
KFC Jerman Minta Maaf setelah Promosikan Budaya Nazi Lewat Sajian Ayam
TRIBUNTRAVEL.COM - KFC Jerman meminta maaf setelah mempromosikan budaya Nazi melalui sajian ayam.
Melansir BBC, Minggu (20/11/2022), KFC Jerman telah meminta maaf setelah mengirimkan pesan promosi kepada pelanggan di Jerman, mendesak mereka untuk memperingati Kristallnacht dengan ayam keju.

KFC Jerman membagikan pesan yang kemudian banyak dikritik karena ketidakpekaannya.
Restoran cepat saji tersebut kemudian mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah kesalahan dalam sistem.
Baca juga: KFC Berlabel Halal Pertama Dibuka di Hong Kong, Pelanggan Muslim Rela Berkendara Sejauh 29 Km
Muncul dalam aplikasi KFC Jerman
KFC Jerman mengirimkan notifikasi bertuliskan, "Ini hari peringatan untuk Kristallnacht! Manjakan diri Anda dengan keju yang lebih empuk pada ayam renyah Anda. Sekarang di KFCeese!"
LIHAT JUGA:
Sekitar satu jam kemudian pesan lain dikirim dengan permintaan maaf, menurut surat kabar Bild.
"Kami sangat menyesal, kami akan segera memeriksa proses internal kami agar hal ini tidak terjadi lagi. Mohon maafkan kesalahan ini," demikian pesan yang dilaporkan.
Direktur Urusan Publik di Dewan Deputi Yahudi Inggris, Daniel Sugarman, menggambarkan pesan asli KFC Jerman "benar-benar mengerikan."
Baca juga: Awal Mula Berdirinya KFC, Dulu Sempat Diremehkan sampai Kini Punya 25.000 Gerai
Sementara itu, Direktur Asosiasi Urusan Eropa di Liga Anti-Fitnah LSM Yahudi, Dalia Grinfeld menulis melalui Twitter, "Betapa salahnya Anda pada Kristallnacht KFC Jerman. Anda memalukan!"
Dalam pernyataan yang dikeluarkan majalah Newsweek, KFC Jerman menyalahkan pesan tersebut pada sistem aplikasi.

KFC Jerman mengatakan bahwa 'pemberitahuan otomatis' itu terkait dengan kalender yang mencakup peringatan nasional.
Oleh sebab itu, KFC Jerman meminta maaf atas 'pesan yang tidak direncanakan, tidak sensitif, dan tidak dapat diterima' tersebut dan mengatakan aplikasi telah ditangguhkan sementara untuk dilakukan pemeriksaan.
"Kami memahami dan menghormati gravitasi dan sejarah hari ini, dan tetap berkomitmen pada kesetaraan, inklusi, dan kepemilikan untuk semua," kata KFC Jerman.
Untuk diketahui, serangkaian serangan yang dipimpin Nazi di Jerman pada tahun 1938 menewaskan lebih dari 90 orang Yahudi dan menghancurkan bisnis serta tempat ibadah milik Yahudi.
Hal tersebut secara luas dilihat sebagai awal dari Holocaust.
Jerman menganggap serius peringatan Kristallnacht yang jatuh setiap 9 November, dengan berbagai acara peringatan dan diskusi dijadwalkan untuk mencerminkan pembunuhan Nazi terhadap lebih dari enam juta orang Yahudi.
Ini diterjemahkan sebagai Malam Kaca Pecah dan dikenal di Jerman sebagai Reichspogromnacht, istilah yang digunakan dalam tweet KFC Jerman.
Baca juga: Viral Bumbu Ayam Goreng KFC Dijual Bebas, MSG Disebut Jadi Komponen Utama
KFC berlabel halal pertama dibuka di Hong Kong
KFC membuka restoran dengan label halal pertama di Hongkong beberapa waktu yang lalu.
Melansir South China Morning Post, Senin (14/11/2022), restoran KFC di Tsim Sha Tsui Hong Kong, hanya beberapa menit dari Masjid Kowloon, dipenuhi pelanggan yang menikmati makanan ayam goreng mereka.
KFC Tsim Sha Tsui mulai menawarkan makanan halal minggu lalu dan menjadi rantai makanan cepat saji pertama yang melayani umat Islam di kota tersebut.

"Kami bersemangat untuk menghadirkan lebih banyak pilihan makanan kepada pelanggan Hong Kong," ujar juru bicara Jardine Restaurant Group yang mengoperasikan KFC dan Pizza Hut di Hong Kong.
"Menu ramah halal tersedia di toko London Plaza KFC Chuang di Yordania. Inisiatif baru ini mencerminkan dukungan kami terhadap keragaman dan inklusi," imbuhnya.
Baca juga: KFC di Inggris Dapat Predikat yang Terburuk, Karyawan Meludah di Lantai ; Bikin Pelanggan Muntah
Baca juga: Pria Australia Temukan Sarung Tangan Bekas dalam Kemasan Kentang Goreng KFC Pesanannya
Sementara itu, Mufti Muhammad Arshad, imam kepala dan pemimpin spiritual Islam Hong Kong, menyambut baik langkah tersebut.
"Setiap rantai internasional yang menyediakan makanan halal memang memberikan kabar baik dan kebahagiaan bagi umat Islam," kata dia.
Hong Kong, yang dikenal di seluruh dunia sebagai surga kuliner, hanya memiliki 63 restoran bersertifikat halal per Februari tahun ini.
"Dibandingkan dengan Singapura, Thailand, dan negara lain, kami memiliki lebih sedikit restoran bersertifikat halal," kata Muhammad Arshad.
Di Singapura misalnya, di mana Muslim merupakan 15 persen dari populasi, 4.000 sertifikat halal dikeluarkan untuk perusahaan makanan tahun lalu saja.
(TribunTravel.com/Sinta)
