Kuliner Legendaris di Klaten: Nyobain Sate Kambing Pak Kamto yang Enak dan Murah

TRIBUNTRAVEL.COM - Buat kamu yang sedang berada di kawasan Klaten, jangan lupa mencoba sate kambing.

Di Klaten, ada satu warung makan yang menawarkan sate kambing enak.

Baca juga: 7 Sate Kambing Enak di Jakarta, dari Sate Kambing H. Giyo sampai Sate Kambing RSPP

Sate kambing legendaris Pak Kamto di Klaten, sudah ada sejak 1970-an.
Sate kambing legendaris Pak Kamto di Klaten, sudah ada sejak 1970-an. (TRIBUNSOLO.COM/Ibnu DT)

Baca juga: 5 Sate Kambing Enak di Bandung untuk Makan Malam, Potongan Dagingnya Besar, Empuk dan Tidak Prengus

Sate kambing di Klaten ini terbilang cukup legendaris karena sudah ada sejak 1970an.

Nama warung makan di Klaten adalah Warung Sate Kambing Pak Kamto.

Warung Sate Kambing Pak Kamto berlokasi di seberang Koramil Jatinom atau SDN di Bonyokan, Jatinom di Jalan Klaten-Boyolali tepatnya Simpang Empat Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: 5 Sate Kambing Enak di Klaten, Ada yang Penyajiannya Unik Pakai Hotplate

Baca juga: Mampir ke Warung Sate Kambing Pak Manto, Catat Lokasi, Daftar Menu dan Harganya

Disebut legendaris lantaran warung tersebut sudah berumur lebih dari setengah abad yang lalu atau sekitar tahun 1970.

Jangan heran, jika sate kambing warung makan Pak Kamto ini diburu para pencinta daging kambing dari seluruh penjuru negeri.

Di antaranya ada dari kalangan artis, pejabat, perwira tinggi dari TNI dan Polri telah singgah ke warung sate itu.

Untuk saat ini warung tersebut telah memiliki tiga cabang yang dikelola oleh anak-anak Pak Kamto.

Selain sate pengunjung bisa menikmati berbagai olahan daging kambing, seperti tengkleng, tongseng dan gulai.

Tak usah khawatir jika tidak terbiasa atau tidak bisa makan olahan daging kambing, karena selain sate dan aneka olahan kambing, di warung ini juga menjual ayam bakar.

Semua menu tersebut dibadrol dengan harga cukup terjangkau yakni mulai Rp 22 ribu.

Baca juga: 5 Sate Kambing Enak di Jakarta Selatan untuk Sarapan, Porsi Banyak dan Mengenyangkan

Warung Sate Kambing Pak Kamto berlokasi di seberang Koramil Jatinom atau SDN di Bonyokan, Jatinom di Jalan Klaten-Boyolali tepatnya Simpang Empat Jatinom, Klaten.
Warung Sate Kambing Pak Kamto berlokasi di seberang Koramil Jatinom atau SDN di Bonyokan, Jatinom di Jalan Klaten-Boyolali tepatnya Simpang Empat Jatinom, Klaten. (Instagram/sate_kambingpakkamtojatinom)

Saat ditemui TribunSolo.com, Pak Kamto menceritakan bahwa sebelum membuka usaha warung sate kambing miliknya, ia sempat bekerja kepada seseorang juragan penjual sate keliling yang biasa berjualan dari wilayah Jatinom ke Kota Klaten sejak tahun 1960 dengan cara dipikul.

"Saat itu saya yang tukang pikul satenya, jalan kaki dari Jatinom keKlaten," ujarnya saat berbincang di warung satenya.

Menurutnya, selama hampir 10 tahun dirinya ikut berjualan dengan juragan sate tersebut.

Seiring berjalannya waktu, dirinya memutuskan untuk berjualan sendiri pada tahun 1970 di Simpang Empat Jatinom yang dulu dia sewa namun kini sudah sah menjadi miliknya.

"Dulu saat awal-awal kursi dan meja buat pelanggan dibantu masa keluarga dan tetangga, alhamdulillah banyak yang support," kenangnya.

Ia menjelaskan, pada awal mulai berjualan sate dirinya menjual satu porsi sate seharga Rp 5 dengan komposisi 4 tusuk sate.

Saat awal buka, dirinya bercerita bahwa dalam sehari hanya mampu menjual 2 sampai 3 kilogram saja dulu banyak penjual sate di sekitar tempatnya berjualan.

Kini,sate kambing olahan Pak Kamto digemari masyarakatKlatendan sekitarnya.

Buktinya, dalam satu hari Pak Kamto membutuhkan 5 kambing untuk dibuat menjadi sate.

Bahkan saat hari tertentu seperti saparan, lebaran dan hari-hari besar lainnya, dirinya bisa menghabiskan 15 ekor kambing untuk diolah.

Dirinya berujar bahwa rasa olahan kambing berasal dari daging kambing berkualitas.

"Kambing yang digunakan kualitas super, kambing juga kami cari sendiri dan kami sembelih sendiri," tegasnya.

"Karena kalau kita potongnya sedikit-sedikit, kalau (daging) habis potong, habis potong lagi, jadi dagingnya segar terus," tambahnya.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas hasil masakannya agar tetap dicintai para pelanggannya.

"Kalau usaha itu yang penting jujur, bersih, rasa masakannya dijaga dan ramah saat melayani," ungkapnya.

Setelah lebih dari setengah abad berjualan sate, tak sedikit karyawan yang berhenti menjadi karyawannya dan memilih untuk menjual sate sendiri.

Dirinya mengaku tak mempersoalkan itu, tetapi hal sebaliknya dia lakukan yakni mendukung apapun yang jadi keputusan mantan karyawannya itu.

Pak Kamto mengutarakan, bahwa rezeki setiap orang sudah adalah kuasa Tuhan.

"Mantan karyawan saya yang jual sendiri sudah banyak, sudah beli mobil dan rumah juga mereka, bagi saya itu bukan pesaing, kalau rezeki kan dari Allah," pungkasnya

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kuliner Klaten: Sate Kambing Pak Kamto, Kuliner Legendaris di Jatinom yang Sudah Ada Sejak 1970-an

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin