Tukang Bakso Bergaya Perlente di Jakarta Jadi Idola, Jualan Pakai Kemeja Lengkap Berkacamata Hitam
TRIBUNTRAVEL.COM - Menu bakso begitu mudah ditemukan di berbagai sisi Jakarta.
Banyak orang memilih berjualan bakso di ibu kota, seiring dengan cara membuat yang tak begitu sulit dan memang banyak penggemarnya.
Salah satu sosok yang berjualan bakso di Jakarta adalah Sugyo alias Baron.
Lelaki berusia 44 tahun itu berdagang bakso gerobak di depan SDN Semper Timur 07 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, Jakarta.
Baca juga: Bakso Goyang Lidah Legendaris di Lamongan Sejak 1984, Jual Porsi Melimpah Cuma Rp 15 Ribuan
Supaya berbeda dengan yang lain, Baron tampil dengan gaya perlente tiap berjualan bakso.
Sebelum membahas lebih lanjut soal gaya baron yang unik ini, kita simak dulu, yuk, sekilas kisah hidup sang penjual bakso gerobakan ini.
Tonton juga:
Baron sebenarnya berasal dari Brebes.
Pada 2006 silam, Baron merantau ke Jakarta untuk jualan bubur ayam di Kalibaru, Cilincing.
Sang istri ikut membantunya berjualan setiap hari.
Menjalani hidup dengan jualan bubur ayam selama 12 tahun, Baron kemudian banting setir jualan bakso pada awal tahun 2022.
Saat itu, Baron yang sudah memiliki 4 orang anak mulai berpikir bahwa istrinya sudah tak bisa lagi terlalu fokus membantunya berjualan bubur ayam.
Alhasil, Baron memutuskan membuka bisnis bakso gerobakan dengan alasan lebih mudah dijalani.
"Alasannya karena bubur yang masak istri, masaknya sehari full, istri sudah terlalu capek, jadi saya ganti jualan bakso," kata Baron.
Baron memilih jualan di depan sekolah.
"Kenapa di depan SD jualannya, karena di lingkungan SD itu kan ibu-ibu banyak, anak sekolah bisa buat sarapan anak sekolah sampai guru-guru," jelas Baron.
Sekarang ia pun sudah sekira 7 bulan berjualan bakso gerobak di depan SDN Semper Timur 07 Pagi.
Baca juga: Uniknya Bakso Cak Bondet Buat Makan Siang di Lamongan, Punya Menu Beragam Mulai Rp 5.000
Baron menjual pilihan bakso kecil dan bakso urat yang dilengkapi pilihan mie hingga sayuran dengan harga Rp 5.000 untuk setengah porsi dan Rp 10.000 untuk satu porsi.
Supaya menarik lebih banyak pembeli, selain membuat bakso dengan rasa yang enak, Baron punya strategi lain.
Dia mengubah gayanya menjadi perlente.
Setiap harinya, Baron berjualan mengenakan kemeja lengan panjang, celana bahan hitam, dan sepatu pantofel hitam berbahan kulit.
Kacamata hitam selalu bertengger di kepala, berikut pula dasi yang melengkapi kemeja, sampai jam tangan di lengan kirinya.
Baron bercerita bahwa tampilan necis yang melekat pada dirinya saat ini merupakan inovasi yang dilakukan supaya semakin percaya diri dalam berjualan bakso.
Baca juga: Makan Siang Bakso Sera di Sukoharjo, Bentuknya Unik, Porsinya Melimpah dan Harganya Murah
"Saya di sini sudah tujuh bulan, tadinya keliling. Lama-lama satu minggu kemudian alhamdulillah di sini sudah pada senang sama Bakso Baron. Saya emang awalnya jualan udah kayak begini, pakai kemeja, pakai kacamata, pakai sepatu, pakai dasi," kata Baron.
"Supaya jualannya semakin PD dan ibu-ibu makin istimewa gitu ngelihat saya, untuk menarik pembeli," imbuhnya.
Seiring waktu berjalan, pembeli pun makin bertambah diikuti meningkatnya omzet harian dari usaha baksonya.
"Pembeli bertambah dari mana saja pada nyampe sini, karena harganya juga terjangkau buat ibu-ibu sama anak sekolah," ucap Baron.
Dalam sehari, omzetnya bisa mencapai Rp 2 juta, lho.
"Kebanyakan yang beli anak-anak, orangtua murid, guru-guru, sama warga. Omzet per hari sekitar Rp 2 juta," ungkapnya.
Baca juga: 10 Bakso Enak di Jakarta Selatan Buat Makan Siang, Porsi Banyak, Kuah Segar dan Harganya Murah
Jadi Idola Ibu-ibu
Dagangan bakso Baron rupanya digemari banyak mama cantik antar anak yang disingkat menjadi macan ternak.
Selama berjualan di sana, pembeli Bakso Baron memang kebanyakan ibu-ibu yang sedang mengantar ataupun menjemput putra dan putri mereka ke sekolah tersebut.
Salah seorang pembeli, Dini mengatakan, penampilan nyentrik Baron memang menjadi daya tarik yang membuatnya ingin mencoba Bakso Baron.
Ketika dicoba, kata Dini, ternyata bakso yang dijual Baron memang rasanya enak dengan harga sangat murah.
"Iya awalnya penasaran, pertamanya nyentrik, pas dicoba rasanya enak. Makanya sering beli di sini, member," kata Dini.
Dini mengatakan, setiap hari kerja, Bakso Baron sangat ramai pembeli.
Selain penampilan nyentrik, rasa enak dan harga murah, keramahan Baron juga menjadi nilai plus untuk membuat pembeli berdatangan.
"Baron itu penggemarnya banyak ibu-ibu, Mas Baron, Mas Baron.
Orangnya ramah juga, dan gayanya yang nyentrik itu," tutup Dini.
Baca juga: Viral di Medsos Bakso Unik Warna Pink, Penjual Sebut Pakai Bahan Alami dari Buah
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gara-gara Gaya Parlente, Banyak yang Tak Percaya Baron Cuma Tukang Bakso: Awalnya Dikira Intel.
Baca juga artikel lainnya seputar rekomendasi kuliner di sini.