Viral di Medsos, Fenomena Awan Hitam Melingkar Menyelimuti Puncak Gunung Fuji, Pertanda Apa?

TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Fuji merupakan gunung ikonik di Jepang yang selalu ingin dikunjungi wisatawan yang berlibur ke Negeri Sakura.

Sayangnya, Gunung Fuji tak bisa setiap waktu dikunjungi pendaki.

Pendaki atau wisatawan yang ingin mendaki Gunung Fuji harus benar-benar memperhatikan cuaca karena pola goegrafi dan cuaca lokal gunung ini sangat cepat berubah.

Sebagai puncak tertinggi di Jepang, Gunung Fuji sering diselimuti kabut dan awan tebal.

Inilah yang membuat para wisatawan dan fotografer kecewa.

Demikian pula yang dialami pengguna Twitter akun @taitan21.

Saat ia mengarahkan kameranya ke Gunung Fuji beberapa waktu lalu, terlihat awan gelap berputar di atas puncaknya.

Pemandangan ini pun menarik perhatian banyak pengguna Twitter hingga viral di medsos.

Postingan akun @taitan21 pada 18 September 2020 kemarin pun disukai lebih dari 250 ribu pengguna Twitter dan mendapat komentar lebih dari 59 ribu orang.

Sebagai ikon negara Jepang, banyak wisatawan pernah melihat dan memotret gunung ini.

Namun, hanya sedikit yang melihat penampakan awan seperti ini di Gunung Fuji.

Banyak warganet yang melihat foto ini berspekulasi dan menebak apa yang sedang terjad di sana?

Ada pula yang mengaitkan dengan benda luar angkasa, dewa membuat permen kapas, hingga terjadinya bencana.

Lalu, pertanda apa munculnya fenomena awan ini?

Pengguna Twitter akun @__sj1024pun turut membagikan foto fenomena ini.

Sebenarnya fenomena awan melingkar menyerupai topi ini cukup lazim terjadi di gunung.

Awan ini disebut awan lentikular atau dalam bahasa Jepang dikatakan sebagai "tsurushigumo" atau awan gantung.

Dikutip TribunTravel dari laman Soranews24, penjelasan sederhana tentang awan gantung ini adalah awan yang terbentuk ketika udara lembab tertiup angin melewati puncak gunung yang tinggi.

Awan lentikular biasanya terlihat di dekat bukit atau gunung karena pergerakan angin menabrak dinding pengalang besar sehingga menimbulkan bentuk menyerupai pusaran.

Saat bergerak menjauhi gunung, angin ini akan membentuk seperti gelombang dan membawa udara dingin.

Fenomena awan lentikular bukanlah hal baru.

Awan ini tidak menjadi pertanda suatu bahaya, namun bisa menyebabkan turbulensi bagi pesawat yang melintas di dekatnya.

&; Rusa di Nara Kecanduan Kue Beras yang Biasa Diberi Wisatawan, Kini Terlihat Kurus

&; Semangkuk Soba di Restoran Berisi Banyak Matsutake, Jamur yang Terkenal Mahal di Jepang

&; Populer di Australia, Brunei, dan Jepang, Penerbangan Wisata Jadi Solusi Liburan saat Pandemi?

&; 5 Camilan dari Ubi Jalar yang Populer di Jepang saat Musim Gugur 2020

TribunTravel.com/rizkytyas

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin