
Terlambat Check-in dan Bawa Paspor Kadaluawarsa, Penumpang Ngamuk dan Serang Petugas di Bandara
TRIBUNTRAVEL.COM - Ada-ada saja kelakuan penumpang saat berada di bandara.
Tak hanya di dalam pesawat kejadian tak terduga dari penumpang di bandara sering kali mencuri perhatian banyak orang.

Bahkan beberapa di antara aksi penumpang juga viral di media sosial hingga menghebohkan warganet.
Hal ini satu di antaranya dapat dilihat pada insiden yang terjadi pada sebuah Bandara Internasional Kota Meksiko, Meksiko.
Baca juga: Viral Pengidap Claustrophobia Bikin Keributan dan Paksa semua Penumpang Turun Pesawat
Ya, beberapa waktu lalu beredar sebuah video yang merekam aksi seorang penumpang marah-marah di bandara itu.
Ia diketahui naik pitam dan sempat menyerang agen check-in maskapai Emirates lantaran tak mendapatkan apa yang ia inginkan.
TONTON JUGA:
Dilansir dari laman Foxnews, Rabu (9/11/2022) video rekeman insiden tersebut dilaporkan muncul pada 1 November 2022 lalu.
Dalam video itu tampak rekaman seorang wanita marah-marah dan melompati konter check-in.
Secara tiba-tiba ia juga menyerang karyawan Emirates yang sedang mencoba memproses penumpang untuk penerbangannya.
Usut-diusut, kemarahan wanita itu tersulut lantaran ia itu datang terlambat untuk check-in penerbangannya di Bandara Internasional Kota Meksiko.
Lebih dari itu, ia juga membawa dokumen paspor yang sudah kadaluwarsa.
Alhasil agen check-in Emirates menolak wanita itu sehingga ia tidak bisa untuk naik pesawat.

Baca juga: Viral Penumpang Menolak Diturunkan Petugas Gegara Ketahuan Merokok di Gerbong Kereta
Lantaran merasa tak terima, ia lantas melakukan aksi protes dengan memanjat konter.
Aksi anarkinya pertama kali dimulai dengan menyerang memukul karyawan.
Kemudian disusul dengan melempar berbagai barang yang ada di sekitar konter tersebut.
Beberapa di antaranya termasuk benda-benda dari koper, peralatan komputer, dan banyak lagi.
Saat dia terus membuat ulah, wanita itu berdiri di atas konter check-in dan mulai berteriak kepada pelancong bandara lainnya.
Dalam rekeman video itu, wanita itu tamapak berteriak dengan lantang.
Sementara itu, seorang karyawan Emirates juga terlihat dan terdengar saat dia berteriak meminta bantuan keamanan.
Mengetahui video viral itu, pihak Emirates lantas angkat bicara.
Melalui sebuah pernyataan, Emirates mengkonfimasi bahwa permasalahan check-in dan pasrpor kadaluwarsa itu benar adanya.
&;Kami dapat mengonfirmasi bahwa pada 1 November, sebuah insiden terjadi di konter check-in di Bandara Internasional Mexico City, di mana seorang penumpang yang datang terlambat di konter check-in juga diketahui bepergian dengan paspor yang kedaluwarsa,&; ujar Emirates.
"Pelanggan ditolak bepergian dan menjadi nakal dan kasar secara fisik kepada staf darat - sehingga perlu bagi keamanan bandara dan polisi untuk campur tangan," kata Emirates juga.
"Keselamatan penumpang dan awak kami sangat penting dan tidak akan dikompromikan."
Setelah turun dari konter, wanita itu ditahan oleh petugas keamanan bandara saat petugas polisi sedang dalam perjalanan ke bandara.
Baca juga: Sabuk Pengaman Pilot ; Pramugari Berbeda dengan Penumpang? Simak Faktanya
Pasangan WNA Lakukan Kekerasan ke Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Akhirnya Minta Maaf

Tak hanya di luar negeri, kelakuan buruk penumpang juga sempat terjadi di Indonesia.
Tepatnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kejadian ini juga sempat viral beberapa waktu lalu.
Terdapat sepasang turis diketahui menghina seorang petugas imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan melakukan tindak kekerasan.
Diketahui, pasangan turis tersebut adalah Maziar Darvishi dari Australia dan Megumi Tadatsu dari Jepang.
Atas kelakuan buruknya itu, pasangan turis tersebut langsung diamankan.
Pasangan turis ini mengaku bersalah dan langsung meminta maaf.
Ditemani oleh perwakilan Kedutaan Besar Australia dan Jepang, pasangan turis itu menyampaikan permintaan maafnya.
Keduanya meminta maaf kepada petugas imigrasi di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pasangan itu juga mengaku menyesal telah memaki dan melakukan kekerasan terhadap petugas imigrasi tersebut.
"Saya minta maaf atas tindakan saya telah menghina petugas," kata Maziar usai memberikan di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Rabu (19/10/2022).
Hal yang sama disampaikan Megumi.
Ia menyesal telah melakukan kekerasan terhadap petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.
"Saya minta maaf atas tindakan saya kepada petugas Imigrasi yang bertugas. Dan saya telah berbuat tidak baik karena overstay," aku Megumi.
Baca juga: Gara-gara Penumpang Ingin ke Toilet, Sebuah Penerbangan Jet2 Dialihkan
Keduanya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu dan bersedia membayar denda overstay.
Maziar meminta agar Imigrasi tidak membawa kasus ini ke ranah pidana atau melaporkan mereka ke polisi.
Sebagai informasi, Maziar melakukan tindakan kekerasan melempar amplop berwarna cokelat ke petugas imigrasi dan mendorongnya.
Dia juga mengacungkan jari tengah yang dipandang sebagai simbol penghinaan dan sikap merendahkan petugas ketika menjalani pemeriksaan.
Peristiwa ini terjadi pada 17 Oktober 2022 di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 19.35 WIB.
Saat itu, Maziar dan Megumi bersama dua anaknya akan terbang ke Australia menggunakan pesawat QF42.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen keimigrasian, empat WNA itu telah overstay masing-masing selama dua hari.
Sesuai ketentuan, mereka diminta membayar beban biaya overstay tersebut.
Namun Maziar Darvishi menolak untuk membayar beban biaya overstay.
Pria tersebut justru marah dan melempar petugas Imigrasi.
Karena kejadian itu, mereka batal terbang ke Australia.
Lalu meninggalkan kantor Imigrasi begitu saja dan petugas hanya menahan paspor mereka.
Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto mengatakan tindakan dua WNA itu sangat menyinggung Imigrasi Republik indonesia.
"Kami sangat tersinggung, pak Menteri juga sangat tersinggung. Tindakan ini sudah masuk dalam unsur pidana," kata Tito.
Namun, lanjutnya, dengan permintaan maaf dua WNA itu, Imigrasi tidak akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.
"Mereka juga tidak perlu membayar overstay tapi akan kami deportasi dan cekal," kata Tito.
Sementara, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Sigit Dani Setiono mengapresiasi restorative justice yang diterapkan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta dalam menyelesaikan masalah ini.
"Apalagi sudah ada permintaan maaf dari yang bersangkutan, ini bisa menjadi pelajaran bagi WNA yang datang ke Indonesia. Ini sudah sesuai dengan arahan dan kebijakan pak presiden," pungkasnya.
Baca juga: Gara-gara Mengambil Foto di Kabin, Penumpang Pria Dilarang Turun dari Pesawat
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal insiden penerbangan di sini.
