7 Jenis Ramen di Jepang yang Wajib Dicoba, dari Shoyu Ramen hingga Tonkatsu Ramen
TRIBUNTRAVEL.COM - Ramen adalah satu hidangan paling terkenal di Jepang setelah sushi.
Selain harganya yang murah, porsi besar dan toping beragam membuat ramen di Jepang semakin populer.
Baca juga: 10 Restoran Ramen Terbaik di Tokyo, Wajib Dicoba saat Liburan ke Jepang
Baca juga: 5 Ramen Enak di Jogja Buat Makan Siang, Coba OTW Ramen yang Terkenal Murah
Seiring waktu, ramen muncul dengan versi yang berbeda.
Liburan ke Jepang, tidak ada salahnya mencoba sejumlah versi dari ramen.
Jika masih bingung, TribunTravel melansir dari jw-webmagazine merangkum berbagai jenis ramen Jepang yang bisa kamu coba.
1. Ramen Shoyu (醤油/しょうゆ)
Baca juga: Roji Ramen Gading Serpong, Sensasi Kulineran Bernuansa Pasar Ikan Ikonik Jepang
Ramen shoyu mungkin adalah satu ramen paling populer di Jepang dan juga dikatakan sebagai ramen yang paling lama ada di Jepang.
Konon ramen ini pertama kali disajikan di sebuah restoran kecil di distrik Asakusa Tokyo pada tahun 1910.
Shoyu adalah bahasa Jepang untuk kecap, bahan yang sangat diperlukan dalam hampir setiap masakan Jepang.
Sebagian besar resep Jepang mengandung kecap, sake, dan/atau mirin.
Dalam hal shoyu ramen, sebagian besar restoran membuat kecap sendiri.
Meskipun tampaknya memiliki rasa yang kuat mengingat bahan dasar kecap, kuahnya cukup bening.
Ini adalah jenis ramen yang paling umum, dan jika menu tidak mencantumkan jenis ramennya, biasanya itu adalah ramen shoyu.
2. Ramen Miso (味噌/みそ)
Baca juga: Ichisan Ramen Viral di Jakarta, Punya Menu Unik dengan Topping Kepiting Soka
Bagi kamu yang familiar dengan gastronomi Jepang, pasti tahu sup miso.
Bagi yang tidak, Miso adalah pasta kedelai fermentasi yang sangat khas dari masakan tradisional Jepang.
Cara paling umum untuk memakannya adalah sup miso, hidangan yang dimakan orang Jepang hampir setiap hari sebagai pendamping makanan mereka.
Dalam makanan ala Jepang yang dikenal dengan washoku, yang paling umum adalah ikan, nasi putih, dan sup miso.
Ramen miso awalnya lahir di Hokkaido, wilayah paling utara Jepang yang terkenal dengan musim dinginnya yang bersalju.
Untuk menghadapi hawa dingin, mereka membutuhkan sejenis ramen dengan kaldu yang lebih kental, jadi mereka menambahkan pasta miso (dan seringkali mentega).
3. Ramen Tonkatsu (豚骨/とんこつ)
Baca juga: Ramen Hidden Gem di Jakarta Selatan, Pecinta Kuliner Jepang Wajib Mampir
Dalam bahasa Jepang Tonkotsu terdiri dari kanji untuk 'babi' dan 'tulang', yang merupakan kaldu dari jenis ramen ini.
Ramen Tonkotsu berasal dari Fukuoka, tetapi seperti ramen miso Hokkaido, ramen ini menyebar ke seluruh negeri dan sekarang menjadi menu reguler di restoran ramen mana pun.
Ramen tonkotsu adalah salah satu yang paling enak dengan kuah yang kental.
Ada versi yang berbeda, terutama di daerah asli Fukuoka.
Salah satu yang paling terkenal adalah ramen hataka, dengan mi yang lebih tipis.
4. Ramen Shio (塩/しお)
Shio berarti garam dalam bahasa Jepang, dan itu adalah ramen yang dibuat dengan kaldu ayam dan garam.
Kuah shio ramen rasanya ringan dan sederhana, tetapi sangat enak dan mudah dipadukan.
Ramen biasanya disertai dengan daging, namun di beberapa daerah di Jepang atau restoran khusus Shio ramen juga bisa ditemukan yang dibumbui dengan seafood, dengan kerang atau bahkan udang di dalam kuahnya.
5. Ramen Iekei (家系/いえけい)
Juga dikenal sebagai "Ramen Yokohama" karena dari sanalah asalnya, jenis ramen ini ditandai dengan tulang babi dan kaldu berbahan dasar kecap dan mie kental.
Itu akan menjadi campuran antara ramen shoyu dan ramen tonkotsu.
Nama "Iekei" berarti "gaya rumahan".
Kuahnya sangat kaya rasa dan selain topping yang biasa ditemukan di ramen lain seperti telur rebus atau daging babi, ramen Iekei biasanya disajikan dengan bayam.
6. Tsukemen (つけ麺/つけめん)
Tsukemen adalah cara makan ramen yang berbeda.
Mi dan kuahnya disajikan terpisah dalam dua mangkuk berbeda, bukan bersamaan.
Saat akan memakannya, kamu harus mengambil mi dan mencelupkannya ke dalam kaldu.
Mi biasanya dilengkapi dengan lauk pauk, seperti daging babi, rebung atau telur.
Ini adalah pilihan yang lebih ringan daripada ramen biasa, karena kamu tidak perlu meminum kuahnya.
Kuahnya biasanya cukup kental dan mengenyangkan.
7. Hiyashi Chuka
Orang Jepang sangat menyukai ramen sehingga mereka menciptakan versi yang dapat dinikmati di musim panas.
Hiyashi berarti "dingin", dan chuka adalah kata dalam bahasa Jepang untuk makanan China.
Hiyashi Chuka adalah ramen yang dimakan dingin.
Biasanya disertai dengan mentimun, tomat, telur dadar, ham, dan kepiting imitasi, semuanya dicincang halus dan diberi saus tara, sebagai salad pasta dingin.
Ambar/TribunTravel