![](https://cdn-2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/sabuk-pengaman-seat-belt.jpg)
Tips Berkendara Aman, Simak Pentingnya Mengenakan Sabuk Pengaman
TRIBUNTREAVEL.COM - Memakai seat belt atau sabuk pengaman sangatlah penting saat berkendara.
Sabuk pengaman bukanlah aksesoris pelengkap yang tidak memiliki fungsi pada kendaraan.
![Ilustrasi mengenakan sabuk pengaman selagi berkendara.](https://i.postimg.cc/kg2MQhhL/18927509421-8f6c1dfc7c-c.jpg)
Selagi berkendara, sabuk pengaman wajib digunakan oleh penumpang depan maupun belakang.
Bukan tanpa asalan, sebab sabuk pengaman sangat berguna dalam meminimalisir cedera pada saat terjadinya kecelakaan.
Baca juga: Bawa Mobil Sport? Tetap Kena Tilang ETLE Jika Berkendara Lebih dari 100 Km/Jam
Hal itu tertuang dalam Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Sebagai alat penunjang keselamatan berkendara, sabuk pengaman memiliki fungsi penting.
Melansir akun Instagram @kemenhub151, Minggu (17/7/2022), berikut fungsi penting menggunakan sabuk pengaman selagi berkendara.
1. Memberikan rasa aman baik di kondisi normal maupun darurat
2. Menahan tubuh tetap di tempat duduk saat kondisi mengantuk
3. Menahan guncangan agar tidak terpental
4. Melindungi bagian tubuh yang rawan seperti kepala, wajah dan badan
5. Mengurangi risiko luka parah akibat kecelakaan
6. Mengurangi risiko mencederai penumpang lain saat kecelakaan.
Baca juga: Ingin Kurangi Penyebaran Covid-19 saat Berkendara? Coba Buka Jendela Mobil
Aturan Berkendara Jarak Jauh, Maksimal 8 Jam dalam Sehari
Tahukah traveler, bahwa ada aturan berkendara untuk perjalanan jarak jauh?
Aturan tersebut perlu diperhatikan, khususnya bagi traveler yang kerap berkendara antar kota maupun antar provinsi.
Tujuannya agar terhindar dari kecelakaan dan marabahaya lain, serta bisa selamat sampai tujuan.
Aturan berkendara jarak jauh tertuang dalam Pasal 90 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ.
Apa saja isinya? Yuk simak informasi yang telah TribunTravel rangkum dari akun Instagram @kemenhub151 berikut ini.
&; 8 Jam
Durasi maksimal yang diperbolehkan untuk mengemudi adalah 8 jam dalam sehari.
Lebih dari itu, sebaiknya berhenti dan dilanjutkna keesokan harinya jika mengemudi sendirian.
Atau, bisa juga bergantian dengan rekan lain untuk mengemudi jika ada.
&; 4 Jam
Durasi mengemudi tanpa istirahat yakni hanya selama 4 jam.
Setelah itu, pengemudi harus menepi untuk beristirahat.
&; 30 menit
Waktu minimal untuk beristirahat setelah 4 jam mengemudi ialah 30 menit.
![Ilustrasi berkendara jarak jauh dengan menggunakan mobil.](https://cdn-2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/ilustrasi-seorang-wanita-yang-liburan-naik-mobil.jpg)
Melihat aturan berkendara di atas, istirahat nampaknya sangat penting dalam berkendara jarak jauh.
Ternyata ada sejumlah alasan penting mengapa pengemudi harus beristirahat, sebagai berikut:
1. Memulihkan konsentrasi dan daya refleks
2. Menghindari risiko kecelakaan karena lelah
3. Menghindari gangguan microsleep alias tertidur sebentar saat menyetir.
Baca juga: Di Inggris, Nekat Berkendara dengan Pakaian Sinterklas saat Natal Akan Didenda Rp 95 Juta
Tips Aman Berkendara di Jalan Tol
Melansir Tribunnews.com, berikut tips aman berkendara di jalan tol:
1. Patuhi Batas Kecepatan
Pengendara harus selalu memperhatikan batas kecepatan kendaraan.
Kementrian Perhubungan memberikan aturan batas kecepatan adalah minimum 60km/jam dan maksimum 100km/jam.
Untuk keselamatan dan kelancaran selama berada di jalan tol wajib memperhatikan batas minimum dan maksimum yang telah ditetapkan
2. Jalur Kanan Untuk Mendahului
Traveler harus tetap berada di jalur kiri karena jalur kanan hanya untuk mendahului.
Kebanyakan pengemudi pemula mengabaikan hal tersebut.
Namun, kenyataanya mengemudi di jalur kanan dengan kecepatan sedang atau lambat malah akan menghambat pengemudi lain.
Tetap berada di jalur yang benar akan membantu pengendara dalam berkendara di jalan tol, terutama dengan keadaan lalu lintasnya.
![Sejumlah kendaraan melintas di Jalan tol Layang Jakarta Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/12/2019).](https://cdn-2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/jalan-tol-layang-jakarta-cikampek.jpg)
Baca juga: Mudik ke Brebes, Mobil Pemudik Ini Malah Nyasar ke Tengah Sawah
3. Beri Tanda Saat Akan Pindah Jalur
Di jalan tol, mobil berjalan dengan kecepatan 60km/jam dan maksimum 100km/jam.
Lampu isyarat saat akan berpindah jalur sangat penting peranannya.
Hal tersebut dilakukan agar pengendara lain yang ada di belakang bisa mengetahui kapan Traveler akan berpindah jalur.
Pengendara tidak perlu terburu-buru saat memotong jalur, selalu perhatikan arah lalu lintas dari belakang dan selalu jaga jarak aman antar kendaraan.
4. Bahu Jalan Hanya Untuk Keadaan Darurat
Beberapa kesalahan yang dilakukan pengendara saat di jalan tol salah satunya adalah mendahului atau menyalip mobil lain menggunakan bahu jalan.
Pengendara wajib mengetahui kalau bahu jalan hanya digunakan untuk keadaan darurat seperti misalnya kendaraan mogok atau permasalahan lain.
Selain membahayakan diri sendiri, mendahului atau menyalip mobil dengan cara seperti ini juga membahayakan pengendara lain.
5. Jaga Jarak Aman
Menjaga jarak aman dengan pengendara lain sangat membantu untuk terhindar dari kecelakaan fatal di jalan.
Jarak aman yang ideal antara pengendara satu dan pengendara lain yakni sekitar 10-20 meter.
Terlalu dekat dengan pengendara lain akan menyulitkan Traveler menghindar saat terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: 8 Tips Berkendara Aman Saat Musim Hujan, Waspada Jalanan Berlubang
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal tips berkendara di sini.
![](https://asset.kompas.com/data/2020/grabsuperapps/img/native-ads.jpg)