Uniknya Jalur Kereta Api di Jalan Slamet Riyadi Solo, Berdampingan Langsung dengan Motor dan Mobil

TRIBUNTRAVEL.COM - Jalur kereta api pada umumnya dibuat jauh dari keramaian supaya lebih aman.

Namun ternyata, ada jalur kereta api unik yang justru membelah jalanan utama di pusat kota, lho!

Jalan Slamet Riyadi Solo memiliki jalur kereta api di sisinya, membuat kereta api yang melintas berdampingan dengan mobil dan sepeda motor.
Jalan Slamet Riyadi Solo memiliki jalur kereta api di sisinya, membuat kereta api yang melintas berdampingan dengan mobil dan sepeda motor. (Tribun Jateng/Suharno)

Jalur kereta api tersebut berada di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Jawa Tengah.

Jadi selagi liburan ke Solo, jangan heran melihat kereta api yang melintas berdampingan dengan mobil dan sepeda motor.

Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, KAI Pakai Kemasan Makanan Ramah Lingkungan dalam Perjalanan Kereta Api

Melansir akun Instagram @kai121_, Senin (31/10/2022), jalur kereta api di Jalan Slamet Riyadi adalah warisan pemerintahan kolonial Belanda.

Dibangun sejak 1922, jalur kereta api tersebut menghubungkan Kota Solo dengan Wonogoiri.

Kemudian pada tahun 2009-2010 dilakukan peremajaan rel menjadi jenis R42 dan mengubah bantalan rel yang tadinya kayu menjadi beton.

Kereta yang lewat di jalur ini adalah kereta wisata uap Jaladara dengan sistem carter dan railbus Batara Kresna yang rutin melintas.

Kereta yang melintas dibatasi kecepatannya maskimal 20 km/jam dan wajib membunyikan semboyan 35.

Baca juga: Mengenal Sistem Persinyalan Kereta Api, Prasarana Penting yang Menjamin Keselamatan Perjalanan

Dengan demikian, perjalanan kereta api yang melintasi Jalan Slamet Riyadi bisa tetap aman.

Penasaran dengan jalur kereta api ini?

Kamu bisa menemukannya dengan mudah selagi liburan ke Solo.

Sebab lokasi rel berada di Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalanan utama dan ramai lalu lintas.

Railbus Batara Kresna tengah melintasirel kereta api di Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Railbus Batara Kresna tengah melintasirel kereta api di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Jalur kereta api di Jalan Slamet Riyadi adalah warisan pemerintahan kolonial Belanda. (Tribunnews.com)

Atau, kamu bisa sekaligus berwisata dengan menyewa kereta wisata uap Jaladara yang ikonik untuk melintas.

Sewaktu melintas tengah kota Solo, Kereta Uap Jaladara selalu menjadi pusat perhatian para pengendara.

Terlebih, jalur yang dilewati Kereta Uap Jaladara saling berdampingan dengan pengendara di Jalan Slamet Riyadi, Solo.

Jaladara ternyata bukan sebatas nama saja, ada makna tersendiri di balik penamaannya.

Baca juga: Yuk Kenalan dengan KA Kertajaya, Kereta Api Penumpang dengan Rangkaian Terpanjang di Indonesia

Melansir Instagram @pemkot_solo, Rabu (27/6/2022), Jaladara berasal dari cerita pewayangan yang diceritakan sebagai nama kereta pusaka pemberian dewa untuk Prabu Kresna.

Nama tersebut dipilih sekaligus tersimpan harapan agar kereta ini menjadi kereta wisata yang akan memberikan kebahagiaan bagi para penumpangnya.

Selain itu, kereta wisata uap Jaladara juga berbeda dengan kereta lainnya.

Kereta wisata uap Jaladara terdiri dari sebuah lokomotif uap yang masih orisinil.

Kereta kuno ini memakai bahan bakar kayu jati agar mendapatkan tenaga dari uap air saat menggerakkan mesinnya.

Sepur KLuthuk Jaladara saat melintasi di Jalan Slamet Rriyadi, Solo.
Sepur KLuthuk Jaladara saat melintasi di Jalan Slamet Rriyadi, Solo. Dibangun sejak 1922, jalur kereta wisata uap Jaladara menghubungkan Kota Solo dengan Wonogoiri. (TRIBUN JATENG/GALIH PERMADI)

Baca juga: Mengenal Jembatan Cirahong, Jalur Kereta Api Unik Berusia 128 Tahun yang Punya Fungsi Ganda

Lokomotif menarik 2 kereta penumpang bergandar 2, yaitu CR 16 dan TR 144.

Terdapat 2 gerbong kereta wisata Jaladara yang dibuat pada tahun 1906.

Pada bagian dalam, kereta wisata Jaladara memiliki interior klasik yang menakjubkan.

Hal itu terlihat dari kursi berbahan kayu dengan jumlah terbatas, yakni kurang dari 40 orang untuk setiap kereta.

Perjalanan Kereta Uap Jaladara ditempuh kurang lebih dalam 2,5 jam.

Kereta akan berangkat dari Perkampungan Purwosari menuju Stasiun Kota Sangkrah.

Rute lengkapnya ialah Perkampungan Purwosari - Jalan Slamet Riyadi - Loji Gandrung - Taman Sriwedari - Museum Batik Danarhadi - Kampung Batik Kauman - Stasiun Kota Sangkrah.

Kereta Uap Jaladara tidak melayani tarif perorangan, melainkan carter.

Tarif untuk carter Kereta Uap Jaladara dibanderol seharga Rp 3.500.000 per perjalanan.

Baca juga: Naik Kereta Makin Seru dengan Fasilitas Entertainment on Board, Suguhkan Film hingga Playlist Musik

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait kereta api, klik laman ini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin