Kota di Amerika Ini Mengalami Kebakaran Selama 60 Tahun

TRIBUNTRAVEL.COM - Kebakaran besar di Pennsylvania selama lebih dari enam dekade mendatangkan malapetaka di kota pertambangan yang tenang.

Namun, fenomena ini sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia.

Api menyala dimulai sekitar tahun 1962 dan terus berkobar di tengah komunitas kelas pekerja kecil di Centralia, Columbia County, Amerika Serikat.

Sementara itu, penyebab pasti kebakaran besar di Pennsylvania masih menjadi perdebatan.

Namun, api semakin sulit dikendalikan setelah mencapai tambang batu bara bawah tanah yang diyakini telah ditutup rapat.

Api akhirnya mencapai pusat batu bara, menyebarkan api lebih jauh ke bawah tanah.

Petugas pemadam kebakaran setempat menghabiskan beberapa bulan mencoba memadamkan api.

Centralia, Kota Di Pennsylvania, Amerika Serikat Yang Telah Terbakar Selama 60 Tahun
Centralia, Kota Di Pennsylvania, Amerika Serikat Yang Telah Terbakar Selama 60 Tahun (Facebook The Earth Story)

Baca juga: Bikin Monumen Terkenal di Italia Rusak, Dua Turis Amerika Kena Larangan Seumur Hidup

Pada bulan September tahun lalu sudah ada sedikit kemajuan dalam upaya memadamkan api.

Tetapi upaya tersebut kembali terhambat ketika petugas pemadam kebakaran diberi libur tiga hari untuk merayakan liburan Hari Buruh.

Tanpa bantuan petugas kebakaran, api dengan cepat kembali membuat tanah hangus.

Upaya selanjutnya untuk mengatasi kobaran api adalah menggali parit di sekitar tambang.

Sayangnya cara ini tidak berhasil.

Api semakin meluas di tanah dan membuatnya tampak gosong.

Baca juga: Cerita Turis Digeledah dan Ditahan karena Tak Tahu Syarat Masuk Amerika Serikat

Segala cara dilakukan tapi tidak berhasil.

Centralia pun meminta bantuan keuangan kepada negara.

Namun, api semakin membesar dan tidak menunjukkan perubahan.

Tujuh tahun berlalu, jalan dan halaman belakang mulai retak, ventilasi rumah penuh dengan asap.

Baca juga: Harga BBM Mahal, Warga Amerika Pasang Alarm di Penutup Tangki Bensin Agar Tak Dicuri

Foto-foto yang beredar di internet pun menjadi inspirasi untuk seri video game Silent Hill .

Setiap warga yang masih tinggal di kota Pennsylvania diminta pindah oleh pejabat setempat.

Akibat semakin meningkatnya suhu dan tanah yang tidak stabil, rumah dan bisnis lokal secara bertahap ditutup.

Akhir 1960-an dan awal 1970-an menyaksikan penipisan Centralia secara perlahan dan reklamasi alam atas wilayah tersebut.

Upaya penutupan dan evakuasi meningkat pada Februari 1981, ketika anak 12 tahun bernama Todd Domboski hampir jatuh ke lubang pembuangan setinggi 150 kaki di halaman belakang rumah neneknya.

Di tengah tragedi ini, beberapa orang menjuluki Centralia 'kota terpanas di Pennsylvania'.

Sementara itu, api terus berkobar dan biaya pemadaman membengkak.

Pada awal 1980-an, biaya pemadaman api sebesar 660 juta USD dan melonjak hingga 1,5 miliar USD hari ini.

Dalam film dokumenter tahun 2017 Centralia: Pennsylvania's Lost Town, mantan Walikota Centralia Anne Marie Devine mengatakan negara bagian menganggapnya "lebih mudah dan lebih murah untuk memadamkan orang, daripada api".

Centralia, Kota Di Pennsylvania, Amerika Serikat Yang Telah Terbakar Selama 60 Tahun
Centralia, Kota Di Pennsylvania, Amerika Serikat Yang Telah Terbakar Selama 60 Tahun (Wikimedia Commons/ Doug Kerr)

Baca juga: Sebagian Langit Amerika Berubah Warna Jadi Hijau Bikin Warga Takut, Fotonya Viral di Medsos

Warga terus meninggalkan Centralia karena mereka tidak punya pilihan, yaitu penutupan pemerintah atau kematian.

Hari ini, sebagian besar Centralia hilang, hanya tersisa beberapa bangunan dan api di bawahnya.

Satu dari sedikit bangunan yang tersisa adalah Gereja Katolik Ukraina.

Gereja ini dibangun pada tahun 1911, jemaat tetap aktif, dan mereka bangga dengan kemampuannya bertahan di tengah tragedi.

Sejumlah turis juga tampak mengunjungi daerah itu untuk menyusuri jalanan sepi, meski mereka tahu itu berbahaya dan dilarang.

Bagian Centralia yang paling memikat adalah 'Graffiti Highway', bekas jalur Pennsylvania Highway 61 yang pernah membelah pusat kota.

Setelah warga dievakuasi, jalan ini ditutup dan dijadikan media para seniman jalanan, pengendara ATV, dan lainnya untuk pariwisata.

Baca juga: Salah Menampilkan Bendera Jepang dalam Liputan Kematian Shinzo Abe, Tayangan TV Amerika Diy

Pengunjung telah menyerukan agar situs tersebut menjadi objek wisata resmi.

Mereka yakin hal ini dapat membantu meningkatkan bisnis lokal.

Namun pada tahun 2020, Graffiti Highway telah tertutup dengan tanah.

Hari ini, beberapa penduduk Centralia masih menjalani tahun-tahun terakhir mereka di rumah berkat kesepakatan dengan negara bagian.

Populasi Centralia mulai berkurang dari titik tertingginya, sekitar 2.700, sekitar tahun 1900.

Pada tahun 1962, sekitar 1.400 penduduk tetap tinggal.

Saat ini, populasinya antara empat dan 14 saja. (TribunTravel.com/Tys)

Baca juga: Jadwal Kereta Api Rute Tegal-Gambir Periode 25 Juli 2022, Ada KA Sembrani hingga Argo Cheribon

Baca juga: Rossa Liburan ke Amerika Bareng Anak, Rayakan Idul Adha di Los Angeles

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin