3 Kuliner Ekstrem di Karanganyar, Cobain Sensasi Makan Rica-rica Biawak dan Tupai

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan akhir pekan di Karanganyar Jawa Tengah?

Jangan lupa mencoba kuliner ekstrem di Karanganyar.

Karanganyar memiliki sejumlah kuliner unik dan ekstrem yang menarik untuk dicoba.

Dilansir dari TribunSolo, berikut deretan kuliner ekstrem di Karanganyar,

1.SateLandak

Santoso dan kerabatnya menjajal sate landak di RM Gunung Mas, Tawangmangu, Karanganyar
Santoso dan kerabatnya menjajal sate landak di RM Gunung Mas, Tawangmangu, Karanganyar (TribunSolo.com/Efrem Limsan Siregar)

Baca juga: Dianggap Kuliner Ekstrem, Sup Ular dan Kalajengking Utuh Banyak Diburu Warga di China

Sate Landak menjadi salah satu kuliner legendaris yang ada di Karanganyar.

Meski terbilang tak lazin, kuliner satu ini punya banyak peminat.

Kuliner yang sudah ada sejak 24 tahum lalu berlokasi di Km 2 Jalan Raya Tawangmangu-Matesih Desa Nglebak Kecamatan Tawangmangu.

Warung makan kuliner anti mainstream ini bernama Rumah Makan (RM) Gunung Mas.I

Warung tersebut menjajakan sate landak sejak 1998.

Dilansir dari Tribunjateng, sang pemilik yakni Sukatno (78) pernah mendapatkan piagam penghargaan MURI.

Piagam tersebut sebagai pemrakarsa dan pemilik rumah makan khusus daging landak pertama di Indonesia pada 2006 silam.

Soal harga, sate ini cukup ramah di kantong.

Harganya berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per porsi.

"Ramainya itu Sabtu dan Minggu.

Bisa potong hingga 2-3 ekor.

1 kilogram daging landak bisa menjadi 25 porsi," ujar Sukatno dikutip dari Tribunjateng.

Rupanya Sukatno mendapatkan bahan baku masakan dari setoran berbagai daerah.

Demi mencukupi kebutuhan landak, selain menggantungkan pada setoran dia juga mengembangbiakkan landak di dekat rumahnya.

2. Rica-rica biawak dan Tupai

Pemilik rumah makan Gunung Mas
Pemilik rumah makan Gunung Mas (TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI)

Baca juga: 8 Kuliner Ekstrem di Thailand, dari Ulat Sutera Goreng hingga Udang Menari

Selain landak, RM Gunung Mas juga menyajikan berberapa menu lainnya.

Tentu tak kalah unik yaitu olahan biawak dan tupai.

Pengunjung bisa memesan sesuai selera mau dimasak sate, tongseng atau rica-rica.

Cita rasa di rumah makan ini sangat menggoyang lidah.

Tak heran jika warung makan ini kerap jadi incaran para pecinta kuliner unik.

Nah, bagi kamu yang suka dengan makanan anti mainstream bisa mencoba sate di rumah makan ini.

Warung makan ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 sampai 17.30 WIB.

3.TongsengBekicot

Tongseng bekicot
Tongseng bekicot (Tribunsolo.com)

Baca juga: 6 Kuliner Ekstrem di Jogja, dari Belalang Goreng hingga Swike

Kuliner ekstrem di Karanganyar selanjutnya yang bisa dicoba yakni tongseng bekicot.

Hewan berlendir dan hidup di lingkungan yang lembab itu dianggap menjijikan bagi sebagian orang.

Namun, di tangan Sukoyo, bekicot bisa menjadi olahan yang lezat.

Bukan dijadikan sate bekicot namun diolah menjadi tongseng.

Warga di warga Desa Jetis, Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar ini mengolah bekicot layaknya kambing.

Tak lupa, Sukoyo juga menambahkan kol dalam masakannya.

Rempah-rempah yang digunakan juga cukup lengkap, sehingga cita rasanya enak.

Kepada Tribunsolo.com, Sukoyo mengaku menggunakan bekicot terbaik.

Alasannya agar cita rasanya tetap lezat dan tidak ada bau.

Rupanya, ia hanya menggunakan beberapa bagian dari bekicot dan sisanya dibuang.

"Saya hanya menggunakan bagian bawahnya saja, sedangkan bagian yang tertutupi cangkang saya pilah dan dibuang," ujarnya.

Setelah dibersihkan, bekicot selanjutnya direbus.

Sembari merebus bekicot, ia jua menyiapkan beberapa bumbu tongseng seperti bawang putih, bawang bombay, cabe hijau dan merah, gula Jawa dan juga merica.

"Semuanya ditumbuk di atas cobek sebelum dicampur dengan bekicot," jelasnya.

Jika ingin mencobanya pelanggan harus sabar menunggu beberapa menit.

"Paling lama ya nunggu 30 menit, karena kami menyajikan masih dalam keadaan segar," terangnya.

Kalau kamu penasaran dengan tongseng bekicot bisa datang langsung ke Jaten, Karangnayar.

Namun lokasi warung makan ini tersembunyi dan belum memiliki penanda atau plakat nama di depannya.

Bahkan, cara promosi warung ini masih dari mulut ke mulut.

Semantara soal harga, seporsi tongseng bekicot dijual Rp 30 ribu.

Baca juga: 8 Kuliner Ekstrem di Indonesia, dari Belalang Goreng hingga Tikus Panggang

Baca juga: 5 Kuliner Ekstrem di Vietnam, dari Sup Darah sampai Embrio Bebek Rebus

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kuliner Anti Mainstream di Karanganyar: Sate Landak, Tongseng Bekicot hingga Rica-rica Biawak

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin