Aturan Membawa Sepeda saat Naik Kereta Api, Perhatikan Ukuran Roda dan Berat Maksimalnya

TRIBUNTRAVEL.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki kebijakan untuk mengizinkan penumpang membawa sepeda saat naik kereta api.

Hal itu merupakan perwujudan kereta api sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki kebijakan untuk mengizinkan penumpang membawa sepeda saat naik kereta api dengan syarat tertentu.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki kebijakan untuk mengizinkan penumpang membawa sepeda saat naik kereta api dengan syarat tertentu. (Dok. PT KAI)

Meski membawa diizinkan membawa sepeda saat naik kereta api, namun ada sejumlah ketentuan yang wajib dipenuhi.⁣

Ketentuan tersebut harus mengatur secara khusus aturan membawa sepeda ke dalam kabin penumpang kereta api.

Baca juga: Uniknya Jalur Kereta Api di Jalan Slamet Riyadi Solo, Berdampingan Langsung dengan Motor dan Mobil

Tujuannya agar kenyamanan dan keselamatan sesama penumpang tetap terjaga selama perjalanan.

Nah, buat traveler yang berencana membawa sepeda saat naik kereta api, sebaiknya simak ketentuannya terlebih dahulu.

Berikut aturan membawa sepeda saat naik kereta api yang telah TribunTravel rangkum dari akun Instagram @kai121_, Selasa (1/11/2022).

1. Jenis sepeda yang dapat dibawa ke dalam kabin penumpang adalah jenis sepeda lipat (folding bike).

2. Sepeda lipat yang dibawa harus disimpan di dalam kereta penumpang, tidak dipekenankan menyimpannya di dalam kereta makan atau di sambungan antar-kereta.

Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, KAI Pakai Kemasan Makanan Ramah Lingkungan dalam Perjalanan Kereta Api

3. Ukuran roda sepeda maksimal berdiameter 22 inchi.

4. Berat sepeda maksimal 20 kilogram.

Selain sepeda lipat, sepeda jenis lain dalam kondisi utuh maupun berupa komponen-komponen sepeda yang dikemas sedemikian rupa, tidak diperkenankan dibawa ke dalam kabin kereta penumpang atau kereta makan.

Ilustrasi perjalanan kereta api.
Ilustrasi perjalanan kereta api. (Dok. PT KAI)

Stasiun Istora Mandiri Kini Sediakan Akses Sepeda Non Lipat

PT MRT Jakarta (Perseroda) menambah stasiun yang menyediakan akses sepeda non lipat.

Akses sepeda non lipat resmi diluncurkan sebagai salah satu layanan di stasiun MRT Jakarta pada Maret 2021 lalu.

Sejak saat itu, terdapat 3 stasiun MRT Jakarta yang menyediakan akses sepeda non lipat.

Baca juga: 6 Satwa Mitologi dalam Nama Kereta Api di Indonesia, Ada Taksaka hingga Sembrani

Di antaranya Stasiun Lebak Bulus Grab, Stasiun Blok M BCA dan Stasiun Bundaran HI.

Terbaru, akses sepeda non lipat kini sudah bisa dinikmati di Stasiun Istora Mandiri, seperti dikutip dari jakartamrt.co.id.

"Penyediaan fasilitas sepeda non lipat di Stasiun Istora Mandiri merupakan bentuk respons kami terhadap tingginya penggunaan sepeda non lipat di kawasan ini, baik pesepeda yang datang untuk berolahraga maupun bekerja di kawasan SCBD dan sekitarnya,&; jelas Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi.

"Sebagai tulang punggung sistem transportasi publik di Jakarta, PT MRT Jakarta (Perseroda) terus berinovasi agar mendorong dan menarik minat masyarakat agar mau menjadikan transportasi umum massal sebagai moda transportasi sehari-hari,&; imbuhnya.

Di setiap stasiun tersebut, telah disediakan fasilitas parkir sementara di sejumlah titik.

Sejumlah pesepeda nonlipat akan naik ke Jalan Sudirman melalui jalur di Stasiun Bundaran HI.
Sejumlah pesepeda nonlipat akan naik ke Jalan Sudirman melalui jalur di Stasiun Bundaran HI. (Dok. PT MRT Jakarta/Irwan Citrajaya.)

Baca juga: Traveler Wajib Tahu, Ini Ketentuan Nama Penumpang pada Tiket Kereta Api

Seperti halnya di sekitar mesin penjual tiket (ticket vending machine), toilet, dan mushola.

Meski demikian, pengguna sepeda non lipat hanya boleh menggunakan MRT Jakarta di luar jam sibuk (07.00-09.00 dan 17.00-19.00 WIB).

Selain itu, pengguna sepeda non lipat juga hanya bisa menggunakan kereta nomor enam di setiap rangkaian, serta maksimal empat sepeda per keberangkatan.

Saat tiba di salah satu dari empat stasiun tersebut, pengguna sepeda non lipat dapat masuk melalui tangga yang telah diberi akses khusus menuju area beranda peron.

Setelah mengikuti prosedur pengecekan suhu, pemindaian PeduliLindungi, pemeriksaan barang, dan pengetapan tiket, selanjutnya mengikuti rambu yang akan mengarahkan ke tangga menuju area peron.

Di dalam kereta, telah disediakan tanda penempatan sepeda.

Masyarakat atau pengguna sepeda non lipat juga dapat menggunakan fasilitas ini apabila hanya ingin menyeberang Jalan Sudirman tanpa harus masuk ke area beranda peron berbayar (paid concourse) di stasiun tersebut.

Baca juga: Liburan Naik Kereta Api Lebih Mudah dengan KAI Access, Yuk Simak Fitur Menariknya

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita kereta api, klik laman ini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin