7 Kuliner Khas Aceh yang Terkenal Enak dan Unik, dari Sate Matang hingga Gutel yang Mirip Onigiri

TRIBUNTRAVEL.COM - Aceh punya sejumlah kuliner khas yang terkenal enak dengan nama yang unik.

Pilihan kuliner khas Aceh ini beragam, mulai dari Sie Reuboh hingga Gutel yang mirip onigiri di Jepang.

Baca juga: 3 Pantai Terbaik di Aceh Besar untuk Liburan Akhir Pekan, Menikmati Sunset di Pantai Lange

Baca juga: AirAsia Kembali Layani Penerbangan Internasional di Banda Aceh, Padang dan Pekanbaru

Kuliner khas Aceh ini bisa kamu coba saat liburan ke sana.

Dilansir dari TribunMedan, berikut ini deretan kuliner khas Aceh yang bisa kamu coba.

1.Sie Reuboh

Sie Reuboh, kuliner khas dari Aceh Besar.
Sie Reuboh, kuliner khas dari Aceh Besar. (SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA)

Baca juga: Asyik! AirAsia Akhirnya Layani Rute Banda Aceh-Kuala Lumpur, Cek Harga Tiketnya

Sie reuboh adalah masakan khas Aceh yang terbuat dari daging sapi dan lemak. Sepintas, masakan ini menyerupai rendang basah.

Sie Reubohdibuat dengan bumbu yang terdiri dari cuka aren, bawang putih, garam, kunyit, cabai merah, cabai bubuk, dan lengkuas.

Kombinasi rempah-rempah ini menciptakan rasa pedas yang hangat dengan sedikit rasa asam.

Sie Reubohbiasanya dimakan dengan sayuran bening dan kerupuk. Hidangan ini sering disajikan saat bulan Ramadhan dan hari raya.

2.Sate Matang

Ilustrasi seporsi sate matang enak untuk sajian makan malam
Ilustrasi seporsi sate matang enak untuk sajian makan malam (Sherra Triarosdiana /Pixabay)

Baca juga: Fakta Unik Kupi Khop, Kopi Khas Aceh yang Disajikan dalam Gelas Terbalik di Atas Piring Kaca

Awalnya disebut sate matang karena diperkenalkan di kota Matang Glumpang Dua di Bireun.

Kini sate matang bisa ditemukan di beberapa kota besar Aceh dan Medan. Bahan utama dalam sate ini adalah daging kambing.

Namun, karena harga daging kambing mahal, jadi sate ini dibuat dengan daging sapi.

Proses pembuatannya tidak jauh berbeda dengan sate pada umumnya yaitu daging sapi dipotong-potong, ditusuk dengan tusuk sate, dan direndam dalam campuran bumbu agar meresap. Sate kemudian bisa dipanggang sampai masak lalu disajikan.

Jika sate jawa menggunakan bumbu kacang yang manis dan gurih, sedangkan sate matang dimasak menggunakan bumbu yang lebih kuat seperti kapulaga, bunga lawang, cengkeh, kayu manis dan merica.

3. Masak Mirah

Masak Mirah merupakan masakan khas Aceh yang sering terlihat pada acara pernikahan dan perayaan lainnya saat bulan puasa bahkan hari-hari penyambutan menjelang Ramadhan.

Pada hari ini masyarakat Aceh pasti akan membeli daging sapi atau kerbau sebagai tanda untuk memulai puasa.

Ketika kamu mengunjungi Aceh saat puasa, bau masakan daging akan tercium di mana-mana.

Masak Mirah dengan daging sapi, kerbau, atau ayam kampung ini dimasak pakai bubuk cabai merah kering.

Karena itu, nuansa hidangan yang unik akan menonjol dan membangkitkan selera.

4. Mie Aceh

Ilustrasi kuliner mi Aceh
Ilustrasi kuliner mi Aceh (Flickr.com/Tasya Annisa)

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Banda Aceh yang Patut Dikunjungi, Pantai Ulee Lheue Jadi Spot Nongkrong Favorit

Makanan rekomendasi Aceh yang mungkin sudah Anda ketahui adalah Mie Aceh. Makanan ini digemari banyak orang dan mudah ditemukan di luar Aceh.

Mie aceh dikenal dengan mienya yang tebal dengan topping udang, daging sapi, dan makanan laut.

Ada dua jenis cara penyajian mie ini, keduanya menggunakan banyak bumbu, sehingga memiliki rasa yang kuat.

Agar lebih nikmat, Mie Aceh disajikan dengan acar dan kerupuk emping.

Kamu juga dapat menyesuaikan mau rasa pedas atau gurih.

5. Gutel

Jepang punya Onigiri, maka Aceh Tengah punya Gutel. Onigiri adalah makanan khas Jepang yang dibuat dengan cara membentuk nasi menjadi bola-bola, menutupinya dengan rumput laut, dan dimakan apa adanya.

Begitu pula dengan Gutel yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan garam, dan dibentuk bulat atau lonjong.

Menurut sejarah, Gutel didirikan karena masyarakat Gayo membutuhkan makanan yang sederhana, mengenyangkan, dan mudah dibawa.

Tepung beras kemudian ditumbuk dalam lesung dan dimasak dengan campuran garam dan kelapa parut untuk memperoleh rasa gurih.

Gutel juga tahan lama sehingga sering dibawa suku Gayo ke kebun atau bepergian ke luar hutan.

Hingga saat ini, resep Gutel tetap lestari meski proses masak modern telah mendominasi sendi kehidupan suku Gayo.

6.Kue Timphan

Kue Timphan merupakan kue khas Aceh yang sering terlihat saat Idul Fitri dan Idul Adha.

Karena kue ini biasanya hanya dibuat pada hari-hari penting, kue tradisional ini menjadi andalan untuk menjamu tamu di hari raya Idul Fitri.

Kue Timphandibuat dengan tepung ketan, santan, air kapur sirih, dan pisang raja.

Rebus semua bahan dalam panci hingga mengental, lalu sisihkan. Isiannya berupa potongan buah nangka yang dimasak dalam puding dan dibungkus dengan daun pisang.

Kelezatan kue tradisional inidiwariskan agar keberadaan kue tradisional tidak punah.

7. Rujak aceh

Suasana Aceh yang biasanya cukup panas dan terik meningkatkan keinginan untuk makan makanan segar dan dingin.

Secara umum, rujak Aceh memiliki banyak kesamaan dengan rujak yang biasa Anda temui.

Namun ada satu hal unik yang membedakan rujak Aceh dengan rujak lainnya yakni penggunaan buah rumbia sebagai salah satu isiannya.

Buah rumbia sendiri merupakan buah yang mewakili daerah Sumatera dan memiliki rasa yang sepat.

Jangan khawatir. Rasa ini cocok dengan buah-buahan lain dan saus rujak yang disajikan dalam kondisi dingin.

Saat menyantap Rujak Aceh, Anda bisa merasakan betapa segarnya rujak tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 7 Kuliner Khas Aceh, Makanan Enak dan Lezat yang Wajib Dicoba Ketika Berkunjung Ke Aceh

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin