Mengenal San, Suku Tertua di Afrika yang Kini Kelangsungan Hidupnya Terancam

TRIBUNTRAVEL.COM - Masih ada orang-orang di dunia ini yang belum terkontaminasi kehidupan modern.

Khususnya di pedesaan Afrika, masih banyak orang-orang yang hidup dengan sangat sederhana.

Bahkan, mereka tidak terpengaruh oleh norma-norma sosial-politik masyarakat yang berubah seiring perkembangan zaman.

Sebut saja suku San, atau yang juga dikenal dengan sebutan Bushmen.

Baca juga: Suku Surma di Ethiopia Punya Tradisi Unik Minum Darah Sapi, Ternyata Ini Alasannya

Melansir laman Pulse.ng, Selasa (26/4/2022), suku San diketahui sebagai penduduk asli pertama Afrika Selatan.

Mereka sudah hidup di pulau tersebut lebih dari 30.000 tahun yang lalu.

Suku San, atau yang juga dikenal sebagai Bushmen diketahui sebagai penduduk asli pertama Afrika Selatan.
Suku San, atau yang juga dikenal sebagai Bushmen diketahui sebagai penduduk asli pertama Afrika Selatan. (Flickr/ Mario Micklisch)

Suku San diyakini sebagai ras paling kuno di dunia.

Dikenal dengan keterampilan berburu yang mumpuni, suku San sangat mahir menggunakan busur dan anak panah untuk melumpuhkan hewan.

Baca juga: Fakta Unik Mandau, Senjata Tradisional Suku Dayak yang Menyimpan Unsur Magis

Mereka menerapkan gaya hidup nomaden dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari makanan, air dan hewan buruan.

Menariknya, suku San adalah pencipta asli seni lukisan pada batu dan gua, yang biasa ditemukan dekat dengan tempat tinggal sementaranya.

Suku San diyakini sebagai ras paling kuno di dunia, sebab mereka adalah keturunan langsung dari manusia pertama di bumi.
Suku San diyakini sebagai ras paling kuno di dunia, sebab mereka adalah keturunan langsung dari manusia pertama di bumi. (Flickr/ Tee La Rosa)

Mereka menggunakan pewarna dan pigmen dari tumbuhan, mineral, kulit telur, dan darah hewan untuk menggambar serta melukis.

Biasanya ada bentuk pembagian kerja dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Penduduk laki-laki pergi berburu, sedangkan perempuan mengumpulkan makanan dan pakan ternak sebagai bahan tanaman untuk sumber konsumsi utama.

Baca juga: Fakta Unik Popcorn, Ternyata Punya Peran Penting Bagi Suku Aztec

Sementara penduduk yang masih anak-anak, tidak memiliki tugas apapun selain bermain.

Sebagai hasil dari keterampilan berburu mereka yang unik dan tajam, penduduk suku San menjadi sangat baik dalam hal pelacakan.

Intuisi mereka tajam, tepat, dan akurat.

Baca juga: Fakta di Balik Pakaian Adat Suku Baduy yang Dikenakan Jokowi saat Sidang MPR

Saat ini, suku San masih ditemukan di Afrika Selatan, Botswana, Zambia, Lesotho, Zimbabwe, Angola, dan Namibia.

Biasanya ada empat kriteria yang digunakan dalam mengidentifikasi dan membedakan mereka dari keturunan Afrika lainnya.

Mereka biasanya memiliki sejarah mengumpulkan makanan dan berburu, bahasa dapat membantu mengidentifikasi mereka, identifikasi oleh diri sendiri dan fitur karakteristik yang berbeda.

Pada zaman sekarang ini, beberapa penduduk suku San telah bersembunyi karena eksploitasi berlebihan dari pemerintah dan orang asing terhadap budaya dan cara hidup mereka.

Sementara penduduk suku San lain juga sama-sama terlantar karena tingginya permintaan untuk konservasi satwa liar, sehingga kehilangan rumah asli mereka.

Semua faktor tersebut pada akhirnya diduga akan menghancurkan cara hidup mereka yang unik.

Baca juga: Gua Kuno Peninggalan Suku Asli Amerika Dilelang Seharga 31 Miliar, Usianya Lebih dari 1.000 Tahun

Baca juga: Reruntuhan Kuno Suku Maya di Meksiko Ditutup Setelah Banyak Wisatawan Melanggar Aturan Masker

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin