Viral Lukisan Populer Vincent van Gogh Dilempari Sup Tomat, Apa Penyebabnya?
TRIBUNTRAVEL.COM - Lukisan populer karya Vincent van Gogh menjadi sasaran protes dua aktivis lingkungan pada Jumat (14/10/2022).
Aktivis lingkungan tersebut melemparkan dua kaleng sup tomat ke lukisan Vincent van Gogh bertajuk "Sunflowers" yang dipajang di Galeri Nasional London.
Beruntung, aksi mereka tidak menyebabkan kerusakan pada lukisan Vincent van Gogh lantaran dilindungi oleh lapisan kaca.
Kendati demikian, tumpahan sup tomat menyebabkan kerusakan kecil pada bingkai berwarna emas yang membungkus lukisan.
Baca juga: Viral Lukisan Mona Lisa Dilempari Kue, Pelaku Ungkap Alasannya
Insiden itu tentu saja mengejutkan para pengunjung di Galeri Nasional London.
Menurut Abc News, yang dilansir dari laman People.com, Senin (17/10/2022), para aktivis adalah anggota Just Stop Oil.
Just Stop Oil merupakan sebuah kelompok yang telah melakukan aksi serupa untuk menuntut pemerintah Inggris menghentikan lisensi minyak dan gas baru untuk membantu memperlambat perubahan iklim.
Organisasi itu membagikan rekaman aksi mereka di Galeri Nasional London melalui media sosial.
Dalam akun Twitternya, Just Stop Oil memberikan pernyataan sebagai berikut:
Baca juga: Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di Indonesia, Usianya 45.500 Tahun
"PENDUKUNG JUST STOP OIL PILIH HIDUP DARIPADA SENI.
Kreativitas dan kecemerlangan manusia dipamerkan di galeri ini, namun warisan kita dihancurkan oleh kegagalan Pemerintah kita untuk bertindak atas krisis iklim dan biaya hidup.
100 izin minyak dan gas yang diusulkan akan menghancurkan semua budaya kita, bersama dengan peradaban manusia seperti yang kita kenal.
Mengapa kita melindungi lukisan-lukisan ini ketika kita tidak melindungi jutaan nyawa yang akan hilang karena iklim dan keruntuhan masyarakat?"
"Sunflowers" dilukis oleh Vincent Van Gogh pada akhir tahun 1880-an dan merupakan salah satu dari enam gambar bunga matahari yang masih ada yang dilukis oleh seniman terkenal, menurut New York Times.
Setelah melemparkan sup ke lukisan, kedua aktivis itu meremas lem ke salah satu tangan mereka dan menempelkannya di dinding.
Baca juga: 5 Fakta Unik Mona Lisa, Lukisan Bersejarah yang Paling Terkenal di Dunia
"Apa yang lebih berharga, seni atau kehidupan?" salah satu aktivis mengatakan dalam sebuah video yang diposting.
"Apakah itu lebih berharga daripada makanan? Lebih dari keadilan? Apakah Anda lebih peduli tentang perlindungan lukisan atau perlindungan planet dan orang-orang kita?" ungkapnya.
Aktivis melanjutkan, "Krisis biaya hidup adalah bagian dari biaya krisis minyak, bahan bakar tidak terjangkau bagi jutaan keluarga yang kelaparan dan kedinginan."
"Mereka bahkan tidak mampu memanaskan sekaleng sup," tuturnya.
Baca juga: Viral di Medsos, Lukisan Terbaru SBY yang Terinspirasi dari Pantai Pacitan
Polisi kemudian menangkap kedua aktivis karena kerusakan kriminal dan pelanggaran berat, menurut The Guardian.
Enam jam kemudian, lukisan itu dibersihkan dan kembali dipajang.
Banyak aktivis telah menempelkan diri pada karya seni terkenal untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya perubahan iklim.
Pada 9 Oktober, dua pemrotes perubahan iklim dari kelompok Extinction Rebellion menempelkan tangan mereka ke lapisan pelindung yang menutupi "Massacre en Cor&;e" (Pembantaian di Korea) karya Pablo Picasso.
Pada bulan Juli, pengunjuk rasa Just Stop Oil menempelkan diri pada salinan The Last Supper karya Leonardo da Vinci di Royal Academy of Arts London.
Pada tahun 2019, serangkaian penelitian yang diterbitkan di Nature and Nature Geoscience mengklaim bahwa kenaikan suhu di sekitar planet ini selama 150 tahun terakhir adalah bagian dari siklus normal di alam dan bahwa tidak ada keraguan bahwa manusia berperan dalam perubahan iklim.
Baca juga: Lagi Bosan, Penjaga Keamanan Rusak Lukisan Senilai Rp 14,3 Miliar di Hari Pertamanya Bekerja
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.