Ahli Ungkap Alasan Tidak Ada Jembatan di Sepanjang Sungai Amazon
TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang ahli telah mengungkapkan mengapa tidak ada jembatan di atas sungai Amazon.
Sungai yang membentang sepanjang 4.000 mil, yang mengalir melalui berbagai negara.
Tidak seperti sungai lain, sungai Amazon bukanlah sungai yang dapat dijelajahi dengan mudah.
Sungai Amazon merupakan sungai terpanjang kedua di dunia dengan lebar rata-rata antara dua hingga enam mil, tergantung pada daerahnya.
Sungai Amazon bahkan dapat mencapai lebar hingga 30 mil selama periode hujan.
Mengingat lebarnya sungai, tentu bukan hal mudah untuk menyeberangi Sungai Amazon.
Baca juga: Fakta Unik Black Caiman, Pemangsa Terbesar di Sungai Amazon yang Pandai Berkamuflase
Perjalanan bahkan semakin sulit karena tidak ada satu pun jembatan di sepanjang sungai ini.
Baik Sungai Amazon yang melintasi Peru, Kolombia maupun Brasil, semua tidak ada jembatannya.
Lalu, kenapa Sungai Amazon tidak memiliki jembatan?
Dikutip dari laman UNILAD, Selasa (31/5/2022), Walter Kaufmann, ketua Teknik Struktur (Struktur Beton dan Desain Jembatan) di Institut Teknologi Federal Swiss (ETH) Zürich telah menjelasankan alasannya.
Saat berbicara kepada Live Science, Kaufmann mengatakan penjelasannya sederhana, "Tidak ada kebutuhan yang cukup mendesak untuk membuat jembatan melintasi Amazon."
Meskipun panjang melintasi 3 negara, banyak daerah yang terletak di dekat sungai berpenduduk jarang.
Artinya, tidak banyak jalan utama yang dapat dihubungkan dengan jembatan.
Baca juga: Perahu Air Kalimas, Wisata Malam Terbaru di Surabaya yang Mirip Venesia Italia
Baca juga: Naik KA Cikuray Cuma Rp 45 Ribu, Cek Jadwal Kereta Api Bandung-Jakarta Tanpa Transit
Di mana ada kota besar dan kecil, ada juga kapal dan feri untuk mengangkut orang dan barang dari satu sisi ke sisi lain, artinya tidak sulit untuk melewatinya tanpa jembatan.
Meskipun kurangnya permintaan adalah alasan utama tidak ada jembatan yang melintasi Amazon, Kaufmann mengatakan ada juga 'kesulitan teknis dan logistik' untuk membangun jembatan di sepanjang tepiannya, termasuk formasi alam yang dapat menghambat pembangunan.
Rawa-rawa sungai dan tanah lunak akan menciptakan kebutuhan untuk 'akses yang sangat panjang viaducts dan pondasi yang sangat dalam', Kaufman menjelaskan, dan sebagai hasilnya konstruksi akan membutuhkan investasi keuangan yang besar dan kuat.
Pembuatan jembatan juga akan terhambat oleh perbedaan kedalaman air yang terjadi di berbagai musim.
Kaufmann menjelaska, "Lingkungan di Amazon termasuk yang paling sulit di dunia."
"Membangun jembatan melintasi sungai juga menantang jika kedalaman airnya tak menentu, meski konstruksi dimungkinkan menggunakan ponton, misalnya."
Ponton, atau struktur terapung, tidak akan berfungsi di sebagian besar Amazon karena perubahan musim, kata Kaufmann. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Kisah Satu-satunya Penumpang Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Bertahan Hidup Sendiri di Hutan Amazon
Baca juga: Bertahan Hidup Minum Air Hujan, 2 Bocah Hilang Hampir Sebulan di Hutan Amazon Ditemukan