Pramugari Benci Penumpang yang Tepuk Tangan saat Pesawat Mendarat, Mengapa?
TRIBUNTRAVEL.COM - Melakukan perjalanan udara selama belasan hingga puluhan jam per minggunya, membuat pramugari mampu merangkum sejumlah perilaku menyebalkan penumpang.
Meski dianggap hal biasa dan sepele, rupanya beberapa perilaku tersebut sangatlah dibenci pramugari.
Termasuk para penumpang yang tepuk tangan bahagia ketika pesawat berhasil mendarat, mengapa demikian?
Dilansir dari The Sun, Senin (28/11/2022), seorang pramugari telah mengungkapkan alasan mengapa mereka membenci perilaku tersebut.
Baca juga: Video Viral Pasangan Turis Tak Bawa Boarding Pass Paksa Seluruh Penumpang Turun dari Pesawat
Beberapa penumpang yang menunjukan apresiasi mereka dengan memberikan tepuk tangan meriah kepada pilot ketika pesawat mendarat misalnya.
LIHAT JUGA:
Itu adalah sesuatu yang pramugari tidak mengerti dan dalam beberapa kasus terasa sangat menjengkelkan.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, dua pramugari memberikan pendapat mereka tentang tepuk tangan bahagia yang kadang-kadang mereka temui di dalam penerbangan.
Seorang anggota awak kabin Amerika, Allie Malis berkata, "Saya kira orang-orang terkejut pesawat mendarat, saya tidak yakin? sebagian besar pesawat mendarat."
"Secara pribadi, saya pikir itu agak murahan, Saya pikir banyak pramugari akan setuju dengan pendapat saya tersebut," ujarnya.
Baca juga: Saran Para Ahli, Jangan Sembarangan Membaringkan Kursi Pesawat untuk Tidur
Sementara itu, seorang pramugari dari Inggris Kris Major menjelaskan siapa pelaku terburuk dan bagaimana beberapa peristiwa dapat meningkatkan kemungkinan tepuk tangan meriah pada saat pesawat mendarat.
Dia berkata, "Orang Italia melakukannya setiap penerbangan, setiap saat. Terkadang setelah turbulensi buruk Anda akan melihat mereka bertepuk tangan."
"Anda mengerti bahwa satu orang hanya lega sampai di sana karena mereka tidak benar-benar memahami turbulensi," sambungnya.
Ada alasan psikologis mengapa beberapa orang merasa terpaksa bertepuk tangan ketika pesawat mendarat.
Menurut pakar bahasa tubuh Judi James, beberapa orang tidak bisa menahan diri.
Dia sebelumnya mengatakan kepada Sun Online Travel, "Secara subliminal, ini adalah momen bertahan hidup bersama karena bahkan untuk pelancong berpengalaman momen pendaratan adalah yang paling berbahaya."
"Ini sangat dramatis karena sering Anda merasakan roda memantul di bawahnya jadi tidak seperti menarik ke stasiun misalnya," imbuhnya.
Ia melanjutkan, "Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka akan tegang dan menahan napas."
"Tapi kemudian kita malu dengan ketakutan kita sendiri dan itu membuat kita kembali memegang kendali jika kita membuat banyak keributan bersama. Itu tidak membuat kita terlihat seperti pengecut yang kita rasakan," ungkapnya.
Untungnya bagi pramugari, penumpang tepuk tangan jarang terjadi.
Karena orang merasa semakin aman selama penerbangan.
Judi melanjutkan, "Kami memiliki harapan yang lebih rendah untuk mengalami kecelakaan di pesawat akhir-akhir ini. Ada suatu masa di tahun 1980-an pada tahun 1990-an ketika Anda mendengar sesuatu di berita secara teratur, tetapi sekarang Anda tidak mendengar apa-apa."
Baca juga: Aktivis Iklim Duduk di Landasan Pacu Bandara Berlin, Paksa Belasan Pesawat Alihkan Penerbangan
Baca juga: Sambut Piala Dunia 2022, Pesawat Maskapai Argentina Dihiasi Wajah Lionel Messi
Kesalahan Umum Penumpang Pesawat pada Penerbangan Jarak Jauh
Para ahli perjalanan pun telah mengungkapkan beberapa kesalahan besar yang kerap dilakukan penumpang pada penerbangan jarak jauh.
Lantas apa saja kesalahan penumpang pesawat pada penerbangan jarak jauh? dan bagaimana cara menghindarinya?
Dilansir dari The Sun, berikut tiga kesalahan umum penumpang pesawat pada penerbangan jarak jauh di antaranya:
1. Mengenakan pakaian yang tidak nyaman
Kebanyakan penumpang pesawat lebih mementingkan gaya dan penampilan dibanding pakaian yang nyaman.
Salah satu pendiri The Vacationer Phil Dengler mengatakan kepada Yahoo, "Karena anda akan duduk di kursi yang sama selama enam jam atau lebih, penting untuk mengenakan pakaian senyaman mungkin.
Jadi pakaian seperti jeans dan mantel sebaiknya dihindari.
Sebagai solusinya, penumpang bisa mengenakan pakaian yang berbahan elastis dan lembut, serta kenakan sepatu.
2. Memesan tempat duduk di dekat kamar mandi
Kadang penumpang memilih untuk memesan tempat duduk di dekat kamar mandi.
Paul Jacobs dari Kayak menjelaskan, "Duduk di dekat kamar kecil mungkin terdengar nyaman, tetapi tidak pernah menyenangkan berada di baris itu, ketika banyak orang keluar masuk kamar mandi."
Sebaliknya, dia mengatakan hal terbaik yang harus dilakukan adalah duduk jauh dan menggunakannya sebagai alasan untuk berjalan-jalan dan meregangkan kaki.
3. Tidak membawa makanan ringan ke dalam pesawat
Bukan rahasia lagi jika makanan di pesawat terasa kurang enak, karena tekanan kabin telah mempengaruhinya.
Dan tidak ada yang lebih buruk daripada berada dalam penerbangan jarak jauh tanpa ada yang lain untuk dimakan.
Phil menjelaskan, "Saya selalu membawa makanan ringan dalam penerbangan jarak jauh, dan saya tidak pernah menyesalinya."
"Pilihan makanan bisa dibatasi, jadi ini menjamin saya akan bisa makan apa yang saya inginkan dan kapanpun saya mau," sambungnya.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Batik Air dan Lion Air Rute Ambon-Jakarta untuk Libur Tahun Baru 2023
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar perilaku menyebalkan penumpang pesawat, di sini.


