Kursi Penumpang Hampir Terisi Penuh di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan Lion Air

TRIBUNTRAVEL.COM - Lion Air memberikan penjelasan terkait kursi penumpang yang hampir terisi penuh di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Maskapai di bawah naungan Lion Air Group ini mengungkapkan bahwa setiap penerbangan yang berlangsung tetap menerapkan pedoman pencegahan penyebaran Covid-19 selama masa waspada pandemi.

Lion Air menyampaikan kepada publik dan penumpangnya terkait penanganan jumlah penumpang dan pengaturan jarak dalam kabin pesawat.

Seperti yang dilakukan dalam penerbangan JT-635 Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang dan Penerbangan JT-554 Rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo.

&; Lion Air Buka Fasilitas Rapid Test di Banjarbaru, Lokasi Dekat Bandara Syamsudin Noor

Setiap penerbangan Lion Air tetap terus memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku, di mana:

1. Semua awak pesawat (kru) dan penumpang yang masuk ke dalam kabin pesawat telah melaksanakan Rapid Test Covid-19 atau PCR/ Swab dengan hasil nonreaktif atau negatif.

Dalam hal ini, orang-orang tersebut dinyatakan sehat dan layak terbang (safe for flight).

2. Semua kru dan penumpang sebelum masik ke kabin pesawat, telah dilakukan pengecekan kesehatan dan dokumen kesehatan oleh instansi yang diberikan kewenangan.

Penumpang yang lolos untuk melapor (check-in) adalah orang yang telah memenuhi ketentuan kesehatan dan dokumennya dinyatakan valid.

3. Pemeriksaan kesehatan awak pesawat tetap dijalankan sebelum penerbangan (pre-flight health check), guna menentukan kondisi sehat serta layak terbang (safe for flight),

4. Pesawat yang dioperasikan dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter atau penyaringan partikel kuat dengan tingkat 99,9+% menghilangkan partikel seperti virus, bakteri dan jamur, guna membuat sirkulasi udara dalam kabin terjaga baik.

Semua pesawat sebelum dan setelah terbang dilaksanakan penyemperotan desinfektan setiap hari, dalam upaya memastikan sterilisasi dan kebersihan pesawat.

Tonton juga:

5. Terkait dengan kapasitas angkut penumpang pesawat Lion Air yang diberikan batasan dalam jumlah yang diangkut, maka penumpang tertentu akan ada duduk berdampingan (bersebelahan dan tidak ada jarak),

a. Hal ini, tidak dapat dihindari namun sebagai operator penerbangan, Lion Air mengatur (menata) penempatan pada tempat duduk (seat arrangement) penumpang agar lebih meminimalisir dampak,

b. Untuk kelompok penumpang dimaksud pada penerbanganj adalah perjalanan grup dari keluarga atau rombongan tertentu (group booking) yang menginginkan dalam satu penerbangan dengan duduk berdekatan (satu baris) atau penumpang kategori PCR/ Swab hasil negatif.

6. Penumpang yang bukan dalam satu keluarga atau rombongan tertentu akan diusahakan ada jarak duduk antar penumpang,

7. Sebagai informasi, International Air Transport Association (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional; disingkat IATA) dalam artikel penjelasan IATA Calls for Passenger Face Covering and Crew Masks yang diterbikan Press Release No: 39 pada 5 Mei 2020, aturan yang dianjurkan antara lain tidak merekomendasikan 'kursi tengah' sebagai jarak dalam satu baris atau dengan kata lain boleh diisi penumpang (IATA does not recommend restricting the use of the &;middle seat&; to create social distancing while onboard aircraft), penggunaan masker, pemeriksaan suhu penumpang, pekerja bandar udara dan pelancong, aliran udara dari langit-langit ke lantai semakin mengurangi potensi transmisi ke depan atau belakang di kabin dan lainnya.

8. Beberapa negara yang telah melakukan penerbangan domestik dan internasional, tidak memberlakukan pembatasan jumlah penumpang yang diangkut atau mengangkut jumlah penumpang dapat maksimal sesuai kapasitas seperti Thailand, Vietnam, India, Malaysia dan beberapa negara lainnya.

Lion Air menyampaikan, bahwa dalam penerbangan tertentu kemungkinan jumlah tingkat keterisian penumpang (seat load factor) dapat terjadi melebihi dari batasan kapasitas angkut penumpang yang ditetapkan.

Sebagai contoh Lion Air penerbangan JT-635 pada Senin (3/ 8/2020) melayani dari Bandara Fatmawati Soekarno (BKS) ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) membawa 203 penumpang dengan pesawat tipe Boeing 737-900ER (kapasitas 215 kursi kelas ekonomi).

Lion Air berangkat pada jadwal 12.00 WIB.

Pada penerbangan JT-554 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) ke Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo (YIA) pada Jumat (31/ 7), Lion Air mengoperasikan dengan Boeing 737-800NG berkapasitas 189 tempat duduk dan menerbangkan 154 penumpang.

Pesawat berangkat tepat waktu (on time) pukul 14.45 WIB.

Hal tersebut terjadi berdasarkan pertimbangan atas situasi sebagai berikut

1. Sebagaimana penjelasan pada poin 1-8 di atas,

2. Lion Air berupaya mengakomodir kebutuhan perjalanan udara para penumpang (kategori rombongan, perseorangan dengan perjalanan normal, perseorangan terbang dengan perubahan jadwal atau reschedule secara mendadak karena suatu kepentingan),

3. Perjalanan grup dari keluarga atau rombongan tertentu (group booking) yang menginginkan dalam satu penerbangan, untuk penjelasan yakni:

a. Pada penerbangan JT-544 terdapat 67 penumpang kategori grup dan keluarga serta 87 penumpang perseorangan.

b. Pada penerbangan JT-635 terdapat 76 penumpang kategori grup dan keluarga serta 127 penumpang perseorangan.

&; Cegah Covid-19, Lion Air Group Lakukan Perawatan dan Sterilisasi Seluruh Pesawat

&; Calon Penumpang Lion Air Group Kini Bisa Rapid Test Covid-19 Secara Drive Thru

&; Tiket Pesawat Pekanbaru-Jogja dari Lion Air, Citilink, dan Batik Air, Tarif Mulai Rp 891 Ribuan

&; Fasilitas Rapid Test Covid-19 Lion Air Kini Tersedia di Bandara Ngurah Rai Bali

&; Perubahan Lokasi dan Jadwal Operasional Fasilitas Rapid Test Lion Air Group di Manado

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin