Kapal Petikemas Terbesar Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok

TRIBUNTRAVEL.COM - Kapal Alexander Von Humboldt belum lama ini tengah berada di Indonesia.

Berukuran 16.000 TEU, Kapal Alexander Von Humboldt merupakan kapal petikemas terbesar di dunia.

Kapal Alexander Von Humboldt bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Senin (31/10/2022).
Kapal Alexander Von Humboldt bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Senin (31/10/2022). (Dok. Kemenhub)

Kapal Alexander Von Humboldt diketahui bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta pada Senin (31/10/2022).

Bersandarnya kapal besar tersebut menjadi tanda bahwa pelabuhan Indonesia diminati oleh para operator pelayaran untuk melayani perdagangan internasional, seperti dilansir dari rilis resmi Kemenhub.

Baca juga: Kapal Cantika Express 77 Tujuan Alor Terbakar saat Berlayar di Perairan Kupang NTT

Oleh karenanya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong para pemangku kepentingan di sektor pelayaran untuk terus melakukan upaya-upaya efisiensi biaya logistik di Indonesia.

&;Dengan hadirnya kapal besar yang melakukan direct call atau pelayaran langsung, tanpa singgah ke pelabuhan lain dari pelabuhan Indonesia ke pelabuhan tujuan, maka biaya logistik kita semakin murah, sehingga daya saing Indonesia juga akan semakin meningkat,&; ujar Menhub saat melakukan tinjauan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (31/10/20220).

Menhub meminta kepada para pemangku kepentingan seperti Otoritas Pelabuhan, Syahbandar, Pelindo dan stakeholder terkait lainnya dapat memberikan pelayanan dengan baik kepada kapal-kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok.

&;Kita tidak boleh cepat puas dengan ini. Kita harus terus melakukan upaya-upaya untuk menekan angka logistik dan itu tidak bisa dilakukan sendiri tetapi dengan kolaborasi bersama,&; tutur Menhub.

Kapal vessel milik CMA CGM Columbus JAX (JAX) ini melayani rute langsung atau direct call Jakarta-Amerika Serikat, untuk memfasilitasi perdagangan ekspor antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

Baca juga: Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Akan Berlayar pada 2024, Punya Fasilitas Air Terjun dan Infinity Pool

Kunjungan perdana kapal petikemas berkapasitas 16.000 TEU tersebut adalah yang pertama dari tiga seri 16.000 TEU CMA CGM yang juga akan bersandar di JICT.

Layanan JAX Services juga menawarkan konektivitas tanpa batas ke Pantai Timur dan Pantai Barat AS dengan waktu transisi 34 hari dan meningkatkan waktu transit industri.

Layanan JAX mengirimkan produk lokal dan produk manufaktur seperti kertas, karet, garmen dan barang elektronik dari Indonesia ke Amerika Utara setiap minggu.

Atasi Perubahan Iklim, Menhub Dorong Pelaku Industri Maritim Berperan Aktif

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka menurunkan emisi karbon (dekarbonisasi) di sektor pelayaran.

Hal ini disampaikan Menhub dalam konferensi internasional bertema &;Shipping Decarbonization in Indonesia&; yang diselenggarakan oleh Kemenko Bidang Maritim dan Investasi dan Otoritas Maritim Denmark, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Bertemu Menteri Singapura, Sandiaga Uno Bahas Kerja Sama Wisata Kapal Pesiar

&;Sektor pelayaran internasional menyumbang sekitar dua hingga tiga persen dari emisi karbon/gas rumah kaca secara global," ujar Menhub.

"Untuk itu, semua pelaku industri maritim perlu berperan aktif untuk mengatasi masalah darurat perubahan iklim akibat pemanasan global," imbuhnya, seperti dikutip dari rilis resmi Kemenhub.

Menhub mengatakan, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sejumlah regulasi tentang penerapan Green Ship Strategies.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi internasional bertema “Shipping Decarbonization in Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kemenko Bidang Maritim dan Investasi dan Otoritas Maritim Denmark, Kamis (27/10/2022).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi internasional bertema &;Shipping Decarbonization in Indonesia&; yang diselenggarakan oleh Kemenko Bidang Maritim dan Investasi dan Otoritas Maritim Denmark, Kamis (27/10/2022). (Dok. Kemenhub)

Regulasi tersebut meliputi berbagai aspek, sebagai berikut:

&; Kewajiban penggunaan bahan bakar rendah sulfur maksimal 0,50 persen persen m/m.

&; Kewajiban penggunaan scrubber untuk kapal dan menerapkan bahan bakar efisiensi energi mengurangi emisi karbon dioksida.

&; Peremajaan kapal mulai dari kapal milik negara, penggunaan alat bantu navigasi yang ramah lingkungan penggunaan energi matahari.

&; Kewajiban melaporkan konsumsi bahan bakar kapal untuk semua kapal berbendera Indonesia.

Baca juga: Pertama Kali setalah Covid-19, Kapal Pesiar Prancis Bersandar di Pelabuhan Semarang

Menhub menjelaskan, secara bilateral, Indonesia bersama Denmark telah menunjukkan komitmennya untuk mengatasi isu perubahan iklim.

Beberapa diantaranya yaitu, kedua negara terlibat dalam penyusunan kesepakatan bilateral dan regional untuk menjaga lingkungan laut dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi lepas pantai pada tahun 2016.

Kemudian pada tahun 2021, kedua negara telah memulai kerja sama dan terus konsisten melakukan upaya-upaya dekarbonisasi di sektor pelayaran.

&;Saya berharap kerja sama Indonesia &; Denmark dapat terus disinergikan dengan proyek jangka panjang IMO seperti pada program glofouling dan blue solutions, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon di sektor pelayaran,&; tuturnya.

IMO telah menargetkan pengurangan emisi karbon setidaknya 40 persen pada tahun 2030, dan mengurangi separuh total emisi gas rumah kaca pada tahun 2050.

Indonesia sebagai anggota IMO, memiliki posisi yang sangat strategis karena berada di jalur pelayaran internasional.

Sehingga Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar untuk menciptakan pelayaran dan lingkungan laut yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Konferensi internasional ini menghadirkan sejumlah pejabat pemerintah dan pakar, serta bertujuan untuk saling berbagi praktik dan pengalaman terbaik tentang pendekatan praktis serta inovatif mewujudkan industri pelayaran yang ramah lingkungan.

Hadir dalam kegiatan ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Jenderal IMO Kitack Lim dan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste dan ASEAN Lars Bo Larsen.

Baca juga: Pelaku Usaha Pelayaran Kembangkan Potensi Wisata Bahari, Menhub Siap Beri Dukungan

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait Menteri Perhubungan, klik laman ini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin