Segarnya Es Selendang Mayang Nicholas di Tanah Abang, Isian Banyak, Toping Beragam dan Harga Murah
TRIBUNTRAVEL.COM - Cuaca panas paling enak jika didinginkan dengan sajian minuman yang menyegarkan, satu di antaranya es selendang mayang.
Jika kamu berada di kawasan Tanah Abang, bisa mampir ke warung es selendang mayang yang satu ini.
Baca juga: Es Selendang Mayang dan 4 Minuman Khas Betawi yang Melegenda untuk Menu Buka Puasa
Baca juga: Es Selendang Mayang, Minuman Tradisional Khas Betawi yang Banyak Diburu saat Ramadan
Namanya es seledang mayang Nicholas.
Semangku es selendang mayang dijual Rp 10.000, ditambah pelengkap dengan cendol dan nangka.
Kalau kalian beruntung bisa ditambah dengan alpukat menjadi Rp 13.000 per mangkuk.
Es selendang mayang Nicholas ini buka 24 jam di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dilestarikan
Makanan berciri khas merah hijau putih di tahun 1990an sampai 2005, sangat mudah dijumpai.
Parapedagangnya memanggul dua ember besar yang membawa selendang mayang, santan dan situp merah.
Namun, warga Jakarta tak perlu khawatir jajanan itu akan hilang, karena seorang pemuda bernama M Imam Ishthifa memiliki tekad ingin melestarikan jajanan tradisional itu.
Apalagi ia keturunan suku Betawi dan memiliki kewajiban untuk menjaga serta melestarikan jajanan semasa kecilnya.
es selendang mayang nicholas di Tanah Abang buka 24 jam dengan aneka toping (instagram)
Sewaktu usianya masih kanak-kanan, Imam mengaku sangat gemar makan selendang mayang dan ketika itu harganya masih Rp 100 perak.
Kini Imam justru menjadi pengusaha selendang mayang dan proses pengolahan jajanan itu dilakukannya sendiri.
Awalnya, Imam berjualan kembang tahu dan ketika ia merasa usahanya itu sudah bisa dipegang oleh pegawainya, lantas ingin membuka usaha lain.
Akhirnya ia bertanya kepada keluarganya, kemudian oleh orangtuanya disarankan selendang mayang. Sebab, orangtuanya bersuku Betawi asli ingin jajanan tradisional itu tak hilang dimakan zaman.
Namun Imam tak mau menyajikan selendang mayang sama seperti lainnya, ia ingin ada varian demi menarik pelanggan.
"Akhirnya saya dan teman saya ini buka usaha bareng dua bulan lalu di Tanah Abang namanya selendang mayang Nicholas," ucap Imam di Kebayoran Lama Minggu (14/8/2022).
Kemudian Imam dan temannya menentulan toping yang pas untung selendang mayangnya yaitu buah nagka, alpukat, cendol dan durian.
Baca juga: Pengunjung Pasar Tanah Abang Dibatasi, 3 Wanita Ini Ngamuk Tak Bisa Masuk
Baca juga: 6 Kuliner Enak di Tanah Abang Jakarta, Cobain Bubur Ase yang Legendaris
Harga yang diberikan Imam cukup terjangkau yaitu sekira Rp 20.000 untuk paket toping lengkap.
Tapi untuk paket toping durian saja, pembelinya hanya perlu mengeluar uang sebesar Rp 13.000 perporsi.
Imam memastikan, selendang mayangnya ini tanpa bahan pengawet dan menggunalan gula asli.
Jika dalam sehari tak habis terjual, Imam akan bagikan ke tetangga atau ke saudara-saudaranya di rumah.
"Karena kan kita besoknya harus produksi lagi, enggak bisa buat besok karena pasti basi," jelasnya.
Imam membuat selendang mayang menggunakan bahan tepung sagu aren, tepung beras, daun pandan, gula pasir dan pewarna makanan.
Proses memasaknya selendang mayang dari pukul 01.00 WIB dan yang paling lama adalah proses pendinginannya.
"Terus saya buka pukul 11.00 WIB sampai 20.00 WIB," jelasnya.
Modal Rp 25 juta, Untung Perhari Rp 2,5 juta
Imam mengaku mengeluarkan modal awal untuk membuka usaha selendang mayang sebesar Rp 25 juta di Jalan Kebayoran Lama, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ia baru satu Minggu membuka cabang es selendang mayang di kawasan Kebayoran Lama dan pembelinya lumayan ramai.
Sejak pukul 10.00 WIB, Imam dan dua pegawainya sudah siap membereskan dagangannya ke gerobak.
Ia berjalan mendorong dari rumah yang jaraknya hanya sekira 5 kilometer dari tempat jualannya.
Di dekat tempat steam sepeda motor, Imam menggelar payung besar dan siap melayani pembeli yang datang.
"Baru satu Minggu lebih lah saya di sini, lumayan sih sehari bisa 250 mangkuk, pendapatan sekira Rp 2,7 juta," kata pria berkaos abu-abu.
Dalam sehari, tiga wadah besar berisi selendang mayang habis terjual dengan pesanan berbagai macam toping.
Namun, ia mengaku penjualannya belum semaksimal di kawasan Tanah Abang karena terbatas waktu.
Selendang mayang di Tanah Abang kini diawasi oleh rekannya dan waktu buka selama 24 jam. Sehingga pembelinya lebih banyak di sama dibanding di Kebayoran Lama.
Tapi lelaki bertopi pink itu tak berputus asa demi meningkatkan penjualan, ia memasarkan melalui sosial media dan aplikasi ojek online.
"Ya mudah-mudahan sih bisa semakin banyak pembelinya di sini," jelasnya.
Ada rencana buka cabang selendang mayang Nicholas
Imam membuka usaha selendang mayang dengan nama yang tak berciri khas suku Betawi yaitu Nicholas.
Nama itu diambil ketika ia dan temannya bingung akan diberi nama apa tempat usahanya karena belum ada menemukan yang pas.
Kemudian, ia melihat anak temannya yang memiliki nama cukup bagus yaitu Nicholas sehingga diberi nama itu.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Viral, Video Wanita Kejang-kejang di KRL Stasiun Tanah Abang
"Terus buka di Tanah Abang dan responnya bagus banyak pembelinya," terangnya.
Meski ia memiliki cabang, tapi Imam tak berpuas diri dan berencana akan membuka cabang lain dengan nama sama.
Tapi ia belum bisa menentukan lokasinya karena harus melihat mangsa pembeli dan mencari tempat strategis.
"Belum kepikiran tempatnya, niat mah ada kan saya ada karyawan satu saya gaji Rp 2,5 juta perbulan, yang satu bantu-bantu Rp 50.000 perhari," jelasnya.
Namun, lelaki kelahiran 1990 itu mengaku sudah banyak yang menawarkan franchise selendang mayangnya.
Tapi ia belum berani mengiyakan karena perlu berkomunikasi dengan temannya untuk membuka franchise.
"Karena kan kita perlu samakan rasa dan kualitas supaya enggak dikomplain sama penikmatnya," kata Imam.(m26)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kuliner Jakarta, Es Selendang Mayang Nicholas dengan Toping Beragam Harga Mulai Rp 10.000