Menparekraf Sandiaga Uno Tanggapi Kelakuan Bule di Bali yang Sempat Viral

TRIBUNTRAVEL.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut menanggapi kelakuan bule di Bali yang sempat viral beberapa waktu yang lalu.

Melalui unggahannya dalam akun Instagram @sandiuno, Sandiaga menegaskan akan menindak wisatawan yang tidak menghormati adat istiadat setempat.

"TINDAK TEGAS wisatawan yang tidak menghormati adat istiadat maupun tempat keramat yang ada di setiap daerah di Indonesia!" tulis Sandiaga.

Dalam unggahan yang sama, menteri kelahiran Rumbai, 28 Juni 1969 itu menyayangkan kejadian tersebut.

"Kejadian wisatawan asal Rusia yang viral karena foto tidak senonoh di pohon kayu putih keramat menjadi pelajaran penting," ungkapnya.

Terkait hal ini, pihaknya akan memperkuat informasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do and don&;t) wisatawan saat berkunjung ke destinasi maupun sentra ekonomi kreatif tanah air.

Baca juga: Tiket Pesawat Murah Surabaya-Bali untuk Libur Akhir Pekan, Terbang Langsung Mulai Rp 500 Ribuan

"Informasi ini harus bisa kita sampaikan di tengah upaya kita memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Bahwa di tengah upaya itu tentu ada kearifan juga penghormatan kepada adat istiadat daerah setempat," ujar Sandiaga dalam 'Weekly Press Briefing' yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Senin (9/5/2022) sore.

"Ini harus bisa terus disampaikan dan disosialisasikan," sambungnya, seperti dikutip TribunTravel dari Tribun-Bali.com.

Tangkap layar video bule berpose di pohon keramat di Bali
Tangkap layar video bule berpose di pohon keramat di Bali (Instagram/niluhdjelantik)

Beberapa langkah yang akan dilakukan di antaranya diseminasi informasi melalui berbagai saluran media yang dimiliki Kemenparekraf.

Termasuk dengan memaksimalkan algoritma di sosial media agar informasi yang disampaikan tepat sasaran.

Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga dengan mengajak seluruh pihak terkait turut menyebarkan informasi, termasuk pengelola destinasi juga para pemandu wisata (guide).

Baca juga: Pendaki Asal Amerika Serikat Jatuh di Lereng Gunung Batur Bali, Begini Kronologinya

"Harapannya kita terus bisa menyosialisasikan kepada wisatawan bahwa ada norma-norma yang harus dijaga, dan ini yang harus kita lakukan edukasi karena mungkin di negara asal mereka tidak berlaku norma-norma seperti itu," jelas Sandi.

Menurut Sandi, edukasi terkait hal ini harus dilakukan penuh pembinaan agar tidak merusak reputasi keramahtamahan Indonesia.

Selain itu, juga agar mendukung pemulihan ekonomi pasca hancurnya dunia pariwisata karena pandemi.

Di sisi lain, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani menyebutkan bahwa ada kode etik kepariwisataan yang harus menjadi acuan bagi semua orang.

Bukan hanya bagi pengelola atau pemilik destinasi, tapi juga wisatawan.

Pohon keramat di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali.
Pohon keramat di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali. (Tribun Bali/I Made Argawa)

"Ada do's and don'ts yang harus dipatuhi oleh wisatawan di suatu tempat, tapi tugas tuan rumah juga untuk menyampaikan apa yang boleh dan apa yang tidak," kata Ni Wayan.

"Mungkin ini agak kurang barangkali yang ada di destinasi tersebut sehingga pengelolanya kemudian guide-nya juga, media pun bisa membantu dalam hal ini jadi semua stakeholder mestinya terlibat dalam hal ini," sambungnya.

Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Alami Peningkatan, Layani 300 Ribu Penumpang saat Libur Lebaran 2022

Ni Wayan melanjutkan, hal ini menjadi tugas bersama.

Tidak hanya pemerintah tapi juga seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Tentu wisatawan akan sukarela mematuhi apabila kita memang sudah melakukan edukasi tersebut," tutupnya.

Baca juga: Kronologi Turis AS Meninggal saat Mendaki Gunung Batur Bali, Diduga Akibat Serangan Jantung

Baca juga: Raffi Ahmad ke Bali Bareng Keluarga, Rafathar ; Rayyanza Asyik Rebahan di Pasir Pantai

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin