Viral Pulau Kecil di Kalimantan Barat Bisa Bergerak Sendiri, Bisa Dinaiki Layaknya Perahu

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan pulau kecil bisa bergerak sendiri.

Uniknya, pulau kecil tersebut bisa bergerak sendiri layaknya sebuah perahu.

Bahkan terlihat beberapa orang menaiki pulau tersebut.

Video tersebut diunggah melalui akun TikTok @1_maret_ultah.

Baca juga: Pengendara Mobil yang Merokok saat Berkendara dan Buang Abu di Jalan Jadi Viral, Terancam Kena Denda

Dalam video berdurasi 28 detik itu, terlihat sebuah pulau kecil dapat bergerak sendiri.

Pulau tersebut berukuran kecil dan memiliki beberapa pohon di atasnya.

LIHAT JUGA:

Beberapa orang terlihat menaiki pulau tersebut saat pulau bergerak secara perlahan di atas permukaan air.

"Salah satu keajaiaban dunia yang tidak terexpose. Namanya pulau begansar (bergerak), terletak di Kapuas hulu, Kec. Bunut Hilir, Desa Kuala Buin," tulis keterangan dalam video itu.

Pengunggah menjelaskan bahwa tak cuma satu pulau yang bisa bergerak sendiri.

Baca juga: Viral Jason Momoa Aquaman Beri Kejutan di Pesawat, Jadi Pramugara ; Bagikan Air Mineral

"Dulu pulau nya ada tujuh, dan yang lima sudah mati tinggal dua pulau aja yang masih aktif, dan dipercaya yang 2 itu katanya sodara," tulis pengunggah di kolom komentar.

Hingga artikel ini dipublikasikan, video viral tersebut telah dilihat lebih dari 948 ribu pengguna.

Sejumlah netizen pun meninggalkan komentar pada video viral itu.

"salam dari Kalteng," komentar @cob*tebakkalaubisa.

"ahhh kaya di film life of Pi, ternyata ada beneran," tulis @den*idenii17.

"kok pada ga takut sih ,aku mah dah ovt dluan tkut kejeblos lah tkut anyut jauh lah," komentar @rez*a.fuji.

"ntah karena lahan gambut dll....yang pasti ini Keren dan Unik hanya ada di INDONESIA," tulis @kab*tgunung0.

Ada juga seorang netizen yang mengaku sudah pernah ke lokasi tersebut.

"nyata banget sih, aku ada di lokasi nya waktu pulau nya bergerak, mau gak percaya tapi sudah di depan mata," tulis @nd*ni.

Terkait video viral tersebut, Kepala Desa Entibab Iwan Budiana membenarkan bahwa pulau bergerak itu memang ada di Kalimantan Barat.

Ia menyampaikan bahwa lokasi pulau bergerak itu ada di Danau Bagut.

Diketahui lokasi tepatnya ada di Kuala Buin, Desa Entibab, Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Ia juga mengatakan, memang pulau tersebut bisa bergerak sendiri di Danau Bagut.

"Iya, (pulau) itu bisa bergerak sendiri, secara alami. Bukan buatan manusia," ujar Iwan, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Viral Sebuah Restoran Hadirkan Menu Es Krim Rasa Indomie Goreng, Seperti Apa Rasanya?

Meski demikian, kata Iwan, pulau tersebut hanya bergerak pada jam-jam tertentu.

"Bergerak dengan sendirinya, ada jam-jam tertentu," ujar Iwan.

Iwan melanjutkan, pulau tersebut lebih sering bergerak saat ketika air danau sedikit pasang.

Ia menambahkan, biasanya masa saat banyak air terjadi pada bulan Oktober ke atas atau pada musim penghujan.

"Pada bulan ke-10 ke atas, tapi tidak menutup kemungkinan di bulan-bulan lain pulau tersebut juga bisa bergerak, tergantung air apakah ada besar atau sedikit banjir," jelas dia.

Dijadikan tempat wisata

Pulau bergerak yang sudah lama ditemukan tersebut, kata Iwan, dijadikan tempat wisata bagi warga setempat.

Sejak 2017, warga setempat bahu-membahu untuk memfasilitasi kawasan dekat pulau bergerak.

Masyarakat mengerjakan pembangunan ringan seperti pembangunan rumah tunggu, jalan-jalan seputaran, jalan untuk akses ke pulau bergerak, dan pembebasan lahan-lahan yang dianggap strategis untuk pembangunan fasilitas-fasilitas lainnya.

"Sejauh ini segenap masyarakat dan tentunya pihak desa telah melakukan upaya-upaya menggunakan dana desa maupun usaha-usaha lainnya," ujar Iwan.

Baca juga: Viral Video Duta Sheila On 7 Tampil Sederhana Jajan Cilok Dibungkus Plastik, Banjir Pujian Warganet

Baca juga: Viral Cerita Pengalaman Mistis Pramugari saat Menginap di Hotel, Paling Seram di Narita Jepang

Namun, ada kendala selama mengembangkan fasilitas untuk pulau bergerak itu.

Iwan mengaku, dalam melakukan pembangunan fasilitas penunjang masih menggunakan dana desa.

"Pastinya dana, di mana dana yang masuk ke desa harus mengimbangi kebutuhan masyarakat dan pembangunan-pembangunan yang menjadi kebutuhan prioritas lainnya," ujar Iwan.

Meski proses belum selesai, namun perangkat desa setempat ingin menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat wisata.

"Iya, ingin kita jadikan sebagai tempat wisata," tutupnya.

(TribunTravel.com/SA)