Status Gunung Semeru Naik Jadi Awas, Bagaimana Wisata Bromo dan Air Terjun Tumpak Sewu?
TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Semeru yang ada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, baru saja mengalami erupsi pada Minggu (4/12/2022) dini hari.
Tepat pukul 03.44 WIB dilaporkan BPBD Lumajang tentang adanya Awan Panas Guguran (APG) terlihat dari PPGA Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Kemudian pukul 03.55 WIB Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur menyatakan bahwa telah terjadi luncuran APG.
Atas kejadian itu, kini status erupsi Gunung Semeru sudah naik menjadi awas.
Baca juga: Viral Benda Bercahaya Melintas di Langit Gunung Semeru, Ini Penjelasan Para Ahli
Kabar tersebut diumumkan langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP Indonesia).
Melalui akun Instagram @bnpb_indonesia, pihaknya mengatakan bahwa Gunung Semeru hingga saat ini terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.
TONTON JUGA:
Hal itu ditunjukkan dengan adanya luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator yang lain.
"Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunungapi Semeru dari &;Siaga&; menjadi &;Awas&; atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB hari ini (Minggu)," tulisnya pada keterangan unggahan yang dikutip, Senin (5/12/2022).
Sehubungan dengan adanya bencana alam tersebut, beberapa BPBD Lumajang kini menutup sejumlah jalur yang ada di Lumajang.
Lalu bagaimana dengan kabar tempat wisata yang ada di sana?
Sebagaimana diketahui, Lumajang memiliki sejumlah destinasi populer yang letaknya tak jauh dari Gunung Semeru.
Satu di antaranya ada Gunung Bromo yang masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Menurut kabar terbaru, erupsi Gunung Semeru rupanya tidak berdampak pada wisata di kawasan Gunung Bromo.
"Sementara tidak ada dampaknya. Karena arah awan panas guguran seperti tahun kemarin mengarah ke tenggara," kata Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, dan Humas Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat, seperti dikutip dari Kompas.com.
Meski demikian, pihak pengelola wisata Gunung Bormo tetap menghimbau para wisatawan agara tetap hati-hati dan waspada.
Sarif mengatakan etiap wistawan diwajibkan untuk mengikuti arahan petugas lapangan Balai Besar TNBTS.
Selain itu Sarif juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau dinamika aktivitas Semeru dari sejumlah resor terdekat.
"Terkait dinamika Gunung Semeru, memang untuk kawasan Bromo tidak terdampak langsung. Namun demikian, ini adalah kejadian alam yang tidak bisa diprediksi, sehingga wisatawan harus tetap waspada," tuturnya.
Baca juga: Viral Kelakuan Buruk Pendaki Kencing di Kawah Gunung Bromo, Begini Tanggapan Pihak Balai Wisata
Selain Gunung Semeru, tempat wisata lain juga ada Air Terjun Tumpak Sewu.
Dikenal memiliki ketinggian 120 meter, Air Terjun Tumpak Sewu menjadi destinasi yang paling banyak diincar wisatawan saat liburan ke Lumajang.
Masih dikutip dari Kompas.com, wisata Air Terjun Tumpak Sewu juga dinyatakan aman dari aktivitas erupsi Gunung Semeru.
Jadi traveler yang hendak berlibur ke Air Terjun Tumpak Sewu, hingga saat ini masih dipastikan tetap dibuka.
Informasi tersebut disampaikan oleh Pengelola Wisata Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Abdul Karim.
&;Alhamdulillah, Tumpak Sewu aman,&; ujarnya kepada Kompas.com.
Baca juga: Tak Kalah Indah dari Tumpak Sewu, 6 Wisata Air Terjun di Lumajang Ini Tak Boleh Dilewatkan
Status Gunung Semeru
Sebagai informasi, erupsi Gunung Semeru yang terjadi pukul 02.46 WIB telah memuntahkan APG sejauh tujuh kilometer.
Sejak pukul 12.00 WIB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas.
Berkaitan dengan har tersebut, BNBP Indonesia telah mebghimabu masyarakat dengan sejumlah peringatan.
Adapun himbauan yang dimaksud di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG
2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
3. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
4. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)
5. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
6. Tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Simak Imbauan Bagi Wisatawan
Baca juga: Hilang di Gunung Bromo, Seorang Wisatawan Ditemukan Lemas di Tebing, Fakta di Baliknya Terungkap
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Gunung Semeru di sini.