Pelaku Usaha Pelayaran Kembangkan Potensi Wisata Bahari, Menhub Siap Beri Dukungan

TRIBUNTRAVEL.COM - Para pelaku usaha pelayaran kini tengah gencar mengembangkan potensi wisata bahari di Indonesia.

Pengembangan wisata bahari diwujudkan dalam berbagai aspek, termasuk pengembangan usaha kapal yacht dan kapal cruise.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri kegiatan INSA Yacht Festival yang diselenggarakan oleh Indonesian National Shipowners Association (INSA) di Pelabuhan Benoa Bali, Jumat (7/10/2022).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri kegiatan INSA Yacht Festival yang diselenggarakan oleh Indonesian National Shipowners Association (INSA) di Pelabuhan Benoa Bali, Jumat (7/10/2022). (Dok. Kemenhub)

Upaya dalam mengembangkan potensi wisata bahari tersebut tentunya mendapat dukungan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Hal itu disampaikan Budi Karya Sumadi saat menghadiri kegiatan INSA Yacht Festival yang diselenggarakan oleh Indonesian National Shipowners Association (INSA) di Pelabuhan Benoa Bali, Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Upayakan Subsidi Konversi Kendaraan BBM ke Listrik, Kemenhub Terbitkan Sejumlah Regulasi

&;Mulai pulihnya kembali sektor pariwisata setelah pandemi menjadi momen yang baik untuk mengenalkan transportasi laut seperti kapal yacht dan kapal cruise, yang dapat mendukung kemajuan wisata bahari di Indonesia,&; kata Budi Karya Sumadi, seperti dikutip dephub.go.id.

Budi Karya Sumadi mengapresiasi inisiatif dari INSA, selaku asosiasi yang mewadahi para pelaku bisnis pelayaran, yang telah melakukan upaya untuk mengembangkan wisata bahari di Indonesia.

Apalagi, saat ini pemerintah tengah mengembangkan sejumlah destinasi wisata di beberapa daerah yang berpotensi dikembangkan wisata bahari.

Di antaranya yaitu Danau Toba, Likupang, Mandalika, Labuan Bajo, Bali dan lain sebagainya.

&;Pesan saya, ekosistem tentang kapal yacht, kapal cruise harus dipelajari secara mendalam peluang dan tantangannya bersama para pelaku usaha pelayaran, untuk mencari pendekatan mana yang paling cepat bisa dikembangkan. Kami pemerintah akan mendukung dengan memberikan kemudahan regulasi untuk investasi,&; tuturnya.

Terkait dukungan regulasi, Kemenhub telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 4 Tahun 2022 tentang Pelayanan Kapal Wisata Asing (Yacht) dan Kapal Pesiar (Cruise Ship) Asing di Perairan Indonesia.

Baca juga: Kemenhub Bangun dan Kembangkan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Selatan

Kemenhub juga membuka sebanyak 28 Pelabuhan embarkasi dan debarkasi Kapal Wisata Asing (Yacht) dan sebanyak 10 pelabuhan embarkasi dan debarkasi Kapal Pesiar (Cruise Ship) Asing.

INSA Yacht Festival (IYF) 2022 merupakan hasil kolaborasi antara DPP INSA dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Acara ini menjadi bagian dari side event B20 yang puncaknya akan diselenggarakan pada November mendatang.

Kegiatan tersebut menjadi ajang untuk mempromosikan industri wisata bahari di Indonesia.

Selain itu, bertujuan pula untuk mengenalkan kapal yacht yang bisa digunakan para wisatawan untuk menikmati keindahan laut di sejumlah destinasi wisata bahari Indonesia.

KMC Express Bahari tengah bersandar di Pelabuhan Kartini Jepara, Rabu (25/7/2018).
KMC Express Bahari tengah bersandar di Pelabuhan Kartini Jepara, Rabu (25/7/2018). (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

Bertemu Menteri Singapura, Sandiaga Uno Bahas Kerja Sama Wisata Kapal Pesiar

Belum lama ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong.

Dalam pertemuannya dengan Gan Kim Yong di Singapura, Sandiaga Uno membahas potensi kerja sama wisata cruise atau kapal pesiar.

Menurut Sandiaga Uno, kehadiran wisata kapal pesiar diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Melansir rilis resmi Kemenparekraf, pasar wisata kapal pesiar ke Indonesia sebenarnya sudah ada, hanya tinggal mengoptimalkan.

Baca juga: Menhub Ungkap 3 Upaya Agar Harga Kendaraan Listrik Jadi Lebih Murah

Namun, tentu perlu kolaborasi banyak pihak termasuk memfasilitasi terkait regulasi untuk mengakselerasi.

Hal itu diungkapkan Sandiaga Uno saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Gan Kim Yong di Singapura pada Jumat (30/9/2022) kemarin.

"Kita baru saja membicarakan beberapa agenda untuk membahas potensi wisata kapal pesiar atau cruise yang bisa dikoneksikan ke Bintan kemudian berhenti di Belitung, dan lanjut ke Bali," kata Sandiaga Uno.

"Semoga ini bisa dikembangan untuk menjaring wisatawan mancanegara dan membangkitkan ekonomi di tanah air," imbuhnya.

Wisatawan mancanegara menggunakan satu kapal pesiar jumlahnya hampir 6 kali lipat dengan yang datang menggunakan pesawat.

Sandiaga Uno saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Gan Kim Yong di Singapura pada Jumat (30/9/2022).
Sandiaga Uno saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Gan Kim Yong di Singapura pada Jumat (30/9/2022). (Dok. Kemenparekraf)

Baca juga: Dua Tahun Terdampak Pandemi, Menhub Dorong Sektor Transportasi Bangkit Lebih Cepat

Hal itu yang mendorong Sandiaga Uno sangat serius menggarap potensi wisata bahari di Indonesia.

Sebagai catatan, Cruises Genting Dream memiliki total kapasitas 3.500 kamar.

Sementara untuk Royal Caribbean Cruises mencapai 4.800 kamar.

&;Sasaran kami adalah meningkatkan jumlah wisman dari kapal pesiar. Sebab potensinya masih sangat besar. Para wisatawan cruise ini bisa kita arahkan untuk berkunjung ke destinasi-destinasi serta ditawari produk-produk UMKM,&; ungkap Sandiaga Uno.

Selain itu, Sandiaga Uno juga membahas terkait Indonesia yang akan menjadi tuan rumah ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023.

Acara ini diselenggarakan di Yogyakarta pada Januari 2023 mendatang.

Peserta dari ATF 2023 terdiri atas 10 negara anggota ASEAN beserta Jepang, Korea, dan China.

Nantinya, terdapat dua agenda besar yang akan dilaksanakan di Yogyakarta.

&;Kami mengundang Menteri Gan untuk hadir. ATF 2023 akan dilaksanakan secara hybrid. Diharapkan acara ini bisa membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,&; terangnya.

Sementara itu, Menteri Gan Kim Yong mengatakan untuk kebijakan pendukung cruise yang mungkin dapat dilakukan adalah terkait regulasi dan visa bagi penumpang Cruise.

&;Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan animo wisatawan cruise ke Indonesia,&; ujar Gan Kim Yong.

Baca juga: Bahas Pembangunan Kereta Gantung di IKN, Menhub Lakukan Kunjungan Kerja ke Austria

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel wisata bahari di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin