Rumah CEO Maskapai Qantas Dilempari Telur dan Tisu Toilet, Kenapa?
TRIBUNTRAVEL.COM - Rumah CEO Qantas, Alan Joyce, menjadi sasaran serangan oleh para pengacau pada Senin (11/7/2022) malam.
Para pengacau melemparkan telur mentah dan tisu toilet ke rumah CEO Qantas tersebut lantaran ketidakpuasan terhadap maskapai.
Melansir SImple Flying, Rabu (13/7/2022), rumah Alan Joyce, yang sudah menjabat sebagai CEO Qantas sejak 2008, terletak di tepi pelabuhan Sydney.
Lokasi rumahnya yang berada di Teluk Mosman memang bukan rahasia lagi, terlebih bagi warga Australia.
Baca juga: Kisah Pembajakan Pesawat Qantas 1737, Gagal Berkat Aksi Heroik Kru dan Penumpang
Namun, tak biasa rasanya jika kediaman pribadi seorang CEO menjadi sasaran serangan.
Pada Selasa pagi, media lokal memuat gambar telur yang sedang mengering, cangkang yang pecah dan tisu toilet yang tertinggal menempel di atap rumah Joyce.
Rumah itu memiliki kamera CCTV eksternal, yang seharusnya membuat identitas penyerang sedikit lebih mudah untuk diketahui.
Serangan yang terjadi pasti akan menganggu para penduduk kaya yang tinggal di semenanjung privat tersebut, yang umumnya tidak menyambut pengunjuk rasa ataupun perhatian media.
Kendati demikian, peristiwa ini bukan pertama kalinya pengunjuk rasa menyerbu tempat tinggal pribadi Joyce.
Baca juga: Bakal Pecahkan Rekor, Qantas Berencana Luncurkan Penerbangan Terpanjang di Dunia pada 2024
Pada tahun 2017, ia dilempari kue di Perth oleh seorang pengunjuk rasa.
Akibatnya, pengunjuk rasa tersebut menghadapi tuntutan pidana.
Alan Joyce telah lama mendapat sorotan terkait gaji dan petualangan real estate yang terdokumentasi dengan baik di Sydney.
Mengingat Sydney merupakan salah satu kota termahal di dunia, tentu aksi Alan Joyce menarik banyak perhatian.
Terlebih, Qantas saat ini tengah terperosok dalam kontroversi layanan pelanggan yang sedang berlangsung.
Maskapai juga dirundung oleh masalah reputasi yang berkepanjangan terkait pengembalian dana COVID-19.
Kini, Qantas bahkan mengalami jumlah penundaan dan pembatalan yang sangat tinggi.
Baca juga: Kendala Bahan Bakar, Pesawat Qantas Lakukan Pendaratan Darurat
Dengan posisi Joyce sebagai CEO, tentunya tak bisa terhindar dari kritik dan protes dari para pelanggan.
Alan Joyce dan pasangannya membeli rumah bergaya Federasi Teluk Mosman pada bulan Mei 2022 seharga 19 juta dolar Australia.
Detail dan gambar tentang rumah tersedia secara bebas karena kampanye penjualan baru-baru ini.
Dan meskipun pembelian itu adalah urusan pribadi, banyak orang menganggap pembelian tidak penting mengingat apa yang terjadi di Qantas.
Masalah operasional yang berdampak pada maskapai menyebabkan banyak kesedihan di Qantas dan maskapai Australia lainnya.
Pekan lalu, Qantas membatalkan hampir 7 persen penerbangan domestiknya, dan 44 persen penerbangan lainnya mengalami penundaan.
Virgin Australia juga terpengaruh.
Baca juga: Lama Diparkir karena Pandemi Covid-19, Tempat Penyimpanan Pesawat Qantas Dipenuhi Ular Derik
Qantas mengatakan 85 persen dari penerbangan mereka minggu lalu terlambat satu jam dari jadwal waktu keberangkatan mereka.
Lantas, apa yang menyebabkan masalah ini terjadi?
Masalah yang dihadapi maskapai terkait dengan kekurangan staf dan tingkat ketidakhadiran yang tinggi terkait COVID-19.
Tidak hanya di Qantas, masalah juga terjadi di bandara dan kontraktor yang menyediakan layanan penting seperti penanganan darat, layanan gerbang, dan katering.
Masalah lainnya adalah cuaca buruk yang berkepanjangan di dalam dan sekitar Bandara Sydney.
Pejabat serikat pekerja yang mewakili pengontrol lalu lintas udara juga memperingatkan masalah kepegawaian di menara mulai terbukti bermasalah.
Ditambah lagi dengan kenaikan harga tiket pesawat dan komentar berkelanjutan tentang pemotongan layanan dalam penerbangan Qantas.
Terlepas dari semua masalah yang dihadapi, Joyce telah menjadi salah satu CEO Australia yang paling terkenal dan paling kontroversial.
Baca juga: Pramugari Qantas Terpaksa Tidur di Kursi Penumpang Kelas Ekonomi, Gunakan Selimut untuk Jaga Privasi
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.