukan penerbangan sambil membawa tas jinjing saja tanpa koper, Jonny merekomendasikan untuk sebisa mungkin bisa masuk ke pesawat lebih dulu.
Dengan begitu traveler bisa menaruh tas jinjing di loker atas, dekat dengan tempat duduk.
Selain tips turun cepat dari pesawat, Jonny juga mengungkapkan kursi yang pas untuk penumpang yang mau tidur dalam penerbangan dan buat penumpang yang takut terbang.
Mengutip dari The Sun, Jonny mengatakan, "Untuk kursi paling tenang, duduklah sejauh mungkin ke depan dan sejauh mungkin dari mesin sesuai anggaran anda, jika anda kehilangan barisan depan, maka pilihlah kursi di lorong."
"Ini akan sedikit lebih tenang daripada di dekat jendela, meskipun pemandangannya kurang menarik."
&;Jika anda mencari perjalanan yang paling mulus, tahukah anda duduk di atas sayap di pesawat besar yang terbang di ketinggian lebih tinggi akan menguntungkan anda?"
&;Menjadi lebih dekat ke pusat massa pesawat sementara gaya seperti gaya angkat, torsi, angin, gravitasi, tarikan, dan dorong bekerja padanya akan berarti anda akan ditempatkan dengan baik untuk perjalanan yang mulus.&;
Baca juga: Pilot Alami Cedera di Kokpit, Pesawat Terpaksa Mendarat Darurat
Baca juga: Laporkan Penemuan 200 Kg Kokain di Pesawat, Pilot dan Kru Maskapai Malah Ditahan

Pilot Ungkap Cuaca Panas Ternyata Dapat Membuat Penerbangan Dibatalkan
Seorang pilot telah mengungkapkan bahwa cuaca panas dapat menyebabkan penerbangan dibatalkan dalam kasus-kasus ekstrem.
Melansir laman The Sun, semua pesawat memerlukan daya angkat untuk bisa terbang.
Daya angkat yang dimaksud adalah saat pesawat menggunakan tekanan udara untuk tetap di udara.
Selain itu, juga saat pesawat menyeimbangkan gaya gravitasi di bawah, gaya tarik dari belakang, dan gaya dorong untuk mendorong pesawat ke depan.
Namun, kerapatan udara menjadi jauh lebih tipis selama cuaca panas yang ekstrem, sehingga membuat pesawat lebih sulit lepas landas atau mendarat.
Artinya, suhu di tempat tujuan dan lokasi awal keberangkatan dapat menentukan apakah penerbangan dilanjutkan atau dibatalkan.
Kapten pesawat John Cox mengatakan, "Ada suhu maksimum yang terdaftar. Jika suhu melebihi daftar itu, penerbangan tidak dapat berangkat."
Cox menambahkan bahwa pada suhu yang sangat tinggi, jumlah muatan yang bisa dibawa oleh pesawat dapat dibatasi.
"Membongkar kargo atau menata ulang penumpang terkadang diperlukan karena udara panas tidak sepadat itu, sehingga mengurangi daya angkat yang tersedia," ungkap Cox.
Untungnya, pesawat dapat bekerja pada suhu tinggi dengan suhu mulai dari sekira 43 derajat Celsius.
Pada tahun 2017, lebih dari 40 penerbangan dibatalkan di Phoenix, Arizona setelah suhu mencapai 48 derajat Celsius.
Pesawat juga perlu mengatasi masalah cuaca panas ekstrem yang berdampak pada mesin kompleks pesawat.
Dalam suhu panas yang tinggi, sistem pendingin udara di dalam pesawat dapat rusak, membuat perjalanan penumpang menjadi sangat tidak nyaman.
Efek negatif paling ekstrem dari hal ini akan mengakibatkan penumpang mengalami dehidrasi parah atau menderita penyakit terkait panas lainnya.
Pilot juga harus terus-menerus mengawasi mesin pesawat dan suhunya.
Penundaan penerbangan juga lebih mungkin terjadi di musim panas, dengan pilot menyarankan agar tidak terbang setelah siang hari.
Dengan kondisi panas yang ekstrem dan kerapatan udara yang lebih rendah, maka mesin harus bekerja lebih keras lagi dan berisiko overheat.
Pilot bekerja keras untuk melacak suhu mesin dengan menghitung suhu eksternal dan internal, dan menyesuaikan penggunaan mesin yang sesuai.
Namun, ini dapat memengaruhi kecepatan dan fungsionalitas mesin.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Pilot Ungkap Waktu Terburuk untuk Terbang, Hindari Perjalanan Sore Hari
Baca juga: Kisah Pilot Wanita yang Dijuluki Penyihir Malam, Tak Pernah Meleset saat Jatuhkan Bom
