
Jarang Diketahui, Ini Ketinggian Maksimal Pesawat di Udara saat Terbang
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang sering melakukan perjalanan menggunakan pesawat mungkin tidak memperhatikan seberapa tinggi pesawat terbang.
Sebagian dari traveler mungkin hanya paham ketika pesawat lepas landas, lalu setelah 15-20 menit pertama penerbangan, pesawat telah mencapai ketinggian.
Ini ditandai dengan pramugari yang mulai berkeliling di kabin dan pilot mengumumkan penumpang bebas bergerak di sekitar kabin.
Baca juga: Sebuah Pesawat Boeing 787 Alami Pecah Ban, Bikin Penerbangan Ditunda hingga Penumpang Kesal
Tapi pernahkah traveler bertanya-tanya seberapa tinggi pesawat terbang di udara?
Melansir Rd.com, Rabu (4/5/2022), ketinggian jelajah pesawat komersial rupanya tergantung pada ukuran pesawat.
Tetapi umumnya, sebagian besar pesawat penumpang komersial terbang di antara 32.000 dan 40.000 kaki dari permukaan tanah.

Pesawat Turboprop, yang merupakan pesawat kecil dengan segelintir penumpang, terbang di ketinggian yang lebih rendah sekira 25.000 hingga 30.000 kaki.
Tetapi karena pesawat baling-baling ini sering digunakan untuk penerbangan jarak pendek, mereka mungkin menempel pada ketinggian yang lebih rendah.
Apa yang terjadi jika pesawat terbang terlalu tinggi?
Pesawat penumpang tidak berisiko meleleh jika terbang terlalu tinggi, namun ada masalah tekanan kabin dan oksigen yang menentukan bahwa pesawat harus tetap berada di bawah ketinggian yang telah ditentukan.
Kapten Airbus A-320/321 Theodore Kyrazis menjelaskan beberapa masalah yang dihadapi pesawat jika terbang terlalu tinggi di antaranya:
1. Pasokan oksigen darurat
"Maskapai memberlakukan batas ketinggian untuk memastikan ada cukup oksigen yang dipasok ke semua masker untuk jumlah waktu yang diperlukan untuk mencapai penurunan darurat ke ketinggian di mana masker oksigen tidak lagi diperlukan (sekitar 10.000 kaki)," kata Kyrazis.
2. Depresurisasi kabin mendadak
Hilangnya tekanan kabin dapat terjadi jika pesawat terbang terlalu tinggi, dan jika itu terjadi, penumpang dan awak termasuk pilot dapat kehilangan kesadaran.
Ketika itu terjadi dengan pesawat tempur, Kyrazis menjelaskan, "Ini masalah sederhana untuk berguling dan langsung turun kembali ke ketinggian yang nyaman dalam waktu kurang dari satu menit. Ini tidak terlalu sepele untuk pesawat komersial."
3. Kegagalan peralatan
"Hampir semua pesawat modern memiliki komputer canggih yang memantau berat pesawat, kecepatan, suhu udara luar, kecepatan dan arah angin, dan sudut sayap relatif terhadap angin yang masuk," kata Kyrazis.
"Jika seorang pilot mencoba terbang di atas ketinggian yang direkomendasikan dan terus melaju, mesinnya tidak akan menghasilkan daya dorong yang cukup untuk terus mendaki atau sayapnya akan berhenti," imbuhnya.
Baca juga: Pramugari Ungkap Cara Upgrade Kursi Pesawat Gratis, Penumpang Dianjurkan untuk Jujur
Baca juga: Qatar Airways Rayakan Idul Fitri dengan Mengadirkan Kuliner Tradisional di Pesawat

Apa yang terjadi jika pesawat terbang terlalu rendah?
Terlepas dari semua hal menakutkan yang bisa terjadi jika pesawat terbang terlalu tinggi, terbang terlalu rendah juga bisa sama berbahayanya.
Selain terbang melalui sistem cuaca buruk di dataran rendah, ada lebih banyak lalu lintas penerbangan umum di ketinggian yang lebih rendah, termasuk pesawat komersial dan pribadi yang lebih kecil.
Risiko besar lainnya terbang di ketinggian rendah yakni bertabrakan dengan burung.
"Sebagian besar serangan burung terjadi saat lepas landas dan mendarat," kata Kyrazis.
Itu termasuk "Miracle on the Hudson" 2009 dan pendaratan heroik oleh Kapten "Sully" Sullenberger.
Terbang di atas 10.000 kaki sangat mengurangi risiko pertemuan antara burung dan pesawat.
Tonton juga:
Baca juga: Lion Air Tawarkan Tiket Pesawat Murah untuk Libur Lebaran 2022, Jakarta-Medan Mulai Rp 852 Ribuan
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Membaringkan Kursi Pesawat? Simak 3 Tipsnya Agar Tak Mengganggu Orang Lain
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar rahasia penerbangan, di sini.
