![](https://cdn2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/pesawat-peta.jpg)
Ini Alasan Mengapa Pesawat Tidak Terbang di Jalur Lurus
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang sering bepergian menggunakan pesawat terbang, mungkin berpikiran jika selama ini pesawat yang ditumpangi terbang lurus.
Padahal jika dilihat dari radar, pesawat justru terbang melengkung dan hampir tidak pernah mengambil jalur lurus.
Misalnya, penerbangan dari Indonesia menuju New York.
Ya, pesawat tidak pernah terbang dengan garis lurus langsung dari bandara asal ke bandara yang dituju, begitu pula sebaliknya.
&; Kru Kabin Anjurkan Penumpang Tidak Langsung Terima Makanan Gratis di Pesawat
Kira-kira mengapa ya pesawat tidak terbang di jalur lurus?
Dilansir dari Forbes.com, Senin (24/8/2020), pesawat tidak terbang di jalur lurus pada peta ternyata erat kaitannya dengan bentuk bumi yang bulat.
Pada dasarnya bumi memang tidak datar seperti yang terlihat di peta.
Oleh karena itu, rute terdekat bukanlah garis lurus, melainkan garis lengkung yang mengikuti bentuk Bumi.
Selain kelengkungan bumi, aliran jet juga menjadi alasan mengapa pesawat tidak terbang di jalur lurus.
Tonton juga:
Dikutip dari laman Simple Flying, kriteria lain yang digunakan maskapai untuk menentukan jalur penerbangan adalah arus udara yang disebut aliran jet.
Arus udara dataran tinggi ini ada di dekat bagian atas troposfer yang merupakan lapisan atmosfer bumi terendah dan tempat terjadinya sebagain besar cuaca.
Perbatasan antara troposfer dan lapisan berikutnya, stratosfer, dikenal sebagai tropopause, ketinggian yang berfluktuasi antara empat hingga dua belas mil di atas permukaan bumi.
Fluktuasi ini menghasilkan pergeseran cepat suhu dan tekanan udara, yang menciptakan terowongan angin yang dapat mencapai kecepatan lebih dari 200 mil per jam.
Kecepatan ekstrem ini paling sering terjadi selama bulan-bulan musim dingin ketika perbedaan suhu paling tinggi, tetapi kecepatan angin reguler 80 hingga 140 mil per jam cukup umum.
Bumi memiliki empat aliran jet utama yang terdiri dari dua aliran di setiap belahan bumi, dan berkat rotasi bumi sebagian besar mengalir dari barat ke timur.
Dua yang paling penting bagi maskapai penerbangan adalah aliran jet kutub, yang terbentuk di dekat Lingkaran Arktik, dan aliran jet subtropis di dekat ekuator.
Ini berarti bahwa terbang dengan aliran jet dapat memangkas waktu penerbangan.
Namun, terbang ke arus jet justru akan memperpanjang waktu tempuhpenerbangan.
&; Pesawat N250 Gatotkaca Kebanggaan BJ Habibie Dimuseumkan, Apa Alasannya?
&; 12 Tips Naik Pesawat di Era New Normal, Gunakan Toilet Sebelum Penerbangan
&; Hanya Berlaku Hari Ini, Nikmati Diskon Tiket Pesawat hingga Rp 500 Ribu di Tiket.com
&; Lion Air Group Buka Kembali Penerbangan dari Bandung, Ini Rutenya
&; Tiket Pesawat Bandung-Jogja untuk Liburan Akhir Pekan, Tarif Mulai Rp 728 Ribuan Sekali Jalan
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
![](https://asset.kompas.com/data/2020/grabsuperapps/img/native-ads.jpg)