Macan Tutul di Indonesia Terbukti Belum Punah, Penampakannya Terekam di Gunung Lawu
TRIBUNTRAVEL.COM - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur baru saja mengumumkan kabar gembira.
Melalui Instagram resminya, BBKSDA Jawa Timur menyampaikan bahwa pihaknya baru saja merekam aktivitas dari seekor macan tutul.
Lewat akun @bbksda_jatim_official, BBKSDA Jawa Timur akhirnya bisa membuktikan keberadaan macan tutul di Indonesia masih belum punah.
Dikutip dari keterangan unggahan BBKSDA, Minggu (11/9/2022) penemuan macan tutul tersebut diketahui dari rekaman kamera khusus.
Baca juga: Kebun Binatang Gembira Loka Akan Lepas Liar Macan Tutul ke TNGC Jawa Barat
Adalah jenis kamera trap yang sengaja dipasang di kawasan Hutan Lindung KPH Lawu Selatan, Madiun, Jawa Timur.
"Kabar gembira sobat konservasi, kerja keras ujung tombak konservasi BBKSDA Jatim bersama perum perhutani kph Lawu daerah selatan membuahkan hasil yang meggembirakan," ujar BBKSD Jawa Timur dalam keterangan unggahan.
TONTON JUGA:
"1 ekor macan tutul tertangkap kamera trap yang terpasang di kawasan hutan lindung pengelolaan kph Lawu daerah selatan," ungkapnya.
BBKSD Jatim kemudian menambahkan, kamera trap tersebut sudah lama dipasang untuk memantau aktivitas macan tutul tersebut.
Hal itu juga sekaligus dalam rangka inventarisasi dan verifikasi potensi kehati tinggi yang ada di Indonesia.
Setelah menunggu dalam beberap waktu, akhirnya macan tutul itu berhasil tertangkap kamera.
Adanya momen ini membuktikan bahwa keberadaan macan tutul hingga saat ini masih tetap eksis di alam bebas.
"Pemasangan kamera trap ini dalam rangka inventarisasi dan verifikasi potensi kehati tinggi dengan jenis satwa target macan tutul," jelas BBKSDA.
"Hal ini memperkuat bahwa spesies macan tutul memang masih ada di alam bebas, khususnya di kawasan hutan lindung Lawu daerah selatan," tambahnya.
Terkait hal tersebut, pihak BBKSDA Jawa Timur lantas mengimbau masyarakat agar menjaga kamera trap yang dipasang oleh pihaknya.
Hal itu ditujukan agar agar BBKSDA bisa mengetahui potensi sumber daya genetik yang ada.
Sebab beberapa waktu sebelumnya, pihak BBKSD sempat kehilangan 1 unit kamera trap yang terpasang di kawasan hutan Lawu.
"Telah hilang 1 unit kamera trap di kawasan hutan Lawu daerah selatan RPH bedagung," umumnya.
Baca juga: 52 Ikan Paus Terdampar di Pantai Bangkalan Madura, BKSDA Sebut Fenomena Langka
Baca juga: Viral Video Pawang Bantai Buaya hingga Mati dan Disaksikan Warga, Ini Tanggapan BKSDA Sumbar
Hewan Endemik yang Terancam Punah
Macan tutul diketahui merupakan spesies hewan endemik Indonesia yang sudah lama berstatus terancam punah.
Di Indonrsia sendiri, hewan satu ini dikenal dengan nama macan tutul Jawa atau Panthera pardus melas.
Dikutip dari laman resmi Taman Nasional Meru Betiri, macan tutul Jawa keberadaanya begitu langka karena habitat penyerbarannya yang terbatas.
Di Indonesia sendiri macan tutul Jawa hanya ada di Pulau Jawa, Kangean, Nusa Kambangan dan Pulau Sempu.
Macan tutul jawa merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.
Selain itu juga termasuk Redlist IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) dengan kategori Critically Endangered dan termasuk dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in En-dangered Species of Wild Fauna and Flora).
Sebagai hewan yang dilindungi, macan tutul Jawa rupanya memiliki peranan penting dalam menjaga ekosistem hutan.
Saking pentingnya, macan tutul Jawa bahkan dikategorikan sebagai spesies kunci (keystone species).
Namun sayangnya, populasi macan tutul di Pulau Jawa hingga saat ini belum diketahui dengan pasti.
Sementara itu di sisi lain, spesies tersebut diprakirakan terus menurun dan penyebarannya juga terus menyempit akibat adanya fragmentasi hutan.
Baca juga: Fakta Unik Ikan Tapah, Ikan Raksasa Penghuni Sungai di Indonesia yang Terancam Punah
Baca juga: 6 Fakta Unik Kepulauan Sangihe, Miliki Gunung Api Bawah Laut dan Burung Endemik yang Terancam Punah
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal macan tutul di sini.