Mulai 1 Oktober, Jalur Pendakian Gunung Semeru Buka Kembali
TRIBUNTRAVEL.COM - Jalur pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur akan dibuka kembali mulai Kamis (1/10/2020).
Informasi ini disampaikan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTNBTS) melalui pengumuman tertulis dengan nomor PG.09/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/9/2020 tentang Reaktivasi Bertahap Pendakian Gunung Semeru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Menuju Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Dalam pengumuman tersebut, tertulis bahwa pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru akan dibuka kembali pada 1 Oktober 2020 mendatang.
Pendaki yang ingin mendaki Gunung Semeru wajib melakukan mendaftaran secara online pada situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.
Selain itu kuota pendakian juga dibatasi 120 orang per hari.
Dalam pendakian saat adaptasi kebiasaan baru ini, pendaki hanya diperkenankan melakukan pendakian selama 2 hari 1 malam (2 days trip).
Pengumuman ini juga diunggah melalui akun Instagram resmi TNBTS @tnbromotenggersemeru.
"Setelah ratusan bahkan ribuan DM yang masuk ke mimin Tanya kapan Semeru buka, akhirnya sabar sahabat terjawab juga," keterangan yang tertulis dalam unggahan tersebut.
"1 info lagi, kuota masih kami tutup sampai batas H-3 pendakian dulu yaa," informasi dari sumber yang sama.
Sebelumnya TNBTS menetapkan kuota pendaki Gunung Semeru sebanyak 600 orang per hari.
Tak sedikit pengguna Instagram yang mengomentari sedikitnya kuota pendakian.
"2 hari satu malem kuat ga ya sampe puncak," komentar salah satu pengguna Instagram.
"Buset 2 hari 1 malam. Gabisa muncak kalo fisiknya kek aku," komentar serupa.
Sementara yang lain berkomentar: "Alhamdulilah...mudah2n regulasi cepet berubah mejadi 3 hari 2 malam amin...."
Sebelumnya, pendakian Gunung Semeru telah ditutup sejak pertengahan Maret lalu.
Berdasarkan informasi yang didapatkan TribunTravel, pendakian Gunung Semeru saat itu ditutup sementara pada 19-31 Maret 2020.
Tidak hanya aktivitas wisata, kegiatan penelitian, pendidikan, ekspedisi, dan lainnya di Kawasan TNBTS juga ditunda dan dibatasi.
Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie mengatakan, penutupan sementara Gunung Bromo dan Semeru akan dievaluasi secara berkala dengan memperhatikan kebijakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta pemerintah daerah.
Tak lama berselang, penutupan jalur pendakian Gunung Semeru diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Melansir dari Kompas.com, keputusan perpanjangan penutupan untuk menyikapi perkembangan pandemi virus corona.
"Maka untuk meminimalisir dampak risiko semakin meluasnya Covid-19 di Indonesia, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan memperpanjang penutupan," kata John dikutip dari siarapan pers.
Perpanjangan penutupan juga berdasarkan pengumuman yang dikeluarkan oleh Balai Besar TNBTS nomor PG.03/T.8/BIDTEK.1/KSA/3/2020 tanggal 18 Maret 2020.
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 mdpl.
Gunung ini berada di dua kabupaten yaitu Malang dan Lumajang.
Biasanya para pendaki akan memulai pendakian dari Desa Ranu Pani.
Dari desa di kaki Gunung Semeru itu, pendaki akan melakukan perjalanan menuju Ranu Kumbolo melalui Watu Rejeng.
Perjalanan dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo memakan waktu 5-6 jam.
Dari Ranu Kumbolo, pendaki akan berjalan menuju Kalimati, lokasi camp terakhir Gunung Semeru.
Perjalanan dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati ditempuh selama 4-5 jam.
Sebelum Kalimati, pendaki akan melewati Tanjakan Cinta, Oro-oro Ombo, Cemoro Kandang, dan Sabana Jambangan.
Biasanya, pendaki akan memulai summit menuju Mahameru, puncak Gunung Semeru, saat tengah malam.
Hal ini dikarenakan perjalanan dari Kalimati menuju Mahameru memakan waktu 6-7 jam.
&; Cara Pesan Tiket Wisata Gunung Bromo Secara Online
&; Estimasi Jalur Pendakian Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik
&; Viral di Medsos, Pendaki Wanita Petik Bunga Edelweis di Gunung Lawu
&; Pendaki Wanita yang Petik Bunga Edelweis di Gunung Lawu Klarifikasi dan Minta Maaf
&; Sebelum Mendaki ke Puncak Gunung Semeru, Rehatlah di Ranu Kumbolo
(TribunTravel/Sinta Agustina)