Menilik Observatorium Bosscha Bandung, Rumah Bagi Teleskop Terbesar dan Tertua di Indonesia

TRIBUNTRAVEL.COM -Selain wisata alam, wisata wahana permainan, dan wisata sejarah, Bandung juga punya beragam tempat wisata edukasi.

Tempat wisata edukasi di Bandung salah satunya adalah Observatorium Bosscha yang berada di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Selain sebagai tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia, Observatorium Bosscha juga merupakan rumah bagi teleskop terbesar dan tertua di Indonesia.

Observatorium yang terletak sekitar 15 kilometer di bagian utara Kota bandung ini dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda.

Nama Bosscha sendiri diambil dari nama seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, Karel Albert Rudolf (K.A.R.) Bosscha yang menjadi penyandang dana utama pembangunan Observatorium Bosscha.

&; Mulai 7 Juli 2020, Objek Wisata di Bandung Barat Bisa Dikunjungi Wisatawan Luar Jabar

Pembangunan Observatorium Bosscha memakana waktu kurang lebih 5 tahun, dari tahun 1923 hingga tahun 1928.

Bangunan Observatorium Bosscha juga pernah direnovasi secara besar-besaran setelah Perang Dunia II usai.

Observatorium Bosscha direnovasi karena adanya kerusakan akibat perang.

Pada 17 Oktober 1951, NISV lalu menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI.
Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB.

TONTON JUGA:

Sejak saat itu, Observatorium Bosscha lantas difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.

Observatorium Bosscha juga membuka peluang kolaborasi dan belajar bagi mahasiswa maupun peneliti dari berbagai tempat di seluruh dunia.

Observatorium yang telah berumur lebih dari 90 tahun ini memiliki 12 teleskop.

Satu di antaranya adalah Teleskop Refraktor Ganda Zeiss yang berusia sama seperti Observatorium Bosscha.

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss ini adalah teleskop satu-satunya yang berada di gedung kubah Observatorium Bosscha, landmark Bandung Utara.

Hingga kini, teleskop ini masih berfungsi dengan baik berkat perawatan yang dilakukan secara konsisten.

Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Observatorium Bosscha.
Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Observatorium Bosscha. (Tangkap Layar Youtube Bosscha Observatory)

Teleskop ini dapat mengamati bintang-bintang yang jauh lebih lemah, kurang lebih 100 ribu kali lebih lemah dari bintang yang dapat dilihat oleh mata telanjang.

Nah, bagi Traveler yang ingin berkunjung ke dalam Observatorium Bosscha, kamu memerlukan izin terlebih dahulu.

Bila kamu ingin berkunjung secara perseorangan, hari Sabtu adalah waktu yang diperbolehkan.

Sementara, hari-hari lain dari Minggu hingga Jumat adalah waktu kunjungan untuk kelompok besar serta kegiatan-kegiatan pengamatan benda langit.

Untuk kunjungan perseorangan, Observatorium Bosscha membuka dua jadwal kunjungan, yaitu kunjungan siang dan malam.

Kunjungan siang dibuka mulai pukul 09.00 hingga 13.00 WIB dan kamu bisa datang langsung ke Observatorium Bosscha.

Sementara, untuk kunjungan malam, traveler harus melakukan reservasi terlebih dahulu melalui telepon.

Harga tiket untuk kunjungan siang adalah Rp 15 ribu dan untuk kunjungan malam dikenai harga tiket masuk sebesar Rp 20 ribu.

Saat berkunjung, kamu akan dipandu oleh pengelola untuk melihat-lihat teleskop besar yang biasa digunakan untuk melihat gerhana dan juga mengecek hilal untuk menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan.

Selengkapnya mengenai informasi kunjungan, pendaftaran, serta pembayaran kunjungan, traveler bisa mengeceknya di laman ini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin