
Curhat Tamu Hotel Mengalami Ruam dan Gatal-gatal saat Menginap, Temukan Kutu Busuk di Seprai
TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang tamu hotel menceritakan pengalaman kurang menyenangkan saat menginap di hotel, tubuhnya gatal-gata digigit kutu busuk.
Kejadian ini dialami wisatawan asal Malaysia yang memesan sebuah hotel murah di Singapura.
Liburan yang seharusnya bahagia justru menjadi mimpi buruk bagi tamu hotel tersebut.
Dikutip dari laman Asia One, Jumat (1/7/2022) diketahui turis bernama Phia Boo dan temannya menginap dua malam dari tanggal 15 hingga 17 Juni 2022 di ST Signature yang terletak di Jalan Besar.
Baca juga: Liburan ke Bandung, Cek Rekomendasi 5 Hotel Dekat Jalan Braga dengan Tarif Mulai Rp 100 Ribuan
Tempat ini dikenal sebagai "hotel co-living".
Kamar tempat Boo menginap adalah kamar twin-sharing tanpa kamar mandi dalam.
Dalam sebuah unggahan Facebook pada 18 Juni 2022, wanita berusia 45 tahun itu menceritakan pengalamannya setelah dia dan seorang temannya bangun pada hari pertama mereka menginap di hotel.
Mereka kaget tubuhnya dipenuhi beberapa bercak merah.
Boo juga membagikan foto-foto badannya penuk bentolan merah, dari dada hingga leher.
Bekas bengkak juga ditemukan di kaki dan dada mereka.
Saat diwawancara AsiaOne tentang 'mimpi buruk' yang mereka alami, Boo menceritakan saat check-in, mereka harus pindah kamar karena AC di kamar pertama tidak berfungsi dengan baik.
Sementara menurut mereka, kamar kedua yang ditempati terlihat kurang terawat dan bintik-bintik hitam di dinding.
"Saat saya berbaring di tempat tidur, saya sudah mulai gatal," kata Boo.
Boo memiliki gigitan lebih sedikit daripada temannya karena dia tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam karena terus menggaruknya, sedangkan temannya bisa tidur pulas.
Namun, setelah bangun tubuhnya dipenuhi bekas gigitan serangga.
Bahkan mereka menemukan serangga yang diduga kutu busuk di seprai.
Boo pun segera memberi tahu pihak hotel.
Seorang staf hotel kemudian datang untuk memeriksa kamar, dan ia menemukan kutu busuk lain.
Kemudian Boo ditawari pindah ke kamar lain dan layanan binatu gratis untuk membersihkan pakaian mereka.
Pada malam berikutnya, sebelum tidur di kamar lain, Boo dan temannya mengolesi tubuh dengan lotion anti serangga.
Namun Boo menemukan kutu busuk lain di seprai pada keesokan paginya.
Gigitan serangga di tubuh temannya pun memburuk dan bertambah banyak.
Mereka pun keluar dari hotel untuk mencari penginapan lain.
Selanjutnya, Boo mencari binatu untuk membersihkan tas dan pakaian mereka dengan air panas, untuk memastikan mereka tidak membawa pulang serangga.
Teman Boo juga harus ke dokter karena ruamnya cukup parah.

Baca juga: Liburan Akhir Pekan, Cek 5 Hotel Murah di Jember yang Nyaman untuk Menginap
Beberapa Kutu Busuk Ditemukan di Seprai
Boo mengatakan, tidak ada pengembalian uang atau kompensasi medis yang ditawarkan dari pihak hotel atas kejadian yang dialaminya.
Boo pun mengaku tidak mengajukan pengembalian dana kepada pihak hotel.
"Kami sangat repot. Kami hanya bertanya-tanya, bagaimana hotel itu mendapat status 'SG Clean Certified' dari pemerintah? Sangat tidak masuk akal," tulis Boo di unggahan Facebooknya.
Menurut Boo, ulasan ST Signature di platform pemesanan Airbnb sangat bagus.
Itulah sebabnya mereka memutuskan untuk menginap di hotel.
Sementara dari pihak hotel ST Signature, saat ini mereka melibatkan vendor pengendalian hama, Autopest Pte Ltd untuk membersihkan kamar yang ditemukan kutu setelah mereka menerima keluhan pertama,.
Mereka mengaku menemukan beberapa kutu busuk, tetapi tidak ada telur.
Kamar kedua juga diperiksa oleh tuan rumah dan staf.
Ditemukan satu kutu busuk dewasa dan tidak ada telur.
Menurut pihak hotel, kasus Boo adalah insiden pertama.

Mereka menduga kutu busuk bisa saja dibawa dari barang-barang bawaaan tamu.
Boo pun membantah tuduhan tersebut dan mengatakan, "jika kami membawa kutu busuk, seharusnya sudah gatal saat perjalanan dari Kuala Lumpur ke Johor Baharu."
Boo juga menyarankan sebaiknya hotel membersihkan kamar sebelum tamu datang dan memberikan semprotan hama secara rutin.
Boo mengaku awalnya ragu mengunggah keluhan mereka di Facebook karena tidak ingin dianggap 'terlalu drama'.
Tapi ia berubah pikiran setelah melihat gigitan kutu busuk di tubuh temannya menjadi sangat parah di hari kedua.
Baca juga: Fakta Unik Toilet SPBU Pasar Kemis di Tangerang, Fasilitasnya Mewah Bak Hotel Bintang 5
Kompensasi dari Hotel
Dalam laporan media yang diterbitkan Selasa (28/6/2022), pihak hotel mengaku memberikan pengembalian dana penuh kepada tamu yang dirugikan.
Namun, Boo mengatakan dia hanya diberitahu tentang pengembalian dana pada hari yang sama dengan laporan tersebut, dan jumlah pengembalian dana itu tidak penuh.
"Kami membayar sekitar RM 662, tetapi pengembalian dananya sekitar RM 528," kata Boo, yang mengatakan hotel belum menghubungi secara pribadi untuk menanyakan tentang insiden tersebut.
Ia menambahkan, "ini bukan masalah uang, tapi pengalaman menyedihkan."
Menurut juru bicara hotel, ST Signature mengkonfirmasi tidak ada permintaan pengembalian uang atau kompensasi yang diajukan, sehingga pengembalian dana itu diproses atas niat baik hotel atas insiden yang dialami tamu.
Mereka juga menyebut saat ini sedang melakukan perawatan intens terhadap kamar, dan membiarkannya diisolasi selama enam hari sebelum disewakan.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memberi pelayanan dan bantuan kepada tamu yang terkena dampak, dan akan menyambut dengan hangat kedatangan mereka kembali ke ST Signature," ujarnya. (TribunTravel.com/Tys)
