6 Fakta Unik Bukit Rhema Gereja Ayam, Sempat Populer pada 2016 Berkat Film AADC 2

TRIBUNTRAVEL.COM - Bukit Rhema atau yang populer dengan nama Gereja Ayam merupakan tempat wisata di Magelang yang wajib dikunjungi.

Berada tak jauh dari Candi Borobudur, Gereja Ayam terkenal dengan bangunannya yang unik.

Bukit Rhema di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (8/11/2022).
Bukit Rhema di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (8/11/2022). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Pada 2016 silam, Gereja Ayam menjadi lokasi pengambilan gambar dalam film 'Ada Apa dengan Cinta (AADC) 2'.

Dalam film tersebut, terdapat sebuah scene di mana Cinta (Dian Sastrowardoyo) dan Rangga (Nicholas Saputra) mengunjungi Gereja Ayam.

Baca juga: HTM Bukit Rhema Magelang Agustus 2022, Tempat Wisata Dekat Candi Borobudur yang Disebut Gereja Ayam

Bukit Rhema Gereja Ayam berlokasi di Karangrejo Gombong, Kurahan, Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berikut 6 fakta unik Bukit Rhema yang berhasil dirangkum berdasarkan kunjungan TribunTravel pada Selasa (8/11/2022).

LIHAT JUGA:

1. Jadi tempat wisata setelah film AADC 2

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Gereja Ayam menjadi populer setelah menjadi lokasi syuting AADC 2.

Sejak saat itu, Bukit Rhema dikembangkan menjadi tempat wisata yang selalu ramai sampai saat ini.

Seorang pemandu wisata di Bukit Rhema, Yani, mengatakan bahwa Gereja Ayam dulunya bukanlah tempat wisata.

"Dulu sebelum film AADC 2, Bukit Rhema ini bukan tempat wisata. Kalau dulu hanya untuk berdoa anak-anak panti (panti rehabilitasi), belum dipakai masyarakat umum," jelas Yani kepada TribunTravel.

Untuk diketahui, Bukit Rhema dimiliki secara pribadi oleh Daniel Alamsjah, yang juga memiliki panti rehabilitasi tak jauh dari Bukit Rhema.

2. Berada di sebuah bukit

Bangunan yang populer di Bukit Rhema sebenarnya bukan merupakan Gereja Ayam. Bangunan itu sebanarnya berupa merpati yang bermahkota yang memiliki 7 tingkat.
Bangunan yang populer di Bukit Rhema sebenarnya bukan merupakan Gereja Ayam. Bangunan itu sebanarnya berupa merpati yang bermahkota yang memiliki 7 tingkat. (Istimewa via Tribun Jogja)

Penamaan Bukit Rhema bukanlah tanpa alasan.

Nama Bukit Rhema diberikan karena memang tempat tersebut berada di sebuah bukit.

Untuk itu, pengunjung harus berjalan melewati trek mendaki untuk sampai di Gereja Ayam.

"Kenapa dinamakan Bukit Rhema? Karena bangunan ini berada di atas bukit, dan Rhema itu artinya firman yang hidup," ungkap Yani.

Baca juga: Asal Usul Nama Bukit Rhema Tempat Wisata di Magelang, Ada Cerita Unik di Balik Sebutan Gereja Ayam

Baca juga: 7 Kuliner Malam di Magelang yang Wajib Dicoba, Nikmati Ronde Miroso yang Berkuah Hangat

3. Pembangunannya sempat terbengkalai

Ide pembangunan Bukit Rhema muncul pada 1988, saat Daniel Alamsjah yang berkerja di Jakarta berkunjung ke kawasan Borobudur.

"Beliau (Daniel Alamsjah) datang dari Jakarta ke Borobudur. Dan sesampainya di Borobudur, Pak Daniel menyempatkan diri untuk berkunjung ke dusun-dusun yang ada di sekitaran Borobudur," jelas Yani.

"Salah satunya di Dusun Gombong Kembanglimus, yang sekarang jadi lokasi Bukit Rhema," imbuhnya.

Daniel pun membeli sebidang tanah yang ditujukan untuk pembangunan tempat untuk berdoa.

Pada 1992, Daniel berserta sejumlah koleganya dari Jakarta melakukan peletakan batu pertama dan dibangunlah lantai satu.

"Tapi pembangunanya terbengkalai mulai 1998-2010. Salah satu penyebabnya akibat krismon (krisis moneter)," ucap Yani.

4. Bukan bangunan gereja

Bukit Rhema di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (8/11/2022).
Bukit Rhema di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (8/11/2022). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Bukit Rhema yang populer dengan nama Gereja Ayam, sebenarnya bukanlah sebuah gereja.

"Nama dari bangunan ini bukanlah Gereja Ayam. Bangunan ini juga belum pernah difungsikan sebagai gereja," ungkap Yani.

Yani pun menjelaskan, penamaan Gereja Ayam merupakan salah asumsi dari masyarakat sekitar.

"Pak Daniel beragama Kristen Protestan. Sementara masyarakat sekitar mayoritas beragama Muslim. Jadi itu salah asumsi dari masyarakat yang mengira Bapak Daniel membangun gereja di atas bukit ini," kata Yani.

Dijelaskan Yani, bangunan yang ada di Bukit Rhema adalah Rumah Doa yang berfungsi bagi segala bangsa.

Saat ini, Bukit Rhema memiliki sejumlah ruangan untuk berdoa yang dapat dipakai siapapun yang ingin beribadah.

5. Tidak menyerupai ayam, melainkan merpati

Sementara itu, bangunan yang disebut-sebut Gereja Ayam itu juga bukan menyerupai ayam.

"Perlu diketahui bahwa bentuk dari bangunan ini bukanlah ayam, melainkan merpati putih yang memakai mahkota di atas kepalanya," ujar Yani sambil menunjukkan foto-foto saat Bukit Rhema mulai dibangun.

Disebut demikian, karena juga salah asumsi warga sekitar ketika bangunan tersebut belum sempurna.

"Masyarakat sekitar mengira bahwa bentuk dari bangunan ini adalah ayam yang ada jengger di kepalanya. Maka sekarang lebih dikenalnya dengan nama Gereja Ayam," jelas dia.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah untuk Libur Akhir Tahun 2022

Baca juga: Berkunjung ke Bukit Rhema, Tempat Wisata di Magelang yang Terkenal setelah Film AADC 2

6. Pemandangan sejumlah gunung dari lantai 7

Pemandangan 360 derajat dari lantai 7 bangunan Rumah Doa di Bukit Rhema, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (8/11/2022).
Pemandangan 360 derajat dari lantai 7 bangunan Rumah Doa di Bukit Rhema, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (8/11/2022). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Bangunan Rumah Doa di Bukit Rhema memiliki total 7 lantai dengan ketinggian bangunan mencapai 18 meter.

Pengunjung dapat naik ke lantai tertinggi, yaitu lantai 7, untuk menyaksikan pemandangan sejumlah gunung dari ketinggian.

"Bisa kelihatan Gunung Merapi, Merbabu, Andong, dan Bukit Telomoyo. Itu yang kecil Bukit Tidar di Kota Magelang," jelas Yani sambil menunjukkan lokasi gunung-gunung tersebut berada.

"Itu ada Gunung Ungaran yang di sebelah kanan, terus yang kiri itu biasanya kelihatan Gunung Sumbing, dan yang agak di belakangnya (Gunung Sumbing) itu Gunung Sindoro," imbuhnya.

Pengunjung pun bisa melihat Candi Borobudur dari kejauhan, serta Punthuk Setumbu yang lokasinya sangat dekat dengan Bukit Rhema.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin