Gunung Gede Pangrango Tutup saat 17 Agustus, Penyebabnya Cuaca Ekstrem

TRIBUNTRAVEL.COM - Pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango akan ditutup sementara waktu.

Penutupan jalur pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango dijadwalkan berlangsung pada 14-21 Agustus 2022.

Penutupan jalur pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango dijadwalkan berlangsung pada 14-21 Agustus 2022.
Penutupan jalur pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango dijadwalkan berlangsung pada 14-21 Agustus 2022. (Instagram/@bbtn_gn_gedepangrango)

Artinya, jalur pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango tak dapat diakses pada momen perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2022.

Pengumuman tersebut disampiakan melalui sebuah unggahan pada akun Instagram resmi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), @bbtn_gn_gedepangrango.

Baca juga: Upacara 17 Agustus 2022 Akan Dibuka untuk Masyarakat Umum, Begini Cara Daftarnya

Menurut unggahan, penutupan sementara jalur pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango merujuk pada sejumlah alasan.

Seperti halnya prakiraan cuaca, yang berpotensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode tersebut.

Selain itu, adanya pencegahan kebakaran hutan serta dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan TNGGP.

Kebijakan penutupan sesuai dengan Surat Edaran Kepala Balai Besar TNGGP Nomor: SE.10/BBTNGGP/Tek.2/08/2022 tentang Penutupan Kegiatan Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Pengumuman ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat, terutama yang berencana untuk melakukan pendakian di Gunung Gede dan Gunung Pangrango.

Para calon pendaki di kedua gunung tersebut diimbau untuk membatalkan atau menunda perjalanan hingga destinasi beroperasi kembali.

Baca juga: Cerita Pendaki Tersesat di Gunung Hauk Tanpa Bekal Makanan, Ditemukan dekat Aliran Sungai

Wisatawan Akan Gelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Agung

Menjelang HUT ke-77 RI, para wisatawan berencana untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak Gunung Agung, Bali.

Bukan hanya dari Indonesia saja, tapi juga wisatawan mancanegara.

Melansir Tribun Bali, rencana pengibaran Bendera Merah Putih di Gunung Agung rupanya menarik antusias para pendaki.

Bahkan diprakirakan wisatawan yang ikut mengibarkan di puncak Gunung Agung akan meningkat.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Koordinator Guide Pendaki Gunung Agung disekitar Besakih, Komang Kayun.

Komang mengatakan bahwa sudah banyak wisatawan yang membooking guide untuk menanjak Gunung Agung.

Setidaknya ada ratusan pendaki yang sudah mendaftar.

Kemungkinan jumlaah akan terus naik sampai hari H.

Gunung Agung terus mengeluarkan asap tebal seperti terlihat pada Rabu (22/11/2017) pagi.
Gunung Agung terus mengeluarkan asap tebal seperti terlihat pada Rabu (22/11/2017) pagi. (KOMPAS.com/ROBINSON GAMAR)

Wisatawan domestik yang bertanya tentang proses pendakian ke Gunung cukup banyak.

"Wisatawan domestik dan mancanegara yang akan gelar upacara di atas Gunung Agung bisa mencapai ribuan orang. Wisdom yang sudah membooking hampir ratusan orang. Ada dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sekitar Provinsi Bali," kata Komang Kayun kpada Tribun Bali, Senin 8 Agustus 2022.

Baca juga: Anak Tangga ke Puncak Gunung Lawu Akan Dibangun 12 Kilometer, Benarkah?

Meningkatnya wisatawan domestik yang akan mendaki ke atas Gunung Agung dikarenakan beberapa faktor.

Diantaranya, digelarnya upacara dan pengibaran bendera merah putih menyambut hari kemerdekaan di Puncak Gunung Agung.

Kegiatan ini kembali digelar setelah adanya erupsi sejak 2017

"Komunitas guide sudah sediakan tempat untuk camp di ketinggian sekitar 2.600 mdpl. Lahan ini cukup menghendal ratusan tenda. Jalan ke puncak juga sudah dibersihkan, sehingga para pendaki nyaman naik ke atas," tambah Kayun, sapaan akrab.

Ditambahkan, wisman dan domestik yang mendaki ke Gunung Agung menjelang 17 Agustus terus meningkat.

Perhari rata-rata wisatawan yang mendaki ratusan lewat Jalur Pengubengan serta Jalur Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.

Belum jalur pendakian dari Pasar Agung.

"Wisatawan yang mendaki sekarang rata - rata tujuannya ingin kemah diatas, sekalian melihat sunrise, sunset. Wisman yang naik kebanyakan dari Prancis. Kalau wisdom rata-rata dari luar Bali," imbuh Komang Kayun.

Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan yang mendaki dari jalur Pura Pasar Agung Sebudi, Sebudi, Kecamatan Selat, Pempatan, dan Kecamatan Bebandem.

Baca juga: 8 Fakta Unik Gunung Rinjani di Lombok, Dianggap Tempat Suci dan Terakhir Meletus Pada 2016

Baca juga: Pembatasan Kuota Pendakian Gunung Merbabu jadi Ladang Pungli, Oknum Borong Tiket Dijual Lebih Mahal

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel Gunung Gede Pangrango di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin