Bukan Buah Langka, Mangga di Jepang Ini Dijuluki Termahal di Dunia, Harganya Capai Rp 56,2 Juta
TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kamu berkunjung ke Jepang, kamu akan menemukan satu jenis mangga dengan harga termahal di dunia.
Bagaimana tidak, mangga di Jepang ini terjual dengan harga Rp 56,2 juta.
Baca juga: 7 Taman Hiburan Terunik di Jepang yang Wajib Masuk List, Pecinta Nanas Mampir ke Nago Pineapple Park
Baca juga: Paspor Jerman dan Spanyol Jadi yang Terkuat di Eropa, Posisi Kedua di Dunia setelah Jepang
Nama mangga di Jepang itu adalah Taiyo no Tamago, atau disebut juga dengan Telur Matahari.
Taiyo no Tamago terkenal dengan rasanya yang manis, warna kemerahan seperti plum dan tanpa goresan.
Baca juga: Paspor Jepang Terkuat di Dunia pada 2022, Warganya Bisa Kunjungi 193 Negara Tanpa Visa
Dilansir dari atlasobsecura, mangga Taiyo no Tamago berasal dari Prefektur Miyazaki, Jepang.
Setiap tahun, mangga Taiyo no Tamago yang terbaik dilelang ke penawar tertinggi, dengan rekor yang ditetapkan pada tahun 2019 seharga 500.000 yen setara Rp 56,2 juta untuk sepasang mangga.
Namun meskipun para petani di Miyazaki mendedikasikan satu tahun (atau seumur hidup mereka?) untuk mempersiapkan mangga ini untuk dilelang, tidak ada jaminan bahwa buah tersebut akan mendapatkan harga yang begitu tinggi.
Jadi mengapa mangga Taiyo no Tamago begitu sulit ditanam?
Dan apa yang membuat mereka begitu mahal?
Jika kamu berpikir biaya tinggi ada hubungannya dengan kelangkaan, kamu salah.
Taiyo no Tamago sebenarnya adalah varian mangga yang sangat umum dikenal sebagai Irwin, yang berasal dari Florida pada tahun 1940-an.
Taiyo no Tamago bisa ditemukan di sejumlah negara dengan harga belasan ribu saja.
Baca juga: Gunung Api Sakurajima di Jepang Meletus, Status Siaga Tingkat Tinggi
Baca juga: Hotel Kapsul di Bandara Narita Jepang Mirip Pesawat Luar Angkasa, Tarif Mulai Rp 100 Ribuan
Harganya yang mahal berasal dari perawatan yang dilakukan.
Petani Jepang menutupi setiap mangga dengan jaring kecil, yang memungkinkan sinar matahari mengenai kulit di semua sudut (memberinya warna merah delima yang seragam), dan melindungi buah saat jatuh dari pohon.
Membiarkan mangga jatuh begitu saja saat sudah siap, bukan memetiknya secara manual, memastikan kematangan yang optimal.
Mangga yang dihasilkan benar-benar nikmat.
Mereka memiliki serat yang sangat sedikit, sangat berair, dan praktis meleleh di mulut.
Rasanya sendiri sangat manis dan asam, seperti permen mangga dengan sedikit nanas dan kelapa.
Tetapi yang lebih penting daripada rasa yang lezat dan perawatan yang cermat adalah budaya memberi hadiah di Jepang.
Memberi hadiah untuk urusan bisnis, acara khusus dan acara sosial, atau saat pulang ke rumah setelah bepergian (dikenal sebagai omiyage ) merupakan tanda penghormatan.
Buah-buahan berkualitas tinggi dan mahal adalah simbol rasa hormat yang berharga dalam praktik ini.
Seringkali, buah hadiah yang dikemas dengan cermat dijual di balik kotak kaca di toko buah mewah, seolah-olah itu permata.
Mereka yang menerima hadiah yang mudah rusak ini akan sering memajangnya dan, dalam kasus buah-buahan tertentu seperti semangka persegi (yang dijual kurang matang), mereka mungkin tidak akan pernah dimakan.
Jadi meski banyak varian mangga yang lebih enak, Taiyo no Tamago tetap menjadi yang termahal karena perawatan yang diterimanya.
Hotel Kapsul di Bandara Narita Jepang Mirip Pesawat Luar Angkasa, Tarif Mulai Rp 100 Ribuan
Bingung cari hotel untuk diinapi di Jepang?
Kamu bisa mencoba hotel kapsul yang ada di Bandara Narita Jepang.
Hotel kapsul di Bandara Narita Jepang bisa jadi alternatif untuk kamu yang sedang transit.
Hotel kapsul ini terletak di basement Bandara Narita Jepang.
Untuk menemukannya cukup mudah, kamu tinggal mengikuti tanda 9H yang ada di Bandara Narita.
Dilansir TribunTravel dari laman soranews, hotel kapsul 9 Hours ini tak perlu diinapi selama seharian.
Kamu bisa menggunakannya untuk tempat bersantai atau tidur sebentar sebelum penerbangan tiba.
Untuk memesan penginapan di hotel kapsul 9 Hours cukup mudah.
Pertama, para tamu check-in di meja depan di mana mereka menerima tas yang berisi pakaian tidur, handuk besar dan kecil, sandal dan sikat gigi.
Kemudian mereka dapat memasuki kamar hotel kapsul.
Menariknya kamar hotel kapsul ini dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.
Sebelum beristirahat di kamar, kamu bisa meletakkan barang di ruang loker.
Ruang lokernya cukup luas, jadi bisa digunakan untuk menyimpan kopermu yang berukuran besar.
Setelah itu, kamu bisa menggunakan kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setiap bilik shower dilengkapi dengan sabun mandi, sampo, dan kondisioner.
Apa yang menjadikan hotel kapsul di Bandara Narita ini unik adalah bentuknya yang unik.
Memasuki pintuk kapsul, kamu akan seolah-olah berada di pesawat ruang angkasa.
Untuk kamarnya hanya tersedia kasur, bantal dan selimut.
Tidak ada TV atau gantungan.
Ini membuat tidur menjadi lebih nyaman.
Jika tidak suka suara keras dari tamu lain bisa menggunakan penyumbat telinga.
Di kamar juga tersedia panel kontrol untuk kamu yang ingin mematikan lampu.
Menginap semalam di 9 Hours dihargai sekitar 5.700 yen setara Rp 620 ribu.
Sementara masa menginap singkat di siang hari (9:00 pagi dan 6:00 sore) mulai dari 1.500 yen setara Rp 108 ribu untuk jam pertama, dan kemudian 500 yen setara Rp 54 ribu untuk setiap jam setelahnya.
Jika hanya ingin mandi, mereka tersedia 24 jam sehari seharga 1.000 yen, dengan waktu penggunaan dibatasi satu jam.
Ambar/TribunTravel