Mengenang Insiden Aeroflot 3352, Kecelakaan Fatal Akibat Petugas Lalu Lintas Udara Tertidur

TRIBUNTRAVEL.COM - Kembali pada tahun 1984 silam, kecelakaan fatal menimpa maskapai Aeroflot dengan nomor penerbangan 3352.

Kecelakaan Aeroflot 3352 tersebut diakibatkan oleh sejumlah kesalahan, dengan pengatur lalu lintas udara yang tertidur menjadi sorotan utama.

Pesawat Aeroflot 3352 yang hancur dalam kecelakaan fatal pada tahun 1984. Kecelakaan tersebut 169 penumpang dan 5 awak.
Pesawat Aeroflot 3352 yang hancur dalam kecelakaan fatal pada tahun 1984. Kecelakaan tersebut menewaskan 169 penumpang dan 5 awak di dalamnya. Insiden Aeroflot 3352 kemudian dikenal sebagai kecelakaan udara paling mematikan kedua yang pernah terjadi di tanah Rusia. (Flickr/ Mike McBey)

Hingga kini, insiden Aeroflot 3352 dikenal sebagai kecelakaan udara paling mematikan kedua yang pernah terjadi di tanah Rusia.

Melansir Simple Flying, Rabu (12/10/2022), penerbangan Aeroflot 3352 merupakan layanan domestik yang berangkat dari Krasnodar International (KRR).

Baca juga: Kisah Pesawat Boeing 737 Jatuh Gegara Kawanan Merpati hingga Tewaskan 35 Penumpang

Tujuannya adalah Bandara Novosibirsk Tolmachevo (OVB), yang dijadwalkan akan dicapai melalui transit di Bandara Omsk Tsentralny (OMS).

Saat ini rute tersebut sudah tidak dilayani oleh Aeroflot, maskapi juga tidak lagi menggunakan nomor penerbangan 3352.

Menurut Aviation Safety Network, pesawat yang mengoperasikan penerbangan pada 11 Oktober 1984 adalah Tupolev Tu-154B-1 yang terdaftar sebagai CCCP-85243.

B-1 adalah sub-varian dari Tu-154B yang dirancang untuk meningkatkan pendapatan pada rute domestik Aeroflot.

Total, ada 64 pesawat jenis ini yang berhasil dibangun.

Baca juga: Kisah Pembajakan Pesawat Qantas 1737, Gagal Berkat Aksi Heroik Kru dan Penumpang

Serangkaian Penyebab Kecelakaan

Pada hari kecelakaa terjadi, pesawat membawa 170 penumpang dan 9 awak di dalamnya.

Penerbangan mulai mendekati Omsk di pagi hari ketika hujan ringan turun.

Mengingat kondisi cuaca, teknisi pemeliharaan di bandara meminta izin untuk mengeringkan landasan pacu pada pukul 05.20 waktu setempat

Saat ini pula terjadi kesalahan pertama, sebab petugas pengontrol lalu lintas gagal mengaktifkan peringatan 'runway occupation'.

Aeroflot, maskapai penerbangan utama Rusia. Kembali pada tahun 1984 silam, kecelakaan fatal menimpa maskapai Aeroflot dengan nomor penerbangan 3352
Aeroflot, maskapai penerbangan utama Rusia. Kembali pada tahun 1984 silam, kecelakaan fatal menimpa maskapai Aeroflot dengan nomor penerbangan 3352 (Flickr/ Riik@mctr)

Ia justru tertidur, setelah dilaporkan kelelahan karena menjaga kedua anaknya yang masih kecil.

Sementara itu, teknisi pemeliharaan mulai mengeringkan landasan pacu, tetapi tidak menyalakan lampu bagian atas kendaraan mereka.

Lampu ini seharusnya berkedip terus-menerus, tetapi para pekerja memilih untuk mematikannya.

Mereka dilaporkan melakukannya karena mereka tidak menyukai tingkat kecerahan yang dipancarkan oleh lampu.

Bagaimanapun, ini berarti kendaraan mereka tidak terlihat saat Aeroflot penerbangan 3352 mendekati landasan.

Baca juga: Kisah Roberto Gabriel Trigo, Pesepakbola yang Pernah Jatuhkan Pesawat dengan Bola Tendangannya

Pengendali pendekatan pesawat kemudian membuat kesalahan besar dalam mengizinkan pesawat untuk mendarat, meskipun tidak dapat memverifikasi apakah landasan pacu bersih atau tidak karena petugas tertidur.

Pendaratan yang Berujung Bencana

Pada saat pilot akhirnya dapat melihat kendaraan perawatan di landasan pacu, mereka telah melewati ketinggian yang ditentukan.

Ini berarti bahwa mereka telah berkomitmen untuk mendaratkan pesawat.

Ilustrasi maskapai Aeroflot. Kecelakaan Aeroflot 3352 yang terjadi pada 1984 diakibatkan oleh sejumlah kesalahan, dengan pengatur lalu lintas udara yang tertidur menjadi sorotan utama.
Ilustrasi maskapai Aeroflot. Kecelakaan Aeroflot 3352 yang terjadi pada 1984 diakibatkan oleh sejumlah kesalahan, dengan pengatur lalu lintas udara yang tertidur menjadi sorotan utama. (Flickr/ Mike McBey)

Baca juga: Kisah Eks Pramugari yang Jadi Mualaf setelah Antar Jemaah Umrah ke Arab Saudi

Meski berusaha melakukan tindakan mengelak saat mendarat pada pukul 05.39 waktu setempat, pesawat tersebut akhirnya menabrak truk.

Tabrakan itu menyebabkannya benturan keras, dengan bahan bakar bocor yang kemudian mengakibatkan kebakaran.

Akibatnya 169 penumpang dan 5 awak tewas, menyisakan hanya 5 orang yang selamat di dalam pesawat.

Sementara itu, empat teknisi pemeliharaan juga tewas dalam bencana tersebut.

Investigasi menyoroti serangkaian kesalahan, dengan petugas kontrol lalu lintas udara yang tertidur menjadi faktor kunci.

Dia adalah salah satu dari beberapa orang yang terlibat dan dijatuhi hukuman penjara setelah kecelakaan.

Sementara itu, para kru dibebaskan dari kesalahan apa pun, dan sang kapten, Boris Stepanov, terbang bersama Aeroflot selama delapan tahun lagi.

Baca juga: Kisah Pembajakan Kuwait Airways, Pelaku Kabur dan Tak Pernah Ditemukan

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin