Ada Lawar hingga Tape, Ini 5 Kuliner Khas Hari Raya Kuningan di Bali

TRIBUNTRAVEL.COM - Umat Hindu di Bali akan merayakan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu, 26 September 2020.

Perayaan Hari Raya Kuningan bertepatan dengan Saniscara Keliwon, Wuku Kuningan.

Selain upacara adat yang khidmat, Hari Raya Kuningan juga tak bisa lepas dari hidangan-hidangan yang khas.

Hidangan tersebut biasanya dibuat untuk sesajen ataupun untuk santapan.

&; Perbedaan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang Dirayakan Umat Hindu di Bali

Berikut hidangan kuliner khas Bali yang hadir saat Hari Raya Kuningan.

1. Nasi Kuning dan Calon

Hidangan nasi kuning melengkapi sesajen saat Hari Raya Kuningan.

Nasi kuning diletakkan dalam selanggi (bahan dari daun nangka atau ron dan janur kuning).

Dilengkapi dengan lauk calon (daging ayam dan kelapa yang dibentuk bulat dan digoreng).

Selain itu, juga berisi saur (serundeng), kacang, telur, sayur-sayuran (kacang panjang, rumput laut, pare, terong, dll).

Hidangan nasi kuning dihaturkan sebagai lambang kemakmuran, serta rasa syukur dan ucapan terima kasih atas anugerah pangan yang tidak ada habisnya.

Serta sebagai doa semoga tidak pernah kekurangan makanan, hidup makmur.

Nasi Kuning disantap bersama saat upacara selesai, biasanya Hari Raya Kuningan dilaksanakan pagi-pagi.

2. Lawar

Selain nasi kuning, biasanya masyarakat Bali juga membuat lawar.

Aneka jenis lawar disajikan, seperti lawar nangka, lawar kelungah, lawar kacang panjang, lawar

Lawar merupakan makanan khas yang selalu ada di setiap upacara, seperti piodalan, saat Hari Raya Galungan juga masyarakat Bali membuat lawar.

Bahannya adalah sayuran dan daging yang dicincang.

Menggunakan bumbu khas Bali yang disebut base genep, juga sambal sere, sayur, daging cincang dan bumbu dicampur rata.

Ngelawar biasanya dilaksanakan oleh anggota keluarga bersama-sama, ini menggambarkan kerja sama dan gotong-royong sehingga pekerjaan bisa selesai dengan lebih cepat, pekerjaan yang terasa berat menjadi lebih ringan.

3. Dodol

Dodol yang cirinya kenyal dan manis merupakan hidangan yang tidak pernah ketinggalan saat Hari Raya Kuningan, demikian juga saat Galungan.

Dodol biasanya dibuat dari ketan atau injin.

Warnanya ada yang cokelat, ada juga yang warna warni, seperti warna merah, hijau, putih, pink, dan warna lainnya, biasanya menggunakan gula putih.

Buleleng terkenal sebagai daerah pembuat jajanan Dodol.

Biasanya, distributor menyalurkan dodol Buleleng ke Denpasar dan kabupaten lainnya di Bali.

4. Tape

Tape juga menjadi sajian dan pelengkap sesajen Hari Raya Kuningan.

Tape rasanya manis dan semakin enak dimakan dengan jajan uli.

Tape ada yang dibuat dari nasi.

Ada juga dari ketan maupun injin.

Tape yang umum dibuat saat Kuningan adalah tape ketan.

Biasanya tape dibuat dua atau tiga hari jelang Kuningan.

Dibungkus daun pisang atau ditempatkan dalam mika.

5. Apem

Apem adalah jajan yang dibuat dari tepung beras.

Rasanya manis dan bentuknya cantik karena mekar merekah.

Apem selalu ada saat Hari Raya Kuningan, melengkapi sesajen soda.

Warna warni apem memberi keceriaan dan melambangkan rasa syukur.

&; Desa Penglipuran di Bali Kembali Ditutup Setelah Sempat Dibuka Terbatas

&; Tips Liburan di Bali Saat Hari Raya Galungan dan Kuningan

&; Punya Koleksi Burung Terlengkap di Bali, Ini Harga Tiket Masuk Bali Bird Park per September 2020

&; 6 Tempat Agrowisata di Bali untuk Liburan Akhir Pekan

&; 3 Danau Indah di Bali yang Wajib Dikunjungi saat Liburan ke Pulau Dewata

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 5 Kuliner Khas Kuningan di Bali, Ada yang Melambangkan Kemakmuran.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin