
Keripik Tike dan 5 Oleh-oleh yang Bisa Dibawa Pulang saat Mudik Lewat Jalur Pantura
TRIBUNTRAVEL.COM - Jalur Pantai Utara (Pantura) di Jawa Barat masih menjadi salah satu jalur utama untuk mudik Lebaran 2022.
Jalur ini berada sejajar dengan garis pantai di bagian utara Pulau Jawa.
Lokasinya disebut strategis karena dapat menghubungkan kota-kota di empat provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Oleh sebab itu banyak pula masyarakat yang mudik Lebaran lewat Jalur Pantura.
Selagi mudik Lebaran 2022 lewat Jalur Pantura, traveler bisa mampir sejenak membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Ada sejumlah oleh-oleh khas yang bisa dibeli saat lewat Jalur Pantura.
Baca juga: Simak, Syarat Naik Kereta Api Jarak Jauh selama Arus Mudik Lebaran 2022
Yuk simak daftarnya:
1. Keripik Tike

Bagi yang lewat Indramayu, traveler bisa membawa pulang keripik tike.
Camilan ini berbahan baku dari tanaman umbi-umbian atau biji rumput teki yang bisa ditemui pada musim tertentu.
Keripik tike diolah secara tradisional dan memiliki rasa yang gurih sekaligus bikin ketagihan para pengunjung ketika datang ke Kota Mangga Indramayu.
Keripik Tike berasal dari Desa Jumbleng Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.
Olahan makanan ringan ini tetap eksis walau proses pembuatannya masih tradisional oleh masyarakat setempat.
Keripik tike memiliki warna putih dan ada bintik hitam-kehitaman dan mempunyai rasa yang gurih asin.
Camilan ini bisa traveler dapatkan di toko-toko suvenir Indramayu dengan harga sekira Rp 30 ribu per 100 gramnya.
2. Keripik Nanas
Kabupaten Subang dikenal sebagai penghasil buah nanas terbaik di Indonesia.
Nah di sana, nanas diolah oleh warga menjadi keripik nanas yang kini menjadi incaran wisatawan yang singgah ke sana.
Keripik nanas terbuat dari nanas madu yang diiris tipis dan digoreng hingga garing, sehingga menghasilkan rasa yang unik dibandingkan dengan keripik yang lainnya.
Cocok banget untuk jadi oleh-oleh saat pulang ke kampung halaman bukan?
Baca juga: Mudik Lebaran 2022, Menhub Sarankan Berangkat Lebih Awal Agar Terhindar Kemacetan

3. Oncom Dawuan
Selain nanas, oncom khas Subang juga punya rasa yang khas.
Ini karena dalam proses pembuatannya dicampurkan dengan kacang tanah.
Bagi traveler yang suka dengan oncom, sepertinya wajib membeli untuk diracik di rumah.
Oncom dawuan ini diporduksi di daerah Dawuan, Subang.
Kalau penasaran dan tertarik untuk mencicipnya, traveler bisa mampir ke Jalan Raya Dawuan, Subang, Jawa Barat.
4. Buah Mangga Gedong Gincu
Buah mangga gedong gincu menjadi ikon tersendiri dari Indramayu.
Buah mangga ini bentuknya bulat lebih bulat dari mangga biasa, dan warnanya jingga kemerahan seperti diberi gincu (lipstik).
Soal rasa, mangga gedong gincu memiliki rasa manis-asam jika sudah matang, berbeda dengan varian mangga lain yang memiliki rasa dominan manis.
Daging buahnya pun tebal dan kaya serat serta aromanya yang khas.
Buah mangga gedong gincu ini bisa menjadi oleh-oleh favorit yang bisa traveler dapatkan bila melintas ke Indramayu.
Dari berbagai sumber, harga mangga gedong gincu ini berkisar Rp 30 ribu per kilogram.
Baca juga: Jokowi Akan Mudik Lebaran 2022 ke Jogja, Pastikan Tak Gelar Acara yang Sebabkan Kerumunan

5. Sirup Tjampolay
Lewat ke Cirebon, tentu tak lengkap rasanya bila tak mencoba segarnya Sirup Tjampolay, alias sirup cap buah campolay yang melegenda.
Campolay sendiri disebut juga sawo belanda yang memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut.
Minuman yang telah ada sejak 11 Juli 1936 ini, diracik oleh keturunan Tionghoa, Tan Tjek Tjiu.
Konon, rasanya yang manis tak hanya disukai oleh warga lokal, namun juga orang Belanda yang tinggal di Kota Udang tempo dulu.
Selain rasa buah campolay, saat ini Sirup Tjampolay memiliki 9 varian rasa lainnya seperti rasa asam jeruk, rasa rossen, nanas, pisang susu, melon, leci, mangga gedog, kopi moka dan jeruk nipis.
Sirup kental dan manis ini bisa dijadikan buah tangan bagi sanak saudara di kampung halaman.
Dilansir dari berbagai sumber, sebotol Sirup Tjampolay bisa dibeli dengan kocek sekira Rp 30 ribu di berbagai sentra oleh-oleh di Cirebon.
6. Kerupuk Melarat
Kerupuk menjadi salah satu camilan yang disukai hampir semua masyarakat Indonesia.
Namun di Cirebon ada kerupuk yang unik, berbeda dengan jenis kerupuk lainnya, namanya kerupuk melarat.
Keunikan dari kerupuk ini ialah cara memasaknya yang tanpa menggunakan minyak goreng.
Sebagai gantinya, kerupuk mengembang setelah dimasak menggunakan pasir panas.
Konon cara memasak seperti inilah yang membuat nama camilan ini kerupuk melarat.
Tentu saja, pasir yang digunakan tidak sembarangan, tapi berasal dari sungai.
Pasir tersebut kemudian diayak.
Setelah diayak, pasir tersebut dicuci agar terbebas dari tanah liat, lalu dibersihkan dan dijemur hingga kering sebelum akhirnya digunakan.
Soal cita rasa, kerupuk dari bahan dasar tepung kanji ini rasanya lebih kesat, agak manis gurih yang berbeda dengan kerupuk lainnya.
Kendati begitu, camilan ini punya tempat tersendiri di lidah pecintanya.
Jika traveler mudik lewat Jalur Pantura Cirebon, kerupuk ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh di Jalur Pantura.
Salah satu sentra pembuatannya ada di Tengah Tani, Cirebon dengan harga mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu per bungkusnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mudik Lewat Jalur Pantai Utara, Ini Rekomendasi Oleh-oleh Khas Pantura yang Cocok buat Pemudik
Baca juga: 7 Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan Tanpa Obat Selama Mudik Lebaran 2022, Coba Putar Musik Kesukaan
Baca juga: Daftar Lokasi E-Tilang di Jalan Tol, Tetap Berlaku Selama Masa Mudik Lebaran 2022
