Protokol Kesehatan Menikmati Nasi Tempong Mbok Wah Banyuwangi saat Era New Normal

TRIBUNTRAVEL.COM - Berlibur ke Banyuwangi, traveler wajib coba kuliner khasnya.

Satu kuliner khas Banyuwangi yang wajib dicoba adalah nasi tempong.

Kuliner nasi tempong dikenal pedas dan wajib dicicipi saat ke Banyuwangi.

Nasi tempong yang wajib dicoba di Banyuwangi adalah Nasi Tempong Mbok Wah.

Nasi tempong yang berisi nasi putih, tempe, tahu, ikan asin, sayuran rebus seperti bayam, kol, dan terong. Tentunya ditambah sambal yang menjadi ciri khas kuliner pedas ini.

Istimewanya, sambal baru diulek saat ada yang pesan nasi tempong sehingga lebih terasa pedas dan segar yang seolah 'menampar' lidah.

Sesuai namanya, 'tempong' dari Bahasa Osing Banyuwangi berarti 'tampar'.

&; Pastikan Pengelola Wisata Terapkan Protokol Kesehatan, Bupati Banyuwangi Sambangi Pantai Cacalan

Pada eranew normalini, seperti apa rasanya makan di warung nasi tempong?

Protokol new normal diNasi Tempong Mbok Wah

Melansir siaran pers yang diterimaKompas.com, Minggu (5/7/2020), penjual nasi tempong di Banyuwangi sudah mulai beroperasi kembali dengan penerapan protokol kesehatan.

Salah satunya adalah Nasi Tempong Mbok Wah yang sangat legendaris. Berlokasi di Jalan Gembrung Nomor 220, Glagah, Bakungan, Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut Towi, pengelola rumah makanSego Tempong Mbok Wah, warung ini bisa menghabiskan lima kilogram cabai rawit untuk sambal.

Namun sejak pandemi COVID-19, jumlahnya tidak seperti biasanya karena jumlah pengunjung menurun drastis. Bahkan ia harus menutup usahanya dalam waktu yang cukup lama.

"Semua karyawan yang masuk dipastikan kesehatannya, dengan cek suhu tubuh dan menggunakan masker dan pelindung wajah. Tempat cuci tangan danhand sanitizerjuga kami siapkan di setiap area rumah makan," kata Towi yang juga adik dari Mbok Wah.

Pilihan menu Nasi Tempong Mbok Wah

Nasi Tempong Mbok Wah menyajikan beragam lauk seperti ikan goreng, udang goreng tepung, paru, cumi hitam, dan sate telur puyuh serta aneka sayuran rebus.

Keistimewaan di sini terletak pada sambal yang diulek di atas cobek berukuran besar. Sambal ini dibuat dadakan saat pelanggan datang.

"Kunci dari kesegaran sambal ini memang yang dibuat baru, saat pelanggan datang. Sehingga rasanya akan selalu segar," ujar Towi.

Selain sambal, semua bahan nasi tempong juga harus segar. Oleh karena itu, Nasi Tempong Mbok Wah selalu menyiapkan bahan baru. Pasalnya kalau diinapkan, rasa bahan akan berubah.

Sementara itu, saat ini Banyuwangi telah memasuki fase pemulihan yang diisi dengan edukasi dan sosialisasi tentang protokol yang akan berlaku di masa "new normal" kepada parastakeholderpariwisata daerah.

Pemkab Banyuwangi juga telah memberikan pendampingan dan sertifikasi kesehatan termasuk restoran dan warung rakyat.

"Dengan sertifikasi ini, kami berharap wisatawan yang datang merasa nyaman dan aman menikmati kuliner di warung rakyat," kata Azwar Anas.

&;Tips Liburan Murah ke Banyuwangi, Lengkap dengan Rincian Biayanya

&;Lezatnya Kue Patola, Kuliner Khas Banyuwangi yang Hanya Ada saat Bulan Ramadan

&;DAOP 9 Kembali Operasikan Kereta Api Penumpang Reguler dari dan ke Banyuwangi, Berikut Jadwalnya

&;Siap Dibuka Lagi untuk Wisatawan, Agrowisata Taman Suruh di Banyuwangi Miliki Standar Normal Baru

&;Ada Pandemi Covid-19, Kafe dan Resto di Banyuwangi Bakal Diberi Stiker New Normal

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulMakan di Nasi Tempong Mbok Wah Banyuwangi pada Era New Normal, Seperti Apa Aturannya?

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin