Ada Jalur Kereta Api Dalam Mal Pusat Grosir Surabaya, Unik Banget
TRIBUNTRAVEL.COM - Jalur kereta api yang melintasi terowongan mungkin sudah biasa.
Lantas, apa jadinya jika jalur kereta api masuk bangunan mal?
Nah, pemandangan unik jalur kereta api ini bisa kamu jumpai di Surabaya.
Melansir akun Instagram @kai121_, Minggu (8/1/2023), Surabaya punya jalur kereta api yang unik dan mungkin cuma satu-satunya di Indonesia.
Baca juga: Viral Kereta Api Berhenti Diduga Gegara Sekelompok Orang Bawa Senjata Tajam, KAI Buka Suara
Hal itu karena ada jalur kereta api di Surabaya yang melintas di dalam sebuah bangunan mal.
Mal yang dilintasi adalah Pusat Grosis Surabaya (PGS), yang merupakan salah satu pusat grosir terbesar di Surabaya.
Lokasi tepatnya di Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya, Jawa Timur.
Letak malnya berdekatan dengan Stasiun Surabaya Pasarturi, sehingga lebih mudah diakses oleh wisatawan yang menggunakan kereta api.
Jalur ini juga dilengkapi dengan perlintasan sebidang berpalang untuk mengamankan perjalanan kereta yang melintas.
Kereta yang melintas di dalam bangunan mal tersebut antara lain KRD, ekonomi lokal dan KA Jayabaya.
Kira-kira, gimana ya sensasinya saat kereta memasuki bangunan mal?
Nah, kalau kalian main ke Surabaya, jangan lupa berkunjung ke sana.
Baca juga: 5 Tips Liburan Aman dan Nyaman Naik Kereta Api, Dijamin Anti Bosan
Uniknya Jalur Kereta Api di Jalan Slamet Riyadi Solo, Berdampingan Langsung dengan Motor dan Mobil
Selain Surabaya, ada lagi jalur kereta api yang unik di Solo.
Jalur kereta api unik di Solo ini membelah jalanan utama di pusat kota, lho, tepatnya di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Jawa Tengah.
Jadi selagi liburan ke Solo, jangan heran melihat kereta api yang melintas berdampingan dengan mobil dan sepeda motor.
Melansir akun Instagram @kai121_, jalur kereta api di Jalan Slamet Riyadi adalah warisan pemerintahan kolonial Belanda.
Dibangun sejak 1922, jalur kereta api tersebut menghubungkan Kota Solo dengan Wonogoiri.
Kemudian pada tahun 2009-2010 dilakukan peremajaan rel menjadi jenis R42 dan mengubah bantalan rel yang tadinya kayu menjadi beton.
Kereta yang lewat di jalur ini adalah kereta wisata uap Jaladara dengan sistem carter dan railbus Batara Kresna yang rutin melintas.
Kereta yang melintas dibatasi kecepatannya maskimal 20 km/jam dan wajib membunyikan semboyan 35.
Dengan demikian, perjalanan kereta api yang melintasi Jalan Slamet Riyadi bisa tetap aman.
Penasaran dengan jalur kereta api ini?
Kamu bisa menemukannya dengan mudah selagi liburan ke Solo.
Sebab lokasi rel berada di Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalanan utama dan ramai lalu lintas.
Atau, kamu bisa sekaligus berwisata dengan menyewa kereta wisata uap Jaladara yang ikonik untuk melintas.
Baca juga: Jangan Sembarangan! Viral Ngopi di Pinggir Rel Kereta Api, Pelaku Bisa Didenda hingga Rp 15 Juta
Tentang Kereta Uap Jaladara
Sewaktu melintas tengah kota Solo, Kereta Uap Jaladara selalu menjadi pusat perhatian para pengendara.
Terlebih, jalur yang dilewati Kereta Uap Jaladara saling berdampingan dengan pengendara di Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Jaladara ternyata bukan sebatas nama saja, ada makna tersendiri di balik penamaannya.
Melansir Instagram @pemkot_solo, Jaladara berasal dari cerita pewayangan yang diceritakan sebagai nama kereta pusaka pemberian dewa untuk Prabu Kresna.
Nama tersebut dipilih sekaligus tersimpan harapan agar kereta ini menjadi kereta wisata yang akan memberikan kebahagiaan bagi para penumpangnya.
Selain itu, kereta wisata uap Jaladara juga berbeda dengan kereta lainnya.
Kereta wisata uap Jaladara terdiri dari sebuah lokomotif uap yang masih orisinil.
Baca juga: Video Viral Perjalanan Kereta Api Taksaka Dilempari Batu, Kaca Gerbong Eksekutif Pecah
Kereta kuno ini memakai bahan bakar kayu jati agar mendapatkan tenaga dari uap air saat menggerakkan mesinnya.
Lokomotif menarik 2 kereta penumpang bergandar 2, yaitu CR 16 dan TR 144.
Terdapat 2 gerbong kereta wisata Jaladara yang dibuat pada tahun 1906.
Pada bagian dalam, kereta wisata Jaladara memiliki interior klasik.
Hal itu terlihat dari kursi berbahan kayu dengan jumlah terbatas, yakni kurang dari 40 orang untuk setiap kereta.
Perjalanan Kereta Uap Jaladara ditempuh kurang lebih dalam 2,5 jam.
Kereta akan berangkat dari Perkampungan Purwosari menuju Stasiun Kota Sangkrah.
Rute lengkapnya ialah Perkampungan Purwosari - Jalan Slamet Riyadi - Loji Gandrung - Taman Sriwedari - Museum Batik Danarhadi - Kampung Batik Kauman - Stasiun Kota Sangkrah.
Kereta Uap Jaladara tidak melayani tarif perorangan, melainkan carter.
Tarif untuk carter Kereta Uap Jaladara dibanderol seharga Rp 3.500.000 per perjalanan.
Baca juga: Laris Manis! Kereta Panoramic Diminati Traveler, Okupansi Capai 100 Persen
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait kereta api, klik laman ini.