Mengenal Sejarah Pecel, Kuliner Khas yang Enak dan Bergizi

TRIBUNTRAVEL.COM - Pecel adalah kuliner khas Jawa Tengah dan Jawa Timur yang banyak digemari.

Pecel biasanya dijadikan menu untuk sarapan ataupun makan siang.

Hidangan sayur dan sambel kacangnya ini membuat pecel jadi makanan khas yang sangat bergizi.

Pecel sendiri berasal dari Yogyakarta dan kini bisa dijumpai di Jawa Tengah dan sekitarnya.

&; 5 Warung Nasi Pecel Enak di Jember Buat Sarapan, Coba Nasi Pecel Bu Darum yang Disiram Kuah Kare

"Menurut Babad Tanah Jawi, pecel asal muasalnya diceriterakan dihidangkan di daerah Yogyakarta. Dipecel berarti daun daunan yang direbus kemudian dibuang airnya dengan diperas," kata ahli gastronomi dari Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito seperti dikutip TribunTravel dari laman KompasTravel.

Murdijati menceritakan pada Babad Tanah Jawi diceritakan pada saat tengah hari Sunan Kalijaga bertemu dengan Ki Gede Pamanahan di pinggir sungai. Ki Gede Pamanahan menghidangkan sepiring sayuran sambel pecel dan nasi serta lauk pauk yg lain.

Sunan Kalijaga kemudian bertanya "Hidangan apa ini?"

Maka dijawab oleh Ki Gede Pamanahan, "Puniko ron ingkang dipun pecel," yang berarti "Ini adalah dedaunan yang direbus dan diperas airnya".

Biasanya sayuran dipecel berupa bayam, kangkung, ubi jalar, daun ketela, daun beluntas, daun pegagan, kecombrang, polong, kacang panjang, kecipir, kecambah. Bahan pecel umumnya didapat di pekarangan, pinggir sawah, bahkan kadang tumbuh liar di tepi jalan.

Sebagai penambah rasa ada sambel pecel yang disiram di atas aneka sayuran rebus tersebut. Sambel pecel dari ulekan kacang tanah halus memiliki cita rasa manis, asam, pedas, dan gurih.

Berbeda dengan saus gado-gado dan karedok yang harus dibuat saat ingin disantap, sambel pecel terbilang lebih praktis. Dapat disimpan dan disantap di lain waktu.
"Sambel pecel ini berkembang di berbagai daerah. Ada yang bercita rasa daun jeruk purut, ada yang bercita rasa kencur, ada pula yang bercita rasa manis asam yang tinggi," kata Murdijati.

Setiap daerah memiliki ciri khas pecel tersendiri. Misalnya di Yogyakarta dan sekitar, pecel disajikan dengan tempe dan tahu bacem.

Di Solo dan Madiun, pecel disajikan dengan kerupuk karak.

Pecel disebutkan Murdijati adalah lambang kesederhanaan dan perjalanan.

Salah satu buktinya pecel adalah hidangan yang paling sering ditemui di sepanjang perjalanan kereta api. Ia disantap oleh berbagai kalangan masyarakat.

Dijual di pedagang kaki lima sampai hotel bintang lima.

Di balik kesederhanaannya, pecel kaya akan gizi yang menyehatkan masyarakat.

"Sesungguhnya mengonsumsi pecel memang bagian dari membangun kesehatan karena sayuran adalah sumber serat pangan yang baik. Sementara memasak dedaunan sebentar merupakan cara manusia untuk mempermudah menelan makanannya sehingga lebih mudah dicerna," kata Murdijati.

&; Mengenal Kampoeng Pecel, Tempat Wisata Selfie dan Kuliner di Klaten

&; Harga Tiket Masuk dan Rute Menuju Kampoeng Pecel Klaten

&; Bumbu Sambal Kacangnya Khas, 5 Warung Nasi Pecel Enak di Jember Ini Cocok Buat Sarapan

&; Icip 8 Kuliner di Kota Batu, Malang untuk Menu Sarapan, Ada Pecel hingga Sate Hotplate

&; Pecel Bu Sumo dan 6 Kuliner Semarang Dekat Simpang Lima untuk Menu Makan Siang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asal Usul Pecel, Makanan untuk Semua Kalangan yang Kaya Gizi"

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin