
Pramugari Pertama Bukan Seorang Perempuan Melainkan Laki-laki, Simak Sejarahnya
TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak sekali rahasia penerbangan yang belum diulas, termasuk perkembangan profesi pramugari.
Peran pramugari menjadi salah satu pekerjaan yang sangat diimpikan di masa depan.

Namun, dalam sepanjang sejarah penerbangan pramugari telah banyak perubahan.
Hingga saat ini profesi pramugari rata-rata adalah perempuan.
Sekitar 75 persen pramugari di sejumlah maskapai penerbangan adalah perempuan.
Namun, sejarah telah mencatat sebenarnya profesi pramugari pertama kali dalam dunia penerbangan adalah pramugara atau laki-laki.
Nah, kali ini TribunTravel akan mengulas sejarah perkembangan pramugari dari tahun ke tahun yang dikutip dari Simple Flying, Rabu (5/10/2022).
Peran dari tugas seorang pramugari yaitu melayani makanan dan minuman terhadap penumpang.
Pramugari pertama seorang laki-laki tersebut bernama Heinrich Kubis pria berasal dari Jerman memiliki tugas yang sama.
Sebagai pramugara di pesawat tugas Kubis adalah mengurus kebutuhan penumpang pada penerbangan Zeppelin antara Jerman dan Amerika.
Karier Kubis tidak berlangsung lama, tiba-tiba berakhir setelah bencana Hindenburg pada tahun 1937.
Pesawat Zeppelin Jerman Hindenburg musnah terbakar dalam waktu beberapa menit saja.
Hal ini terjadi ketika sedang mencoba untuk berhenti di tiang pengikat di Stasiun Angkatan Udara Lakehurst di New Jersey, Amerika Serikat.
Kubis berhasil selamat dari Hindenburg dengan melompat keluar dari jendela saat pesawat mendekati tanah, tetapi tabrakan membuat awak pesawat berapi-api.
Pramugari pertama disebut cabin boys
Maskapai penerbangan penumpang awal seperti British's Imperial Airways mempekerjakan apa yang mereka sebut pramugari.
Pramugari dan awak kabin memperoleh gelar yang diambil dari pekerjaan serupa yang dilakukan di kapal.
Pada awal 1930-an, pramugari wanita pertama dipekerjakan oleh Boeing Air Transport di San Francisco.
Manajer perusahaan hanya mempekerjakan Ellen Church yang berusia 25 tahun karena dia adalah seorang perawat yang terdaftar.
Ada dua hal di balik perekrutannya, pertama mampu memberitahu penumpang bahwa awak pesawat terlatih secara medis.
Kedua karena manajer perusahaan berpikir bahwa perempuan akan lebih cocok untuk melayani makanan dan menjaga kebutuhan penumpang.
Pada pertengahan 1930-an, maskapai penerbangan memiliki antara 200-300 pramugari yang rata-rata hanya tinggal beberapa tahun sebelum berangkat untuk menikah.
Era glamor perjalanan udara muncul setelah Perang Dunia II dan pengenalan seragam desainer untuk apa yang sekarang hampir semua awak pramugari perempuan.
Saat kita memasuki tahun-tahun booming tahun 1950-an, semakin banyak maskapai penerbangan mulai menambahkan batasan usia ke dalam kontrak pramugari.
Maskapai penerbangan melarang awak wanita antara usia 32 dan 35.
Namun, pramugari pria diizinkan untuk tetap terbang hingga usia enam puluhan.
Biasanya, pramugari selama periode ini dipekerjakan karena penampilan mereka.
Hal ini untuk memberi daya tarik maskapai yang glamor.
Pada tahun 1957, Trans World Airlines menjatuhkan kebijakan tidak menikah.
Maskapai penerbangan hanya mempekerjakan orang-orang tampan
Airlines bahkan menggunakan gagasan pramugari yang menarik sebagai alat pemasaran.
Vanity Fair mengutip Braniff Airways menggunakan tagline, "Apakah istri Anda tahu Anda terbang bersama kami?", Sementara Pan Am bertanya, "Bagaimana Anda menyukai pramugari Anda?"
Pada tahun 1967, penampilan dianggap sangat penting untuk pekerjaan pramugari.
Sehingga Trans World Airlines hanya mempekerjakan 3 persen dari semua pelamar, persentase yang lebih rendah dari pada masuk ke universitas terkemuka.
Saat mendekati tahun 1970, pengadilan federal turun tangan untuk menghentikan maskapai yang melarang karyawan menikah dan harus berhenti terbang begitu mereka mencapai usia tertentu.
Sebuah kasus penting terhadap Pan American disidangkan oleh Mahkamah Agung pada tahun 1971.
Saat itu mereka memutuskan bahwa maskapai penerbangan tidak dapat melarang laki-laki menjadi pramugari.
Keputusan ini bertujuan untuk menyamakan kedudukan.
Pada 1980-an gelar pramugari tidak lagi populer
Pada saat 1980-an bergulir, pramugari rata-rata lebih muda dari pada profesi lain dalam angkatan kerja Amerika.
Persentase pramugari perempuan juga jauh lebih besar dari laki-laki yaitu 19,3 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.
Pada tahun 80-an, istilah pramugari tidak lagi disukai dan diganti dengan gelar pramugari.
Akhir tahun 70-an dan awal 80-an ketika deregulasi industri penerbangan menghasilkan tarif yang lebih murah dan penerbangan yang lebih sering.
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar pramugari di sini
