Indonesia Tipitaka Chanting Digelar Lagi, Ada Kereta Kencana Mahadhatu di Lumbini Candi Borobudur
TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) kembali digelar tahun ini.
Indonesia Tipitaka Chanting yang diselenggarakan oleh Sangha Theravada Indonesia (STI) bersama Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (ASTINDA, MAGABUDHI, WANDANI dan PATRIA) dihelat mulai hari ini, Jumat (8/7/2022).
Plt. Dirjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Sangha Theravada Indonesia dan panitia yang telah bekerja keras atas berlangsungnya Indonesia Tipitaka Chanting 2022 di Pelataran Candi Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
"Bahwa pembacaan Tipitaka Chanting merupakan sebuah cara yang mulia untuk dapat selalu menjaga, merawat, melestarikan Tripitaka sebagai sumber kekuatan keyakinan etika dan moral serta melestarikan kebajikan yang berlangsung setiap tahun dan perlu seyogyanya kita dukung bersama-sama," kata Suriadarma yang dikutip TribunTravel dari laman Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI.
Baca juga: Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga Tiket Masuk Candi Borobudur
Dalam gelaran tersebut, dihadirkan pula pameran Kereta Kencana Mahadhatu di Taman Lumbini Candi Borobudur.
Tonton juga:
Kereta Kencana Mahadhatu yang didominasi warna emas ini dipamerkan pada wisatawan agar bisa menikmati keindahannya.
Kereta Kencana Mahadhatu tersebut diletakkan di Taman Lumbini Candi Borobudur dan dijaga oleh empat pengawal berseragam.
Alhasil, Kereta Kencana Mahadhatu inipun mencuri perhatian para wisatawan yang melintas, ada yang sekadar berfoto atau sebatas melihat-lihat.
Bante Y.M Subhapanno Mahathera mengatakan Kereta Kencana Mahadhatu memiliki filosofi yang mendalam berhiaskan ornamen relief Jataka dari Candi Borobudur yang didesain khusus oleh YM. Sri Pannyavaro Mahāthera
"Di mana, relief tersebut bercerita tentang kehidupan lampau Bodhisatta Siddhattha. Adapun, relief Jataka yang diletakkan di kereta kencana adalah Mora Jataka, Vattaka Jataka, Sasa Jataka, dan Vessantara Jataka," ujarnya seusai proses Tipitaka Chanting di Taman Lumbini, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (08/07/2022).
Ia menambahkan, pada bagian atas Kereta Kencana Mahadhatu diberi mahkota dengan chatra (payung) bertingkat tiga, yang memiliki arti pujaan kepada Tiratana.
"Kereta Kencana dimahkotai dengan chatra (payung) bertingkat tiga merupakan puja kepada Tiratana artinya tiga permata, di antaranya Buddha, Dhamma, dan Saṅgha,"jelasnya.
Baca juga: Rekomendasi 7 Tempat Wisata di Jambi, Ada Candi Purbakala yang Luas Kompleksnya 8 Kali Borobudur
Baca juga: Kenaikan Tarif Naik ke Candi Borobudur Ditunda, Menparekreaf: Pemerintah Akan Berpihak Kepada Rakyat
Ia menambahkan, Kereta Kencana Mahadhatu terbuat dari logam dengan berat mencapai 2,5 ton.
Proses pembuatanya dilakukan di Sanggar Nakula Sadewa di bawah supervisi I Nyoman Alim Mustapha, seorang seniman kondang di Magelang.
"Adapun, biasanya kereta kencana digunakan untuk membawa Mahadhatu (Relik Agung) Buddha Gotama dari Vihara Mendut menuju Candi Borobudur pada setiap Asalha Puja. Namun, pada kali ini karena pandemi tidak dilakukan untuk prosesi arak-araknya,"ucapnya.
Diketahui, Kereta Kencana Mahadhatu sebanyak 4 unit dikirim ke Vietnam untuk diletakkan di vihara- vihara besar.
"Sekarang sudah dicopy (duplikat), kota kirim ke Vietnam. Ada 4 buah ke Vietnam dibuat di vihara besar yang ada di sana,"ujarnya.
Sementara itu, seorang wisatawan Amira indri (26), mengaku terkesima melihat kereta kencana logam berwarna emas itu.
"Iya, kagum aja bagus sekali. Dari warnanya apalagi dibuat ada penjaga-penjaga seperti ini, kesannya unik sekali. Makanya, tadi lihat ke sini ternyata boleh foto, jadi foto-foto akhirnya,"urainya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kereta Kencana Mahadhatu Curi Perhatian Wisatawan saat Dipamerkan di Taman Lumbini Candi Borobudur
Baca juga: Bak Ratu Sejagad, Nia Ramadhani Liburan ke Borobudur Nikmati Fasilitas Serba Mewah
Baca juga: Presiden Jerman Pertama Kali Wisata ke Candi Borobudur, Terkesima hingga Bawa Pulang Sandal Upanat