Kisah Pesawat Boeing 737 Jatuh Gegara Kawanan Merpati hingga Tewaskan 35 Penumpang

TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa sangka kawanan burung bisa menjadi penyebab jatuhnya pesawat komersil yang mengangkut ratusan orang di dalamnya.

Kembali ke 34 tahun lalu, tepatnya 15 September 1988, sebuah pesawat Boeing 737 jatuh karena kawanan merpati.

Ilustrasi merpati yang sedang makan. Sebuah pesawat Boeing 737 jatuh gegara kawanan merpati hingga tewaskan 35 penumpang.
Ilustrasi merpati yang sedang makan. Sebuah pesawat Boeing 737 jatuh gegara kawanan merpati hingga tewaskan 35 penumpang pada Kamis (15/9/1988). (Foto oleh Chintya Akemi Keirayuki di Unsplash)

Nahasnya, pesawat Boeing 737 jatuh dan menewaskan 35 penumpang.

Berbeda dengan jatuhnya US Airways Penerbangan 1549 pada tahun 2009, ketika sebuah Airbus A320 menabrak sekawanan angsa Kanada ketika lepas landas dari Bandara LaGuardia New York (LGA), Ethiopia, dilansir dari Simple Flying, Sabtu (17/9/2022).

Baca juga: Kecelakaan Pesawat Teraneh di Dunia yang Pernah Ada, Seperti Apa?

Dengan kisah serangan burung sendiri yang tidak berakhir sebahagia "The Miracle on the Hudson."

Tonton juga:

Sedangkan Serangan Burung: Ethiopian Airlines Penerbangan 604 (1988). Kegagalan mesin terjadi setelah menelan kawanan merpati.

Ethiopian Airlines Penerbangan ET604 jatuh setelah mesinnya menelan sekawanan merpati berbintik-bintik saat lepas landas dari Bandara Bahir Dar (BJR) di Wilayah Amhara di Ethiopia.

Baca juga: Detik-detik Penjaga Pantai Selamatkan Pilot saat Kecelakaan Pesawat Jatuh ke Laut

Pesawat yang Jatuh Berusia Kurang dari Satu Tahun

Pesawat Boeing 737-200 yang berusia kurang dari satu tahun ini terdaftar ET-AJA dan telah dikirim ke Ethiopian Airlines Pada 29 Oktober 1987.

Ethiopian Airlines Penerbangan ET604 adalah penerbangan terjadwal reguler antara Bandara Internasional Addis Ababa Bole (ADD) dan Bandara Internasional Asmara (ASM) di Eritrea, dengan berhenti di Bandara Bahar Dar (BJR) di Wilayah Amhara di Ethiopia.

Pesawat Boeing 737 jatuh karena kawanan merpati hingga tewaskan 35 penumpang pada Kamis (15/9/1988).
Pesawat Boeing 737 jatuh karena kawanan merpati hingga tewaskan 35 penumpang pada Kamis (15/9/1988). (Twitter/@AirCrashMayday)

Pada saat kejadian, pesawat itu membawa enam anggota kru dan 98 penumpang.

Leg pertama perjalanan tidak lancar, dengan Boeing twinjet tidak memiliki masalah selama penerbangannya dari Addis Ababa ke Bahir Dar.

Pada pukul 09.50, saat memulai dua Pratt ; Whitney JT8D-17A untuk meluncur dan lepas landas dari Bahir Dar, kru mengatakan kepada Bahir Dar Air Traffic Control (ATC) bahwa untuk mendapatkan daya dorong tambahan, mereka tidak akan menggunakan 'udara berdarah' mesin selama lepas landas.

Baca juga: Pilot Terlalu Percaya Diri, 48 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Kapten mengambil alih sebelum serangan burung

Ilustrasi ruangan kokpit. Sebuah pesawat Boeing 737 jatuh karena kawanan merpati hingga tewaskan 35 penumpang pada Kamis (15/9/1988).
Ilustrasi ruangan kokpit. Sebuah pesawat Boeing 737 jatuh karena kawanan merpati hingga tewaskan 35 penumpang pada Kamis (15/9/1988). (Flickr/jbgeronimi)

Saat pesawat meluncur di landasan pacu, melewati kecepatan lepas landas V1, para kru melihat sekawanan merpati berbintik-bintik naik ke udara di sisi kiri pesawat.

Melihat ancaman yang akan segera terjadi, kapten mengambil alih kendali dari perwira pertama dan menarik kembali kuk untuk lepas landas.

Ketika pesawat melakukan kontak dengan kawanan burung, ia melakukan perjalanan dengan kecepatan 146 knot pada ketinggian 300 kaki di atas tanah.

Setelah serangkaian ledakan keras saat mesin menelan merpati, kapten meminta persneling, dan perwira pertama menurut.

Baca juga: Satu-satunya Penumpang Selamat Ceritakan Kondisi saat Kecelakaan Pesawat, Bangun Tidur Sudah di Air

Dengan dorongan yang tidak memadai setelah serangan burung, kapten berbelok ke kanan menjauh dari Danau Tana dan bersiap untuk pendaratan darurat.

Selama 32 detik awal setelah serangan burung, pesawat telah naik ke ketinggian 6.029 dan meningkatkan kecepatannya menjadi 154 knot.

Mesin berjuang untuk mengatasinya, dan ketika pesawat naik, tenaga ke kedua mesin tiba-tiba hilang

Dalam keadaan putus asa untuk mendaratkan pesawat di tanah, kopilot menunjuk ke area yang jelas sedikit di depan pesawat di sebelah kanan, dan kapten memutuskan untuk melakukan pendaratan gear-up.

Saat pesawat bersentuhan dengan tanah, pesawat itu pecah dan terbakar, menewaskan 35 dari 98 penumpang.

Keenam anggota kru melarikan diri tanpa cedera.

Baca juga: 5 Risiko Jadi Pramugari, dari Kecelakaan Pesawat hingga Rentan Terkena Penyakit Tertentu

(TribunTravel.com/Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar kecelakaan pesawat, di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin