Viral Turis Tak Senjata Ungkap Lokasi Vladimir Putin Simpan Senjata
TRIBUNTRAVEL.COM -Foto liburan seorang turis viral di media sosial, karena tak sengaja mengungkap lokasi yang diduga jadi tempat Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyimpan senjata.
Dalam foto yang diunggah, turis pria yang tak sengaja mengungkap lokasi senjata Vladimir Putin terlihat melambaikan tangan ke kamera dan berpose dengan pakaian renangnya.
Turis Rusia itu berdiri di atas pasir berlatar senjata negara tempat Vladimir Putin berkuasa yang diduga lokasinya adalah pantai di Krimea, Rusia.
Tepat di belakang turis pria terdapat kendaraan militer besar yang rupanya adalah sistem anti udara S-400 Rusia.
Baca juga: Wanita Rusia Ditangkap setelah Lewati Perbatasan Moldova-Rumania dengan Visa Schengen Palsu
Foto turis tersebut pun viral di media sosial dan diunggah akun Twitter @kromark.
Dilansir dari Metro.co.uk, Rabu (31/8/2022), foto turis itu awalnya diunggah di VKontakte (setara dengan Facebook Rusia) dan lokasinya berada di Dataran Garam dekat Kota Yevpatoriya.
Tonton juga:
Lokasi itu dikonfirmasi dengan membandingkan foto dan gambar satelit yang lebih tua dari bulan Juli.
Ukraina sebelumnya telah meminta turis Rusia untuk tidak mengunjungi Krimea kecuali mereka mengingkan 'liburan musim panas yang tidak menyenangkan'.
"Tetapi foto itu telah membuat Ukraina mempertimbangkan kembali posisinya," kata Kementerian Pertahanan.
Mereka mengetweet, "Mungkin kita terlalu keras pada turis Rusia. Terkadang mereka bisa sangat membantu."
"Seperti pria ini mengambil gambar di posisi pertahanan udara Rusia dekat Yevpatoria, di Krimea yang diduduki. Terima kasih dan teruslah bekerja dengan baik!." sambungnya.
Tidak jelas apa, apa yang akan dilakukan Ukraina dengan informasi atau senjata itu.
Krimea telah menjadi lokasi beberapa ledakan besar selama beberapa minggu terakhir.
Menteri pertahanan Oleksii Reznikov mengatakan, "Pasukan perlawanan Ukraina telah bertanggung jawab."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelesnky baru-baru ini menegaskan kembali keyakinannya bahwa Krimea harus tetap menjadi bagian dari negaranya.
Mengacu pada pendudukan Rusia atas tanah itu sejak 2014, ia berkata, "Perang Rusia ini dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan Krimea, dengan pembebasannya."
Vladimir Putin Ungkap Rusia akan Ciptakan Pesawat Ruang Angkasa
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa Rusia akan mengembangkan pesawat ruang angkasa generasi berikutnya.
Ia juga mulai merencanakan lebih banyak pendaratan di bulan hanya beberapa minggu setelah menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Berbicara pada Selasa (12/4/2022), Putin menekankan bahwa Badan Antariksa Rusia perlu berhasil menghadapi tantangan eksplorasi ruang angkasa, dilansir dari Daily Star.
Baca juga: Unik, Perusahaan Rusia Buat Jalan Sepanjang 700 Meter dengan Aspal Beraroma Stroberi
Untuk melakukan ini, dia mengklaim mereka akan mengembangkan pesawat ruang angkasa generasi berikutnya serta teknologi ruang nuklir baru.
Vladimir Putin juga mengatakan mereka akan mengirim pesawat ruang angkasa tak berawak ke bulan akhir tahun ini dalam apa yang akan menjadi kembalinya ke batu yang telah lama ditunggu-tunggu.
Tanggal peluncuran Luna 25 awalnya direncanakan untuk 2016, tetapi didorong kembali ke 2018 dan kemudian 2021.
Rencana ambisius Putin datang hanya beberapa minggu setelah Rusia mengumumkan akan menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan mengakhiri 23 tahun kerja sama internasional di luar angkasa.
Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin mengumumkan bahwa jadwal penyelesaian proyek ISS akan segera diserahkan kepada pimpinan Rusia.
Diperkirakan langkah itu didorong oleh sanksi internasional atas perang di Ukraina, dan merupakan pukulan besar bagi masa depan eksplorasi ruang angkasa.
Stasiun luar angkasa membutuhkan pemeliharaan konstan untuk mempertahankan orbit yang stabil, dan tanpa kontribusi Rusia, stasiun itu harus dinonaktifkan jauh lebih cepat dari yang direncanakan semula.
Baca juga: Detik-detik Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Jokowi Mendarat di Rusia, Disambut Cuaca Cerah
Rogozin mengatakan, "Sanksi dari AS, Kanada, Uni Eropa, dan Jepang ditujukan untuk memblokir kegiatan keuangan, ekonomi, dan produksi perusahaan teknologi tinggi kami."
"Tujuan sanksi adalah untuk membunuh ekonomi Rusia, menjerumuskan rakyat kita ke dalam keputusasaan dan kelaparan, dan membuat negara kita bertekuk lutut. Jelas bahwa mereka tidak akan mampu melakukan ini, tetapi niatnya jelas," imbuhnya.
Ia melanjutkan, "Itulah mengapa saya percaya bahwa pemulihan hubungan normal antara mitra di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek bersama lainnya hanya mungkin dengan pencabutan sanksi ilegal yang lengkap dan tanpa syarat."
"Usulan spesifik Roscosmos tentang waktu penyelesaian kerja sama dalam kerangka ISS dengan badan antariksa Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan Jepang akan dilaporkan kepada pimpinan negara kita dalam waktu dekat," pungkasnya.
Baca juga: Tak Mau Kalah dengan Polandia, Rusia Bangun Jalan Pakai Aspal Aroma Stroberi
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar Vladimir Putin, di sini.