Fakta Unik Terowongan Kereta Api Ijo, Karya Anak Bangsa dan Punya Rel Slab Track

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah mendengar tentang Terowongan Ijo?

Terowongan Ijo terletak di Desa Bumiagung, Rowokele, Kebumen, Jawa Tengah.

Terowongan Ijo baru dan lama yang berdampingan.
Terowongan Ijo baru dan lama yang berdampingan. (Dok. PT KAI)

Dikenal sebagai lintasan kereta api yang unik, Terowongan Ijo sudah memiliki jalur ganda.

Jika kamu datang ke lokasi, terdapat dua terowongan yang salling berdampingan.

Baca juga: Aturan Membawa Sepeda saat Naik Kereta Api, Perhatikan Ukuran Roda dan Berat Maksimalnya

Bangunan berwarna hijau merupakan terowongan lama yang dibangun oleh Staatspoorwegen pada masa kolonial.

Melansir akun Instagram @kai121_, pembangunan Terowongan Ijo dimulai pada 23 Mei 1885 dan dibuka untuk umum pada 20 juli 1887.

Setelah beroperasi selama 130 tahun, Terowongan Ijo lama akhirnya purna tugas.

Peran Terowongan Ijo kemudian diganti dengan terowongan baru.

Terowongan Ijo baru juga sangat unik lantaran dibangun oleh anak bangsa di bawah nanguan Dirjen Perkeretaapian dengan menggunakan New Austrian Tanneling Method.

Baca juga: Inilah Kereta Api dengan Jarak Tempuh Terjauh di Indonesia

Pada pembangunan jalur ganda Purwokerto-Ktoya-Kutoarjo terdapat beberapa kendala karena terowongan yang ada pada saat itu hanya dapat menampung jalur tunggal.

Padahal di jalur ini, terkenal dengan lalu lintas kereta api yang tinggi dan padat persilangan.

Terowongan Ijo sangat unik lantaran dibangun oleh anak bangsa di bawah nanguan Dirjen Perkeretaapian dengan menggunakan New Austrian Tanneling Method.
Terowongan Ijo sangat unik lantaran dibangun oleh anak bangsa di bawah nanguan Dirjen Perkeretaapian dengan menggunakan New Austrian Tanneling Method. (Dok. PT KAI)

Sehingga diputuskan untuk membangun terowongan baru yang mulai dioperasikan pada 5 Mei 2020 bersamaan dengan diaktifkannya jalur ganda lintas Kroya-Kutoarjo.

Terowongan baru ini berada di sisi utara terowongan lama dengan panjang 581 meter dan diameter 9 meter.

Baca juga: 6 Satwa Mitologi dalam Nama Kereta Api di Indonesia, Ada Taksaka hingga Sembrani

Bangunannya cukup luas, sehingga bisa menampung dua jalur kereta sekaligus.

Kedua jalur tersebut berjenis slab track, di mana jalur relnya diikat bantalan beton yang ditanam dalam landasan beton cor tanpa adanya kricak sama sekali.

Cukup unik bukan?

Terowongan Ijo terletak di Desa Bumiagung, Rowokele, Kebumen, Jawa Tengah.
Terowongan Ijo terletak di Desa Bumiagung, Rowokele, Kebumen, Jawa Tengah. (Dok. PT KAI)

Terowongan Kereta Api Pertama dan Tertua di Indonesia

Tahukah kamu lokasi terowongan kereta api pertama yang dibangun di Indonesia?

Terowongan kereta api pertama di Indonesia ternyata berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Berlokasi di Desa Cibokar, terowongan kereta api tertua di Indonesia tersebut dikenal sebagai Terowongan Lampegan.

Melansir akun Instagram @kai121_, Rabu (2/11/2022), Terowongan Lampegan memiliki panjang awal 686 meter dan dibangun pada 1879-1882 oleh Staatspoorwegen.

Baca juga: Traveler Wajib Tahu, Ini Ketentuan Nama Penumpang pada Tiket Kereta Api

Terowongan tersebut dibangun untuk mewujudkan mimpi besar Staatspoorwegen membangun jaringan kereta api dari barat sampai ke timur Pulau Jawa.

Karena dinilai bisa mendukung pengangkut hasil bumi, pembangunan Terowongan Lampegan juga didukung oleh pengusaha perkebunan di Cianjur bernama Van Beckman dengan mengerahkan para pekerjanya.

Pembangunan terowongan ini terbilang cukup sulit lantaran harus menembus bukit besar di Gunung Kencana yang memiliki bebatuan keras dan bertanah labil.

Terowongan Lampegan merupakan terowongan kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada 1879-1882 oleh Staatspoorwegen.
Terowongan Lampegan merupakan terowongan kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada 1879-1882 oleh Staatspoorwegen. (Dok. PT KAI)

Terowongan Lampegan rampung dibangun pada 1882 dilengkapi dengan halte penjaga terowongan yang saat ini dikenal sebagai Stasiun Lampegan.

Kala itu, peresmiannya dilakukan oleh para pejabat Hindia Belanda dan pejabat lokal.

Kondisi bangunan yang semakin tua ditambah rembesan air dan lemahnya bagian dinding, mengakibatkan Terowongan Lampegan longsor.

Tercatat, Terowongan Lampegan mengalami longsor sebanyak 3 kali, yakni pada tahun 2000, 2001 dan 2006.

Bencana longsor tersebut menyebabkan terputusnya jalur Sukabumi-Cianjur.

KAI lalu merenovasi terowongan ini dengan mengupas kulit dinding yang longsor dan diganti dengan lapisan beton yang lebih kuat.

Setelah renovasi selesai pada 2010, panjang terowongan menjadi tinggal 415 meter.

Pada 2014, kereta api perintis Siliwangi adalah kereta reguler pertama yang melewati Terowongan Lampegan setelah renovasi selesai.

Baca juga: Uniknya Jalur Kereta Api di Jalan Slamet Riyadi Solo, Berdampingan Langsung dengan Motor dan Mobil

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait kereta api, kunjungi laman ini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin