Fenomena Komet Langka Akan Muncul Bulan Ini, Pertama Kali Terjadi dalam 50.000 Tahun

TRIBUNTRAVEL.COM - Fenomena penampakan komet langka yang luar biasa diharapkan terjadi pada bulan Januari ini.

Komet, yang secara ilmiah dinamai C/2022 E3 (ZTF), akan muncul untuk pertama kalinya dalam waktu sekira 50.000 tahun.

Ilustrasi fenomena komet langka. Pada bulan Januari 2022, diharapkan terjadi fenomena penampakan komet langka yang secara ilmiah dinamai C/2022 E3 (ZTF).
Ilustrasi fenomena komet langka. Pada bulan Januari 2022, diharapkan terjadi fenomena penampakan komet langka yang secara ilmiah dinamai C/2022 E3 (ZTF). (Flickr/Siarhei Razhok)

Dengan periode orbit sebesar itu, komet C/2022 E3 (ZTF) kemungkinan besar tidak akan pernah terlihat lagi oleh penduduk bumi.

Melnasir laman People.com, Kamis (12/1/2022), terakhir kali komet langka tersebut melintas dilaporkan terjadi selama Zaman Batu Tua.

Baca juga: Fenomena Unik Langit di Amerika Berubah Warna jadi Hijau saat Badai

Nah, jika traveler menginginkan pemandangan yang sama dengan Homo sapiens dan Neanderthal, inilah saatnya.

Terlebih komet C/2022 E3 memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan komet lainnya.

Meskipun tampaknya terdiri dari gas beku yang memanas dan menjadi terang saat menuju matahari, foto-foto terbaru menampilkan komet ini dengan penampilan yang jauh lebih menarik.

Pasalnya, komet C/2022 E3 memiliki warna kehijauan yang berbeda dengan dua ekor sekaligus.

Komet tersebut pertama kali ditemukan oleh para astronom menggunakan kamera survei lapangan di Zwicky Transient Facility (ZTF) pada awal Maret tahun 2022 lalu.

Baca juga: Viral Fenomena Aneh di Langit China, Secara Misterius Berbuah Warna jadi Merah Darah

Komet berperiode panjang telah menyala cerah sejak saat itu, memungkinkan pengguna teleskop untuk mendeteksi rona uniknya.

Sekarang, saat C/2022 E3 bergerak menuju titik terdekatnya dengan Bumi pada 1 Februari, orang akan memiliki kesempatan untuk melihat komet tersebut.

Komet C/2022 E3 akan dapat dilihat dari Bumi saat mencapai perihelion (titik terdekatnya dengan Matahari) pada Kamis, 12 Januari 2023.

a
Ilustrasi fenomena komet langka. Pada bulan Januari 2022, diharapkan terjadi fenomena penampakan komet langka yang secara ilmiah dinamai C/2022 E3 (ZTF). (Flickr/John Fowler)

Pengamat langit di Belahan Bumi Utara akan melihat dekat ke ufuk timur laut tepat sebelum tengah malam (sekira pukul 11:18 pm EST) untuk melihatnya.

Komet C/2022 E3 telah melewati konstelasi utara Corona Borealis sejak pertama kali ditemukan, menurut NASA.

Tetapi sekarang saat mendekati matahari, NASA mencatat bahwa komet itu akan bergerak ke barat laut sepanjang Januari.

Baca juga: 4 Fenomena Internet Paling Aneh di Dunia, Ada Telur yang Pecahkan Rekor Like Terbanyak di Instagram

Sedangkan untuk belahan bumi selatan, komet akan terlihat oleh pengamat langit pada awal Februari 2023, saat ia melanjutkan perjalanannya menuju Bumi.

Meskipun komet diharapkan dapat dilihat dengan mata telanjang, kecerahannya tidak dapat diprediksi.

Oleh karena itu, teropong dan teleskop disarankan untuk lebih menjamin penampakan fenomena fantastis tersebut.

Virtual Telescope Project akan menyelenggarakan streaming langsung secara gratis dari tampilan tersebut mulai pukul 23:00 EST pada 12 Januari di situs web proyek atau di saluran YouTube-nya.

a
Ilustrasi fenomena komet langka. Pada bulan Januari 2022, diharapkan terjadi fenomena penampakan komet langka yang secara ilmiah dinamai C/2022 E3 (ZTF). (Flickr/ Steve Elliott)

Baca juga: Fenomena Misterius Hujan Ikan Tahunan di Honduras, Kini Jadi Daya Tarik Wisata

Meskipun foto-foto terbaru menggambarkan Komet C/2022 E3 dengan warna kehijauan yang berbeda dan dua ekor, jangan berharap untuk melihatnya hanya dengan mata telanjang.

Itu adalah gambar eksposur lama, yang berarti warna dan ekor menonjol yang ditangkap oleh kamera menipu mata telanjang.

Jika terlihat, komet tersebut diperkirakan akan berbentuk lingkaran seperti awan dengan bagian tengah yang lebih terang dan ekor debu yang samar.

Tapi, seperti tontonan langit lainnya, bulan memainkan peran besar dalam penampakan komet.

Karena bulan baru-baru ini dalam fase penuhnya pada 7 Januari, iluminasinya kemungkinan akan menghalangi pandangan komet.

Tetapi saat fase bulan baru mendekat pada 21 Januari, langit gelap ideal yang diperlukan untuk melihat C/2022 E3 diperkirakan akan terjadi.

Baca juga: Fenomena Langka Hujan Hewan di Texas, Ikan hingga Kepiting Jatuh dari Langit

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin